Nikotin dan total aerosol residue alias TAR merupakan dua zat yang selama ini diketahui terkandung di dalam rokok. Keduanya memiliki dampak buruk yang berbeda bagi tubuh.
Candu: Di dalam nikotin terdapat zat alkaloid yang memberikan efek adiksi alias membuat orang jadi kecanduan menghisap tembakau di dalam rokok.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (US FDA) menyatakan nikotin merupakan senyawa kimia alami yang terkandung di dalam tanaman tembakau yang menjadi bahan baku utama rokok.
Selain itu, Zat alkaloid juga terdapat di dalam kafein yang terkandung dalam kopi dan tein yang ada pada teh, serta teobromin yang terdapat di dalam buah dan biji cokelat.
TAR: Data National Cancer Institute Amerika Serikat menyatakan TAR mengandung berbagai senyawa karsinogenik. Dari sekitar 7.000 bahan kimia yang ada di dalam asap rokok, 2.000 di antaranya terdapat pada TAR.
Kanker: TAR yang terbakar saat rokok dinyalakan membentuk lapisan lengket di bagian dalam paru-paru. Akibatnya bisa menutupi bahkan mematikan sel yang ada di paru-paru.
Kematian: Aktivis Anti Merokok dari Tobacco Harm Reduction Michael Russel menyatakan bahwa TAR adalah penyebab kematian bagi sebagian besar perokok di dunia.
“Orang-orang merokok untuk nikotin, tapi mereka mati karena TAR,” kata dia mengutip Antara, Jumat (24/9).
Rusak Gigi: TAR juga bisa mengancam kesehatan gigi. Sebab, kandungan TAR meninggalkan warna cokelat yang dilepaskan oleh zatnya hingga menodai gigi perokok.