Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim menganggarkan Rp 6,5 miliar untuk merenovasi ruang kerja di Gedung A Kemendikbudristek. Hal itu tertuang dalam situs lpse.kemdikbud.go.id.
Sejumlah tokoh lantas mengomentari rencana tersebut. Mereka mengkritik karena nominal yang dianggarkan tergolong sangat besar.
Ruang Kerja: Dalam situs lpse.kemdikbud.go.id disebutkan bahwa nilai pagu paket sebesar Rp6,5 miliar dan nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS) sebesar Rp5.391.858.505. Penganggaran tertulis untuk penataan ruang kerja dan ruang rapat Gedung A.
Situs tersebut juga menyatakan satuan kerja yang menganggarkan yakni Biro Umum dan Pengadaan Barang dan Jasa Kemendikbudristek menggunakan APBN 2021. Plt Kepala Biro Kerja sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbudristek, Anang Ristanto mengatakan bahwa ruang yang ditata bukan tempat kerja Nadiem Makarim.
“Renovasi yang dilakukan pada keseluruhan lantai dua Gedung A Kemendikbudristek yang dilakukan bukan untuk ruangan menteri tetapi keseluruhan lantai,” kata dia seperti diberitakan Antara.
Menurutnya, penataan perlu dilakukan buntut penggabungan riset dan teknologi ke Kemendikbud. Diketahui, Kemenristekdikti dihilangkan dan beberapa satuan kerja dilebur ke Kemendikbud.
Kritik: Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah, Azyumardi Azra mengkritik rencana Nadiem menata ruang kerja dengan biaya hingga Rp5 miliar. Menurutnya nominal tersebut terlalu besar jika hanya dipakai untuk menata ruangan. Terlebih, saat ini pandemi virus Corona masih melanda Indonesia, yang mana banyak pihak terdampak ekonominya terutama masyarakat.
“Seharusnya Menteri yang mengurusi pendidikan dan kebudayaan menunjukkan perilaku ber-kebudayaan, yaitu ‘sense of crisis’ dan sikap empati untuk membantu anak didik yang terkapar; dan menolak menggunakan anggaran untuk hal tidak urgen” kata Azyumardi Azra.
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti turut mengomentari rencana tersebut. “Bisa bangun 10 kelas berteknologi tinggi, lengkap fasilitas olahraga, kantin, 20 kamar mandi, 1 bus dll,” mengutip akun Twitter @susipudjiastuti.