Isu Terkini

Awalnya Anti Masker, Malah Jadi Duta Protokol Kesehatan

Irfan — Asumsi.co

featured image
Twitter/Nawir

​Nawir (23) sempat buat kita geram. Ulahnya yang kasar pada Roni Octavianto (46) di Masjid Al-Amanah Bekasi, beberapa waktu lalu, bikin kita geleng-geleng kepala.

Bagaimana bisa, pakai masker di era Covid-19 ini malah dilarang? Nawir lantas membuat kejadian pelarangan yang direkam dan tersebar di media sosial itu makin menyebalkan. Soalnya, Nawir tak hanya meminta Roni membuka maskernya, tapi juga membentak, menunjuk muka, berteriak-teriak, hingga –di video lain– mencopot paksa masker dari wajah Roni.

Tak lama kasus ini mencuat dan menuai ragam kecaman, perkaranya memang langsung diputus damai secara kekeluargaan. Nawir yang arogan beserta takmir, Abdul Rahman, dan satu pemuda pengusir lainnya, sudah meminta maaf. Namun kabar terkini, justru Nawir didapuk jadi duta prokes.

Penobatan Nawir jadi duta prokes bukan oleh lembaga resmi negara, melainkan oleh Roni, korban pengusiran itu.

Dalam video yang diunggah oleh akun YouTube Tribun Jakarta Official, Roni menyebut, mulanya dia menawarkan dua pilihan untuk Nawir: antara menyelesaikan masalah secara hukum atau menjadi duta prokes.

Nawir pun langsung memilih opsi nomor dua. “Sumpah, demi Allah (lebih memilih jadi duta prokes),” kata Nawir seraya memastikan tidak akan buat masalah lagi.

Nawir juga menyampaikan permintaan maafnya kepada semua pihak. Masalah dia dengan Roni sudah diselesaikan juga secara kekeluargaan. “Adapun dari pembicaraan saya kemarin yang arogan saya minta maaf, karena saya juga manusia, saya khilaf,” kata dia.

Roni yang menyumbangkan sejumlah boks masker ke Masjid Al-Amanah setelah proses damai, lantas memakaikan masker secara simbolis untuk Nawir.

Beda dengan saat ia mengusir Roni, Nawir kini terlihat cengegesan. Dia juga mesem-mesem saat Roni mengaitkan masker untuknya. “Kemarin marah-marah dengan saya, saya akan memakaikan (masker). Ini yang namanya mas Nawir yang kemarin ribut sama kami,” kata Roni.

Mulanya, Abdul Rahman juga hendak dipakaikan masker secara simbolis oleh Roni. Namun Abdul Rahman dengan malu-malu menolaknya. Terakhir, Roni memakaikan masker untuk pemuda lain yang mengusirnya.

“Sebagai umat Islam, kita harus berlapang dada, saling memaafkan dan Mas Nawir juga beserta pengurus masjid sudah mengaku atas kesalahannya,” kata Roni dikutip dari Kumparan.

Terjadi Juga di Surabaya

Namun, tak hanya Nawir yang didaulat jadi duta. Kemarin, Putu Arimbawa (28) juga mendapat predikat serupa. Bedanya dia diangkat secara resmi oleh Satgas Penanganan Covid-19 Surabaya.  

Mengutip Jawa Pos, pria asal Driyorejo, Gresik itu akan mensosialisasikan pentingnya prokes kepada masyarakat. Selain itu, membantu mengingatkan jika ada pelanggaran yang dia temui.

Padahal, sebelumnya, nama Putu mencuat karena ejekannya pada pengguna masker di sebuah mall di Surabaya. Kasatpol PP Surabaya Eddy Christijanto, Rabu (5/5/2021) menyebut Putu mengaku siap untuk menjadi Duta saat dikenakan sanksi di panti sosial Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos).

Meski demikian, mengutip Kompas, Eddy menegaskan pihaknya tak segan memberikan sanksi serupa jika ternyata Putu belum jera dan kembali berulah. Ia memastikan akan memberikan akumulasi hukuman kepada Putu jika ia melakukan kesalahan yang sama. “Kalau masih berulah lagi, tentu (sanksi) akan diakumulasikan dan kami rakorkan (rapat koordinasi) dengan Tim Satgas Covid-19,” tutur dia.

Share: Awalnya Anti Masker, Malah Jadi Duta Protokol Kesehatan