Awan mendung beriringan di langit Jakarta Kamis sore itu. Jalanan di depan Istana Negara masih tampak lengang, pasukan pengaman berjaga. Sambil membawa payung dan baju hitam, perempuan paruh baya berambut putih, terlihat samar-samar dari jauh.
Sumarsih, ibu dari Wawan korban mahasiswa yang tewas dalam peristiwa Semanggi 1998, ada di baris paling depan. Meniup peluit, berteriak, membawa bunga, bernegosiasi sampai dihadang polisi saat hendak berjalan kaki mengelilingi Istana Negara pada Peringatan 13 Tahun Aksi Kamisan, Kamis (16/01/20).
Kasus-kasus pelanggaran HAM berat masa lalu belum juga tuntas. Itulah alasan kenapa Ibu Sumarsih, sederet keluarga korban, dan ratusan peserta masih berdiri tegak di setiap Kamis. Ada impunitas yang masih dirawat negara, tapi melawan adalah sebaik-baiknya perjuangan yang masih tersisa.
Asumsi.co merekam sederet momen 13 Tahun Aksi Kamisan di seberang Istana Negara, Jakarta.
Foto almarhum Munir, Aktivis HAM yang tewas diracun di udara pada 2004 menggelantung di kawat berduri saat peringatan 13 Tahun Aksi Kamisan yang berlangsung di seberang Istana Negara, Jakarta, Kamis (16/01/20). Foto: Ramadhan/Asumsi.coMomen peringatan 13 Tahun Aksi Kamisan yang berlangsung di seberang Istana Negara, Jakarta, Kamis (16/01/20). Foto: Ramadhan/Asumsi.coBunga pada peringatan 13 Tahun Aksi Kamisan yang berlangsung di seberang Istana Negara, Jakarta, Kamis (16/01/20). Foto: Ramadhan/Asumsi.coPeserta peringatan 13 Tahun Aksi Kamisan yang berlangsung di seberang Istana Negara, Jakarta, Kamis (16/01/20). Foto: Ramadhan/Asumsi.coTabur bunga di area peringatan 13 Tahun Aksi Kamisan yang berlangsung di seberang Istana Negara, Jakarta, Kamis (16/01/20). Foto: Ramadhan/Asumsi.coIbu Sumarsih membawa bunga peringatan 13 Tahun Aksi Kamisan yang berlangsung di seberang Istana Negara, Jakarta, Kamis (16/01/20). Foto: Ramadhan/Asumsi.coPeringatan 13 Tahun Aksi Kamisan yang berlangsung di seberang Istana Negara, Jakarta, Kamis (16/01/20). Foto: Ramadhan/Asumsi.coPolisi berjaga pada peringatan 13 Tahun Aksi Kamisan yang berlangsung di seberang Istana Negara, Jakarta, Kamis (16/01/20). Foto: Ramadhan/Asumsi.coFoto korban Tragedi Trisakti dan Peristiwa 1965 pada peringatan 13 Tahun Aksi Kamisan yang berlangsung di seberang Istana Negara, Jakarta, Kamis (16/01/20). Foto: Ramadhan/Asumsi.coIbu Sumarsih meniupkan peluit dan memimpin long march keliling Istana Negara peringatan 13 Tahun Aksi Kamisan yang berlangsung di seberang Istana Negara, Jakarta, Kamis (16/01/20). Foto: Ramadhan/Asumsi.coMomen peringatan 13 Tahun Aksi Kamisan yang berlangsung di seberang Istana Negara, Jakarta, Kamis (16/01/20). Foto: Ramadhan/Asumsi.coSeorang kakek saat ikut dalam peringatan 13 Tahun Aksi Kamisan yang berlangsung di seberang Istana Negara, Jakarta, Kamis (16/01/20). Foto: Ramadhan/Asumsi.coSeorang kakek saat mengikuti peringatan 13 Tahun