Bikin Frustrasi, ARMY Bakar dan Buang Atribut BTS Gara-gara Taliban
Situasi mencekam di Afghanistan akibat pengambilalihan kekuasaan Taliban, dirasakan oleh ARMY alias penggemar grup musik asal Korea Selatan, Bangtan Sonyeondan (BTS) di negara tersebut.
Bikin Frustrasi: Para ARMY mengaku kehadiran Taliban yang menguasai Afghanistan, menjadi teror dan membatasi mereka untuk berekspresi. Bahkan, kini mereka merasa tertekan karena tak lagi bisa mendengar lagu yang dilantunkan BTS.
Kantor berita Korsel, JTBC melaporkan, salah seorang ARMY berinisal A mengungkapkan perasaannya yang frustrasi dengan kehadiran Taliban yang berkuasa di negara tempatnya tinggal.
Digantikan Musik Taliban: Wanita yang diketahui masih remaja ini, bahkan mengaku sangat ketakutan karena pasukan Taliban banyak menculik gadis-gadis. Kini, ia benar-benar takut keluar rumah.
Sekalinya keluar rumah, ia mengaku tak lagi mendengar lagu BTS yang biasanya terdengar ketika disetel di sudut-sudut jalan. Lagu-lagu populer BTS yang dikenalnya, kini banyak digantikan oleh musik-musik Taliban yang bernuansa Timur Tengah.
“Sejak Taliban mengambil alih kekuasaan di sini, saya benar-benar lebih banyak diam rumah dan tidak berani ke mana-mana. Saya tidak bisa lagi mendengar lagu BTS yang biasanya saya dengar di jalanan, sebelum kedatangan Taliban. Sekarang, yang terdengar lagu aneh Taliban setiap harinya,” jelas A.
Buang dan Bakar Atribut BTS: Ada juga gadis lain penggemar BTS, yang mengaku sampai menyembunyikan, membuang, bahkan membakar atribut bernuansa BTS karena khawatir, mengidolakan artis luar negeri bakal diperkarakan Taliban.
“Kami terpaksa membakar sampai menyembunyikan foto dan album BTS milik kami. Saya khawatir Taliban akan melarang warga Afghanistan mendengarkan musik-musik luar negara Arab,” ungkap gadis yang tak mau diungkapkan identitasnya ini.
Ia meminta tolong komunitas internasional, supaya mendengar ketakutan-ketakutan anak muda Afghanistan. Sebab, mereka kini tak lagi bisa mengekspresikan hal-hal yang disukai oleh mereka, gara-gara Taliban berkuasa.
“Kami berharap, agar dunia membantu kami dan tak meninggalkan kami sendirian,” harapnya.
