Pemerintah Indonesia Impor Tiga Juta Ton Garam Tahun Ini

Pemerintah Indonesia bakal mengimpor garam sebanyak 3,07 juta ton pada tahun ini. Impor dilakukan untuk memenuhi kebutuhan berbagai sektor industri di dalam negeri demi meningkatkan mutu hasil produksi.

Kebutuhan: Kementerian Perindustrian menyatakan kebutuhan garam dalam negeri adalah 4,6 juta ton. Akan tetapi, produksi garam lokal hanya mampu di kisaran 1,3 juta ton pada 2020, sehingga perlu impor dari luar negeri sebesar 3,07 juta ton.

Pada Maret lalu, Kementerian Perdagangan juga pernah mengumumkan bahwa pemerintah bakal melakukan impor tiga juta ton garam.

Kualitas: Garam impor juga dinilai memiliki kualitas yang lebih baik. Terutama untuk kebutuhan industri seperti farmasi, kosmetik, serta tambang yang membutuhkan bahan baku seperti garam dengan spesifikasi tinggi.

Bantu Industri: Garam impor yang dipakai sebagai bahan baku perindustrian disebut membantu proses produksi. Implikasinya, nilai ekspor pun menjadi lebih perkasa.

Berbeda halnya jika garam dengan kualitas rendah yang dipakai. Hasil produksi belum tentu sebaik garam impor dengan kualitas lebih tinggi.

Negara Pengimpor: Merujuk catatan Badan Pusat Statistik (BPS) selama ini Indonesia menjadi langganan impor garam dari Australia, India, China, Selandia Baru, Singapura, Jerman, serta Denmark. Sejak 2010, Indonesia paling banyak mengimpor garam dari Australia dan India.