Kabar baik buat ARMY! “Butter”, lagu baru berbahasa Inggris terbaru milik Bangtan Sonyeondan (BTS), kian membawa grup musik asal Korea Selatan itu berjaya. Lagu ini berhasil memecahkan rekor penonton terbanyak untuk penayangan perdananya di kanal YouTube HYBE LABELS, dengan meraih 3,9 juta penonton pada tanggal 21 Mei 2021. Capaian ini pun tercatat dalam daftar rekor Guinness World Records.
Kalahkan Justin Bieber Hingga Coldplay
Antara melaporkan, rekor penonton terbanyak untuk tayangan perdana ini dikonfirmasi oleh YouTube pada 24 Mei kepada Guinness World Records.
Ada 5 rekor yang dicatatkan. Pertama, “Butter” memecahkan rekor video musik penayangan perdana di YouTube dengan penonton terbanyak yang meraih perhatian 108.200.000 pasang mata. Hal ini juga membawa mereka dalam catatan rekor kedua sebagai video yang paling banyak ditonton dalam waktu 24 jam setelah dirilis.
Ketiga, musik video ini memecahkan rekor video musik KPop di YouTube yang paling banyak ditonton dalam 24 jam. Rekor berikutnya, “Butter” berhasil mengumpulkan 11.042.335 streaming global hanya dalam satu hari di Spotify, memecahkan rekor untuk lagu yang paling banyak di-streaming di Spotify dalam 24 jam pertama. Catatan rekor terakhir, BTS jadi musisi yang lagunya paling banyak diputar di Spotify.
Baca juga: Laris Dilirik Merek untuk Kolaborasi, Berapa Nilai Jual BTS? | Asumsi
Lagu kedua berbahasa Inggris milik BTS ini dilaporkan mengalahkan lagu kolaborasi antara Ed Sheeran dan Justin Bieber, “I Don’t Care”, dengan meraih capaian 64.946 kali didengar di Spotify.
“Musik video BTS yang berjudul “Butter” saat ini telah disaksikan lebih dari 187 juta penonton di akun YouTube resminya,” tulis keterangan pihak Guiness World Records.
Terkini, jumlah penonton video klip single terbaru mereka ini semakin spektakuler. Di kanal YouTube manajemen mereka, diketahui “Butter” saat ini telah disaksikan sebanyak 228 juta penonton.
Kesuksesan BTS mencetak rekor di bidang musik bukanlah kali perdana. Sebelumnya, pada 27 April 2021, video musik BTS telah diputar sebanyak 16,3 miliar kali di Spotify, memecahkan rekor untuk lagu yang paling banyak diputar di Spotify untuk kategori grup musik.
Single BTS yang berjudul “Dynamite” telah didengarkan sebanyak 829,7 juta kali sedangkan “Boy with Luv” meraih capaian 642,6 juta pendengar di platform musik tersebut.
Sebelumnya, grup musik asal Inggris, Coldplay, memegang rekor ini dengan meraih 16,1 miliar streaming pada 27 April 2021. Prestasi BTS menggeser Coldplay menjadi grup dengan streaming terbanyak kedua.
Amplifikasi Digital Pengaruhi Kesuksesan BTS
Guiness World Records diketahui juga mencatatkan video musik lagu BTS yang kali pertama utuh berbahasa Inggris, yakni “Dynamite”. Lagu itu mencetak rekor untuk kategori “Most Simultaneous Views for a Music Video on YouTube Premieres”.
Kompas.com melaporkan “Dynamite” yang dirilis pada 21 Agustus 2020 tercatat sudah disaksikan 101,1 juta kali dalam kurun waktu 24 jam setelah dirilis.
Di tahun 2020, BTS juga diketahui mencetak rekor “Most Viewed YouTube Video in 24 Hours”, “Most Viewed YouTube Music Video in 24 Hours”, dan “Most Viewed YouTube Music Video in 24 Hours by a K-pop Group”.
Selain itu, BTS juga memegang rekor Guinness World Records lainnya, mulai dari penjualan album terbaik di Korea dan jumlah penonton terbanyak untuk konser musik secara daring. Maka tak heran, pada tahun lalu, “Dynamite” berhasil membawa BTS masuk dalam jajaran nominasi di kategori “Best Pop Duo/Group Performance” Grammy Awards.
