Staf khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menampik anggapan Bandara Kualanamu, Medan dibeli oleh perusahaan India GMR Airports Consortium.
Dia menjelaskan bahwa aset tetap milik PT Angkasa Pura II (Persero) meski GMR Airports Consortium mengelola Bandara Kualanamu selama 25 tahun.
Aset Tak Dijual: Arya Sinulingga mengatakan GMR Airports asal India hanya ikut mengelola Bandara Kualanamu selama 25 tahun.
Skema bisnis yang diterapkan berupa build, operate, transfer (BOT). Mungkin pindahtangan aset.
Setelah 25 tahun, aset akan dikembalikan kepada Angkasa Pura II setelah kontrak kerja sama berakhir.
“Jadi aset tersebut tetap milik AP II, bukan dijual asetnya, jadi keliru kalau mengatakan terjadi penjualan aset,” kata Arya lewat akun Twitter pribadinya.
Klaim Dapat Untung: Arya juga mengatakan Angkasa Pura II mendapat keuntungan dari kerja sama dengan GMR Airports.
Dia menyebut AP II mendapat Rp1,58 triliun dari GMR Airports. Kedua, Bandara Kualanamu akan dibangun dengan anggaran Rp56 triliun selama 25 tahun oleh GMR Airports dengan tahap pertama sebesar Rp3 triliun.
“Ini namanya memberdayakan aset tanpa kehilangan aset, bahkan asetnya membesar berkali-kali lipat,” kata Arya.
Polemik Bandara Kualanamu: Bermula dari kerja sama antara Angkasa Pura II dengan GMR Airports Consortium asal India.
Angkasa Pura II melepas 49 persen saham Bandara Kualanamu kepada perusahaan tersebut. Sebanyak 51 persen saham masih dimiliki AP II.
“Jangka waktu pengelolaan dan pengembangan Bandara Kualanamu 25 tahun dan nilai kerja sama enam miliar dolar AS, termasuk investasi mitra strategis Rp15 triliun,” kata Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo.
Direktur Utama AP II, Muhammad Awaludin mengatakan kerja sama terjalin selama 25 tahun. GMR Airports Consortium berencana meningkatkan penumpang hingga 54 juta orang pada tahun ke 25.
Profil GMR Airports: GMR Airports Consortium merupakan Strategic Investor yang dimiliki oleh GMR Group asal India dan Aéroports de Paris Group (ADP) asal Prancis.
GMR Airports saat ini mengelola New Delhi’s Indira Gandhi International Airport, Hyderabad International Airport di India, Bidar Airport di India, Mactan Cebu International Airport di Filipina.
Mereka pun tengah mengembangkan Goa International Airport di India, Visakhapatnam International Airport di India, dan Crete International Airport di Yunani.
Baca juga:
Bandara Kualanamu Medan Dikelola Perusahaan India 25 Tahun
BRIN Ingin Swasta Biayai 80 Persen Dana Riset
Jokowi Mau Buka 30 Ribu Hektare Lahan Kalimantan untuk Industri Hijau