Sebagai Menteri dan Capres, Pamor Prabowo Melejit di Survei LSI

Foto: Ramadhan/Asumsi.co

Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei politik, terkait kinerja menteri dan elektabilitas calon presiden jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Sosok Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tampil meyakinkan dalam survei ini.

Dari hasil survei ini, Prabowo merupakan menteri dengan kinerja paling memuaskan menurut publik. Direktur Eksekutitf LSI Djayadi Hanan menyebut, berdasarkan hasil survei, 13 persen responden menyatakan sangat puas dan 62 responden menyatakan cukup puas dengan kinerja Prabowo.

“Yang tingkat kepuasannya paling tinggi ada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, disusul Menteri Pariwisata Sandiaga Uno, Menteri Keuangan Sri Mulyani,” kata Djayadi dalam rilis survei, Senin (22/2/21) lalu.

Reputasi mantan pasangan Prabowo di Pilpres 2019, Sandiaga Uno, pun cukup ketat membuntuti Prabowo. Sebanyak 8 persen responden mengaku sangat puas dan 61 persen responden cukup puas dengan kinerja Sandi. Lalu, 12 persen responden sangat puas dan 56 persen responden cukup puas dengan kinerja Sri Mulyani.

Di bawah nama Sandiaga dan Sri Mulyani, menyusul nama-nama menteri berikut dengan tingkat kepuasan tinggi. Mereka di antaranya:

• Mensos Tri Rismaharini (12 persen sangat puas, 53 persen cukup puas)
• Menteri BUMN Erick Thohir (9 persen sangat puas, 55 persen cukup puas)
• Menko Polhukam Mahfud MD (5 persen sangat puas, 56 persen cukup puas)
• Mendagri Tito Karnavian (5 persen sangat puas, 55 persen cukup puas)

Menurut Djayadi, berdasarkan hasil suvei tersebut, menteri yang sudah lebih dikenal oleh masyarakat cenderung dianggap lebih memuaskan kinerjanya oleh masyarakat.

“Artinya, menteri-menteri yang lebih banyak dibicarakan, baik di media ataupun di tempat-tempat pembicaraan lainnya secara umum itu cenderung memperoleh kepuasan yang lebih tinggi di masyarakat,” ujarnya.

Elektabilitas Prabowo sebagai capres juga perkasa

Selain tampil sebagai menteri dengan kinerja baik, Prabowo juga tercatat memiliki elektabilitas tertinggi apabila pemilihan presiden dilakukan saat ini.

Dalam simulasi semi terbuka, Prabowo memiliki elektabilitas sebesar 22,5 persen diikuti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (10,6 persen) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (10,2 persen).

“Masih Pak Prabowo yang unggul sementara 22,5 persen. Menyusul kemudian, ini boleh kita sebut sama, Pak Ganjar dan Pak Anies ini posisinya sama 10,6 (persen), 10,2 (persen) itu secara statsitik sama karena berada dalam margin of error,” ujar Djayadi.

Sementara dalam simulasi tertutup dengan 14 nama capres, nama Prabowo ternyata juga berada di urutan teratas dengan elektabilitas 25,3 persen disusul Ganjar (14,7 persen) dan Anies (13,1 persen).

Tak berhenti sampai di situ, Prabowo juga unggul dalam simulasi tertutup dengan 10 nama, dengan memperoleh 26 persen, diikuti Ganjar (15,4 persen), dan Anies (13,3 persen).

“Sekarang ini, dua hal yang paling menonjol yang menjadi alasan utama, paling tidak sampai Januari 2021, memilih presiden itu adalah kalau dianggap memiliki personality yang tegas berwibawa, kemudian merakyat atau memiliki perhatian kepada rakyat.”

Ada 27,6 persen responden yang memilih dengan alasan tegas atau berwibawa, kemudian 22,5 persen memilih dengan alasan figur merakyat atau perhatian kepada rakyat, disusul 9,6 persen karena jujur atau bersih dari KKN, dan 7,2 persen karena pintah atau berpendidikan.

Djayadi membeberkan bahwa dua alasan teratas tersebut ternyata berbeda urutannya dibanding hasil survei menjelang Pilpres 2019 lalu. Ketika itu, responden lebih banyak memilih alasan figur merakyat ketimbang ketegasan ketika memilih calon presiden.

“Seingat saya, menjelang Pemilu 2019 lalu yang pertama perhatian kepada rakyat, tegas berwibawa itu nomor tiga.”

Survei LSI ini diselenggarakan pada 25-31 Januari 2021 lalu dengan metode wawancara lapangan terhadap 1.200 orang responden. Survei ini memiliki margin of error sebesar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.