Aksi Kamisan yang berlangsung di seberang Istana Negara, Jakarta, Kamis (16/01/20). Foto: Ramadhan/Asumsi.coOrasi Koordinator KontraS Yati Andriyani pada peringatan 13 Tahun Aksi Kamisan yang berlangsung di seberang Istana Negara, Jakarta, Kamis (16/01/20). Foto: Ramadhan/Asumsi.coMomen peringatan 13 Tahun Aksi Kamisan yang berlangsung di seberang Istana Negara, Jakarta, Kamis (16/01/20). Foto: Ramadhan/Asumsi.coDirektur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid memberi refleksi pada peringatan 13 Tahun Aksi Kamisan yang berlangsung di seberang Istana Negara, Jakarta, Kamis (16/01/20). Foto: Ramadhan/Asumsi.coSeorang peserta pada peringatan 13 Tahun Aksi Kamisan yang berlangsung di seberang Istana Negara, Jakarta, Kamis (16/01/20). Foto: Ramadhan/Asumsi.coGusti Arirang, bassist sekaligus vokalis Tashoora saat tampil pada peringatan 13 Tahun Aksi Kamisan yang berlangsung di seberang Istana Negara, Jakarta, Kamis (16/01/20). Foto: Ramadhan/Asumsi.coVokalis Summer Rain saat tampil pada peringatan 13 Tahun Aksi Kamisan yang berlangsung di seberang Istana Negara, Jakarta, Kamis (16/01/20). Foto: Ramadhan/Asumsi.coMelanie Subono pada peringatan 13 Tahun Aksi Kamisan yang berlangsung di seberang Istana Negara, Jakarta, Kamis (16/01/20). Foto: Ramadhan/Asumsi.coMomen peringatan 13 Tahun Aksi Kamisan yang berlangsung di seberang Istana Negara, Jakarta, Kamis (16/01/20). Foto: Ramadhan/Asumsi.coMomen peringatan 13 Tahun Aksi Kamisan yang berlangsung di seberang Istana Negara, Jakarta, Kamis (16/01/20). Foto: Ramadhan/Asumsi.coUsman Hamid, Ibu Sumarsih, dan Yati Andriyani pada peringatan 13 Tahun Aksi Kamisan yang berlangsung di seberang Istana Negara, Jakarta, Kamis (16/01/20). Foto: Ramadhan/Asumsi.coMomen doa bersama pada peringatan 13 Tahun Aksi Kamisan yang berlangsung di seberang Istana Negara, Jakarta, Kamis (16/01/20). Foto: Ramadhan/Asumsi.coMomen peringatan 13 Tahun Aksi Kamisan yang berlangsung di seberang Istana Negara, Jakarta, Kamis (16/01/20). Foto: Ramadhan/Asumsi.coSuciwati, istri almarhum Munir di antara peserta peringatan 13 Tahun Aksi Kamisan yang berlangsung di seberang Istana Negara, Jakarta, Kamis (16/01/20). Foto: Ramadhan/Asumsi.coMomen peringatan 13 Tahun Aksi Kamisan yang berlangsung di seberang Istana Negara, Jakarta, Kamis (16/01/20). Foto: Ramadhan/Asumsi.coMasyarakat “Tamansari Melawan” juga ikut dalam peringatan 13 Tahun Aksi Kamisan yang berlangsung di seberang Istana Negara, Jakarta, Kamis (16/01/20). Foto: Ramadhan/Asumsi.coMomen peringatan 13 Tahun Aksi Kamisan yang berlangsung di seberang Istana Negara, Jakarta, Kamis (16/01/20). Foto: Ramadhan/Asumsi.coSeorang nenek mengenakan kaus “Tamansari Melawan” pada peringatan 13 Tahun Aksi Kamisan yang berlangsung di seberang Istana Negara, Jakarta, Kamis (16/01/20). Foto: Ramadhan/Asumsi.co
Share: 13 Tahun Aksi Kamisan dalam Rangkaian Potret