Isu Terkini

1 Ramadan 1442 H Disepakati 13 April 2021, Bagaimana Dengan Tarawih?

Irfan — Asumsi.co

featured image
Unsplash/Krissana Porto

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengumumkan 1 Ramadan 1442 Hijriyah jatuh pada hari Selasa atau bertepatan dengan 13 April 2021. Hal ini didasarkan pada hasil sidang isbat penentuan awal puasa tahun ini yang dilakukan di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat pada Senin (12/4/2020) malam.

“Keputusan sidang isbat tadi, tanpa ada perbedaan, kami bersepakat menetapkan bahwa 1 Ramadhan 1442 H jatuh pada 13 April 2021,” kata Yaqut. 

Menurutnya, penetapan ini berdasarkan pemaparan seluruh pihak yang ikut dalam sidang dan kesaksian 13 orang di bawah sumpah yang menyatakan telah melihat hilal.

Selain Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, hadir dalam kedempatan ini, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Abdullah Zaidi, Ketua Komisi VIII Yandri Susanto, Wamenag Zainut Tauhid Sa’adi, dan Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin. Sidang juga diikuti perwakilan ormas melalui aplikasi daring.

Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kementerian Agama Cecep Nurwendaya menyebut, sejak sore sudah ada referensi pelaporan, bahwa hilal awal Ramadan 1442 H teramati di wilayah Indonesia pada Senin, 12 April 2021.

Menurut Cecep, ijtimak terjadi pada hari Senin, 12 April 2021, sekitar pukul 09.31 WIB. Pada saat terbenam matahari di seluruh Indonesia sudah terjadi ijtimak atau konjungsi

“Hilal awal Ramadan sudah cukup tua, umurnya sudah lebih delapan jam. Di Indonesia hilal berada pada posisi signifikan untuk dilihat,” kata Cecep.

Cecep menambahkan, untuk di Pos Observasi Bulan (POB) Cibeas Pelabuhan Ratu, posisi hilal saat terbenamnya matahari pada posisi 3,59 derajat dengan umur bulan 8 jam 23 menit, 12 detik.

Dijelaskan Cecep, hilal awal Ramadan 1442 H pada hari Senin, 12 April 2021 sudah memenuhi kriteria visibilitas hilal yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura). Yaitu, tinggi hilal minimal 2 derajat, elongasi bulan ke Matahari minimal 3 derajat atau umur hilal minimal 8 jam.

“Jadi ada referensi bahwa hilal awal Ramadan 1442H pada hari Senin tanggal 12 April 2021 teramati dari Wilayah Indonesia,” kata Cecep.

Cecep menambahkan, hisab sifatnya informatif, sedang rukyat sifatnya konfirmatif. Penetapan atau isbat adalah penggabungan antara konfirmasi hasil rukyat dengan informasi hasil hisab.

Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin menyebut dengan alasan pandemi, sidang isbat kali ini kembali digelar secara dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring) sama seperti tahun sebelumnya. Sidang dihadiri Komisi VIII DPR, Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, Pakar Falak dari Ormas-ormas Islam, Pejabat Eselon I dan II Kementerian Agama; dan Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama.

Sejumlah ormas Islam, antara lain: NU, Muhammadiyah, Persis dan Al Washliyah hadir langsung di Kantor Kementerian Agama. Ada juga Ormas Islam yang mengikuti proses sidang ini secara daring. “Ada 29 Duta Besar negara sahabat yang diundang,” ujar Kamaruddin.

Pelaksanaan Tarawih

Bulan suci ramadan tahun ini merupakan yang kedua kalinya dilaksanakan di tengah pandemi. Namun sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya, pelaksanaan tarawih kini mulai dilonggarkan di wilayah selain zona merah dan oranye.

Surat Edaran (SE) nomor 4 tahun 2021 tentang Panduan Ibadah Ramadan dan Idul Fitri 1442H/2021M telah dikeluarkan terkait pelaksanaan tarawih sesuai zona itu.

“Panduan ini tidak berlaku bagi mereka yang berada di zona oranye dan zona merah. Bagi mereka yang berada di zona itu, harap beribadah di rumah saja. Sementara bagi mereka yang berada di zona kuning dan zona hijau silahkan melaksanakan ibadah tarawih di masjid atau musala tapi tetap dengan menerapkan protokol kesehatan,” ujarnya.

Share: 1 Ramadan 1442 H Disepakati 13 April 2021, Bagaimana Dengan Tarawih?