Budaya Pop

Drumer Rolling Stones Charlie Watts Meninggal Dunia

Admin — Asumsi.co

featured image
Unsplash

Drumer band Rolling Stones, Charlie Watts dilaporkan meninggal dunia di usia 80 tahun. Watts meninggal di sebuah rumah sakit di London, Inggris, pada Selasa (24/8/2021).

Penyebab kematian

Melansir Variety, pihak keluarga tidak menjelaskan penyebab kematian Watts. Juru bicara keluarga hanya menyampaikan bahwa Watts meninggal dengan tenang dan dikelilingi oleh keluarganya.

Beberapa saat sebelum meninggal, Watts diduga sedang menjalani pengobatan penyakit jantungnya. Pada 4 Agustus 2021, Watts bahkan memilih untuk mengundurkan diri dalam tur di Amerika Serikat karena sedang menjalani pengobatan dari penyakitnya tersebut.

Salah seorang sumber membeberkan bahwa Watts sebenarnya sempat berhasil menjalani pemulihan. Namun, beberapa hari terakhir kondisinya kembali menurun sehingga perlu istirahat dan pengobatan yang tepat.

Posisi Watts dalam tur akhirnya digantikan oleh Steve Jordan, rekan lama gitaris Stones Keith Richards. Rolling Stones sedianya menggelar konser di St. Louis pada 26 September 2021.

Selain jantung, Watts juga sempat divonis menderita kanker tenggorokan pada 2004. Namun, dia berhasil pulih dari penyakit itu. Jauh sebelum itu, Watts juga berhasil lepas dari ketergantungan narkoba pada tahun 1970-an dan 1980-an.

Sosok yang kuat dan penting

Kepergian Watts meninggal luka mendalam bagi rekan dan penggemarnya. Bagaimana tidak, Watts bisa dibilang sebagai sosok drumer terbaik di generasinya.

Watts mulai bergabung dengan Rolling Stones pada 1963. Bersama dengan Mick Jagger dan Keith Richard, Charlie berhasil membuat lagu Rolling Stones digemari banyak orang di seluruh penjuru dunia.

Watts bisa dibilang bukan orang yang lemah. Di usianya yang lebih dari setengah abad, dia masih mampu menyelesaikan konser Rolling Stones di berbagai negara. Misalnya, saat konser yang berlangsung sekitar dua jam di sebuah stadion di Miami, pada 2019.

Di sisi lain, Watts juga bukan sosok yang mencolok. Namun, tabuhan drumnya menghasilkan irama khas dalam setiap lagu band Rock n Roll terbesar di dunia itu.

Irama khas itu mungkin tak lepas dari latar belakang musik yang disukai Watts. Melansir AP, Watts adalah seorang drumer jazz di tahun-tahun awalnya berkarir dan tidak pernah kehilangan ketertarikannya pada musik yang pertama kali dia sukai itu.

Sebelum bergabung dengan Rolling Stones, Watts bekerja untuk sebuah perusahaan periklanan London setelah lulus dari London’s Harrow Art College dan bermain drum di waktu luangnya. London adalah rumah bagi kebangkitan blues dan jazz di awal 1960-an.

Bukan sekedar drummer

Jagger dan Richards juga disebut mengagumi Watts, baik sebagai seorang pria maupun seorang musisi. Richards menyebut Watts ‘kunci’ dan sering bercanda bahwa afinitas mereka begitu kuat sehingga di atas panggung kadang-kadang mencoba menggetarkan Watts dengan mengubah irama secara tiba-tiba -hanya agar Watts melakukannya kembali.

Selain menjadi penabuh drum, Watts bersama Jagger juga berperan dalam desain panggung dalam setiap tur. Bahkan, Watts berperan memberikan ilustrasi untuk sampul belakang album “Between the Buttons” yang diluncurkan tahun 1967 dan secara tidak sengaja memberikan judulnya pada album tersebut.

Sebelum meninggal, Watts pernah berkata bahwa menjadi bagian dari Rolling Stones menguras tenaga dan tidak menyenangkan, dan bahkan menakutkan. “

Gadis-gadis mengejarmu di jalan, berteriak, mengerikan!  Aku benci itu,” katanya kepada surat kabar The Guardian dalam sebuah wawancara. Dalam wawancara lain, dia menggambarkan kehidupan bermain drum sebagai “persilangan menjadi seorang atlet”.

Share: Drumer Rolling Stones Charlie Watts Meninggal Dunia