Amplifikasi Digital
Pengamat musik Idhar Resmadi menilai kesuksesan bertubi-tubi yang diraih BTS di platform digital hingga mencetak rekor dunia tak terlepas dari perkembangan zaman yang membuat musisi saat ini bisa berkarya tanpa adanya batasan media komunikasi.
Baca juga: Kolaborasi BTS dan McD, Siapa yang Diuntungkan? | Asumsi
“Sebuah lagu bisa menjadi fenomena dan meraih kesuksesan, kalau menurut saya, dulu eranya kanal komunikasi yang enggak banyak. Lagu, penyanyi, dan grup musik dulu kalau banyak diputar di televisi dan radio maka dianggap hit. Kalau sekarang memang kanalnya luar biasa. Sekarang banyak platform digital kayak Spotify, YouTube, dan sebagainya,” ujar Idhar kepada Asumsi.co melalui sambungan telepon, Kamis (27/5/21).
Menurutnya, amplifikasi digital sangat berpengaruh pada kesuksesan BTS, ditambah para ARMY, pendukung mereka, yang selama ini juga selalu suportif membeli karya-karyanya.
Parameter kesuksesan karya musisi, khususnya video musik, kata dia, saat ini mengacu pada jumlah penontonnya secara digital. “Sekarang, misalnya, video musiknya sudah disaksikan 200 juta penonton, di YouTube saja. Jumlah 200 juta itu hitungannya sudah satu warga negara Indonesia,” ungkapnya.
Platform digital yang ada saat ini, menurut Idhar, sangat mempermudah BTS untuk melesatkan kariernya di kancah musik internasional.
“Dulu kan, untuk meraih pencapaian 200 juta, digandrungi orang-orang, sampai masuk rekor, hitungannya penjualan album musik mereka. Misalnya, rekor penjualan musisi yang albumnya sampai terjual 500 juta kopi. Artinya harus ada action membeli album mereka supaya bisa mencetak rekor atau berprestasi di bidang musik. Kalau sekarang kan, enggak. Capaian penonton di YouTube atau pendengar di layanan streaming bisa bikin rekor dunia,” terangnya.
Sementara itu, soal BTS yang sosoknya semakin menjadi fenomena dunia, disebabkan karena grup musik yang digawangi RM cs ini bisa dibilang bukan lagi grup musik Asia, melainkan musisi dunia.
“Kalau saya melihatnya dari sisi fenomena BTS sudah jadi grup musik dunia. Ini tak terlepas dari dukungan infrastruktur industri kreatif yang luar biasa dari pemerintah pemerintah Korea Selatan,” imbuhnya.
BTS Diprediksi Bakal Sering Rilis Lagu Berbahasa Inggris
Idham memprediksi BTS bakal lebih banyak merilis lagu berbahasa Inggris menyusul kesuksesan “Dynamite” dan “Butter” yang mendapat sambutan luar biasa dari ARMY di seluruh dunia.
“Ini memang urusannya proses kreatif dan internal, tapi melihat kesuksesan mereka dan tinggi peminatnya secara global, perilisan lagu berbahasa Inggris kemungkinan bakal terus dilakukan BTS,” katanya.
Menurutnya, saat ini acuan budaya industri hiburan dunia masih cenderung kebarat-baratan. Namun hal ini tak membuat BTS minder, justru manajemen mereka menangkapnya sebagai peluang.
“Kecenderungan industri hiburan, baik musik atau film, memang sejauh ini masih kekuatan Barat. Nah, hal ini justru malah bikin BTS, yang notabene grup musik Kpop, bisa sukses. Mereka berhasil meleburkan budaya Korsel dengan industri hiburan Barat menjadi budaya pop baru. Ini akan terus menarik sih perjalanan karier BTS,” tuturnya.
Lebih jauh, ia menyebut sangat memungkinkan bila ke depannya BTS menjadi standar bagi grup-grup musik Korsel generasi berikutnya yang akan merilis lagu berbahasa Inggris.
“Menurut saya, kesuksesan BTS bukan aji mumpung Korsel, melainkan buah kesuksesan mereka yang gigih membangun industri kreatifnya, disertai usaha untuk terus mempopulerkan kultur mereka. Prosesnya tidak sebentar dan tidak mudah. Sekitar 20 tahun. Ini harus jadi contoh buat negara-negara lain, seperti Indonesia,” ujarnya.