Hiburan

Drama Justice League Versi Zack Synder yang Berdurasi 4 Jam, Gagal Jadi Miniseri hingga Fakta Uniknya

Vidyandini — Asumsi.co

featured image
Justice League/Wikipedia

Film Zack Synder’s Justice League atau dapat disebut dengan film Justice League versi Zack Synder hari ini, Kamis (18/3) telah rilis di layanan aplikasi streaming HBO Go. Film ini sangat dinanti-natikan oleh pecinta hero, khususnya fans DC Comic.

Antusiasme yang tinggi, aplikasi HBO Go sempat down saat film ini rilis. Dilansir dari The Verge, film ini merupakan hasil daur ulang dari film Justice League 2017. Namun film tersebut banyak mendapatkan ulasan dan penilaian negatif. Sehingga membuat para penggemar DC di seluruh dunia secara serentak membuat sebuah petisi guna meminta keadilan untuk Justice League. Lewat tagar #ReleaseTheSnyderCut, fans meminta Warner Bros untuk merilis film tersebut.

Meski membutuhkan waktu yang cukup lama, petisi tersebut membuahkan hasil. Akhirnya, film Justice League versi Zack Synder pun dirilis. Tak tanggung-tanggung, film ini bisa membut fans puas karena durasinya yang panjang sampai empat jam.

Sinopsis Film Zack Synder’s Justice 

Film ini menceritakan Bruce Wayne (Ben Affleck) menyelaraskan pasukan dengan Diana Prince (Gal Gadot) dengan rencana untuk merekrut tim metahuman untuk melindungi dunia agar tidak mendekati ancaman proporsi bencana. Ternyata tugas itu tidak mudah, karena setiap rekrutan harus menghadapi iblis dari masa lalu mereka.

Rupanya setan tersebut bersemayang di dalam diri mereka sendiri. Untuk dapat bersatu, mereka harus dapat mengalahkannya.

Akhirnya mereka membentuk liga pahlawan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Clark Kent, Bruce dan Diana pun merekrut The Flash (Ezra Miller), Aquaman (Jason Momoa), dan Cyborg (Ray Fisher) dalam tim mereka.

Kelima pahlawan super ini harus menghentikan rencana Steppenwolf untuk menggabungkan kekuatan tiga Mother Box (Steppenwolf, DeSaad, dan Darkseid) yang dapat menghancurkan bumi.

Fakta Unik

Diketahui dari laman Screenrant, fillm ini digadang menelan biaya sekitar US$70 juta (Rp1 triliun) untuk menyelesaikan efek visual, skor dan pengeditan. Fakta menarik lainnya, Zack Snyder’s Justice League awalnya direncanakan untuk rilis sebagai miniseri dengan total empat episode, tetapi akhirnya diputuskan untuk dirilis sebagai satu film utuh.

Namun, film ini terbagi menjadi 6 bagian. Berikut ini adalah bagian dalam filmnya:

  1. Don’t Count On It, Batman
  2. Age of Heroes
  3. Beloved Mother, Beloved Son
  4. Change Machine
  5. All The King’s Horses
  6. Something Darker.

Karya Zack Snyder ini juga telah mendapat dukungan dari sutradara Marvel, Anthony Russo dan Joe Russo. Mereka menyebutkan bahwa dirinya sangat antusias dan senang atas perilisan film Zack Snyder’s Justice League.

“Dari dua penyuka superhero dan yang lainnya, saya begitu bersemangat sehingga mimpi anda benar-benar terwujud. Hormat. Kami akan menonton bersama,” tulis Russo dalam cuitan di Twitter.

Mengenal Sang Sutradara, Zack Snyder

Zack Snyder dikenal sebagai sutradara handal dan telah memproduksi berbagai film ternama. Melansir dari Bloomberg, Zack Snyder membuat film pertamanya dengan judul Dawn of the Dead pada 2004. Kini total enam filmnya telah menghasilkan total 1,6 miliar dolar AS di seluruh dunia, menurut Box Office Media.

Sebelum memulai karier sebagai sutradara, menurut BloombergZack Snyder menghabiskan satu tahun belajar melukis di Heatherley School of Fine Art di London. Kemudian pindah Art Center School of Design di Pasadena. Dia juga merupakan pendiri dari Cruel and Unusual Films, sebuah perusahaan produksi film yang terbentuk pada tahun 2004. bersama istrinya, Deborah Snyder, dan rekan produksinya Wesley Coller.

Film keluarga yang pertama kali mereka produksi adalah film animasi Legend of The Guardians: The Owls of Ga’Hoole pada tahun 2010. Film tersebut diangkat dari edisi seri pertama buku trilogi karya Kathryn Lasky. Film terkenalnya yang rilis pada tahun 2011 adalah Sucker Punch yang ditulis dan disutradarainya sendiri.

Dia juga dibayar oleh Warner Bros untuk menyutradarai pembuatan kembali film seri Superman, dengan judul baru, Man of Steel. Penggemar film DC kerap membandingkan dengan film tersebut dengan Marvel Cinematic Universe (MCU). Namun Synder menegaskan berbeda dan tidak meniru gaya film Marvel Cinematic Universe (MCU).

“Sebelum membuat Batman v Superman: Dawn of Justice, tepatnya saat kami membuat Man of Steel, saya tahu bahwa Marvel sedang mengerjakan `semesta`  mereka sendiri. Marvel sedang mengerjakannya, pada level tertinggi, film komedi aksi populer yang dikerjakan dengan sepenuh hati dan mereka berhasil. Meniru apa yang dilakukan oleh Marvel adalah hal yang gila karena mereka sangat ahli dalam hal itu. Apa yang dimiliki DC adalah mitologi dalam level epic dan kami membawa hal tersebut dalam perjalanan yang menakjubkan,” kata Snyder saat wawancara dikutip dari The New York Times.

Zack Snyder berpendapat seorang sutradara memiliki sudut pandang masing-masing dalam membuat film. Ia sebut hal tersebut sebagai keahlian sebagai pembuat film. Selama ia berkarier, ia bercita-cita untuk membuat film bukan dari adaptasi buku komik. Salah satunya ia akan membuat film yang bercerita George Washington.

Share: Drama Justice League Versi Zack Synder yang Berdurasi 4 Jam, Gagal Jadi Miniseri hingga Fakta Uniknya