Internasional

Popularitasnya Menggila, AS Kehabisan Stok Daging Ayam!

Rendi — Asumsi.co

featured image
Foto: Unsplash/Brian Chan

Popularitas daging ayam menggila di Amerika Serikat (AS)
yang diikuti kurangnya tenaga kerja di perusahaan pemasok daging ayam untuk olahan sandwich, nuget,
hingga sayap memicu menipisnya stok daging ayam di negara tersebut.

Seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (29/4/21), KFC
disebutkan tengah berjuang untuk memenuhi permintaan yang melonjak untuk sandwich
barunya, sementara Bojangles, restoran fast
food
yang juga mengandalkan daging ayam di menu-menu utamanya, dikabarkan
kehabisan stok daging ayam tender di
750 cabangnya.

“Kami mengalami kekurangan pasokan di seluruh sistem. Tapi
mereka akan segera kembali,” tulis akun Twitter perusahaan Bojangles awal
pekan ini.

Baca juga: Warga AS Diizinkan Lepas Masker Setelah Vaksinasi. Pakar: Indonesia Jangan Tiru

Ayam, yang merupakan daging paling populer di AS, mencapai
tingkat kepopuleran yang tinggi saat Popeyes memperkenalkan sandwich ayam
gorengnya pada tahun 2019 yang viral dan terjual habis hanya dalam beberapa
minggu.

Kegilaan daging ayam ini juga menulari restoran fast food lainnya seperti McDonald’s dan
KFC yang melaporkan minggu ini bahwa sandwich ayam goreng baru mereka terjual
jauh melebihi target.

“Permintaan sandwich baru begitu kuat, ditambah
pengetatan umum soal pasokan ayam domestik, tantangan utama kami adalah
memenuhi permintaan itu,” kata Chief Executive Officer Yum David Gibbs,
Rabu dalam sebuah panggilan konferensi.

Perusahaan-perusahaan pemasok daging unggas telah berjuang
untuk memenuhi permintaan dari restoran cepat saji. Tantangan terbesar bagi
Pilgrim’s Pride Corp., produsen ayam terbesar kedua di AS, adalah tenaga kerja,
menurut Chief Executive Officer Fabio Sandri.

Pimpinan Wingstop Inc., Charles Morrison, yang bisnisnya
berbasis ayam, juga menyebutkan masalah tersebut minggu ini.

“Pemasok berjuang sama seperti banyak orang di industri kami
untuk mempekerjakan orang guna memproses ayam, sehingga memberikan tekanan tak
terduga pada jumlah unggas yang dapat diproses dan secara negatif memengaruhi pasokan
semua bagian ayam di AS. Tidak hanya sayap,” Katanya dalam panggilan konferensi.

Tak Hanya Ayam, Boba
Juga Terancam Langka

AS juga tengah menghadapi krisis boba karena banyaknya
pengiriman boba di Pesisir Barat seperti California menyebabkan kekurangan bola
boba yang diimpor dari Taiwan dan Thailand.

Dikutip dari Marketwatch, mereka yang berada di bisnis
bubble-tea yang sedang booming memperingatkan pelanggan bahwa persediaan boba
kemungkinan akan habis dalam beberapa minggu mendatang. Ditambah perlunya waktu
berbulan-bulan agar persediaan kembali normal.

“Ini adalah kekurangan di seluruh industri,” kata
pemilik US Boba Co. yang berbasis di Hayward, California.

Baca juga: Lewat Beruang Pizzly Kita Tahu Krisis Iklim Itu Nyata

“Beberapa toko boba sudah kehabisan stok. Lainnya akan habis
dalam beberapa minggu ke depan. 99% boba berasal dari luar negeri.”

Toko boba telah menjadi salah satu tujuan populer di seluruh
AS dalam beberapa tahun terakhir. Sebuah survei setelah lockdown pandemi Covid-19 menyebutkan bubble tea adalah kuliner
yang paling populer di California, Hawaii, dan Michigan.

Akibat pasokan yang hampir secara eksklusif datang dari
Asia, bisnis boba sangat rentan terhadap penundaan pengiriman. Hal itu pun
terjadi ketika AS mulai dibuka kembali dan belanja konsumen meningkat karena
orang-orang mulai mengunjungi restoran dan toko favorit mereka lagi.

“Dalam minggu depan atau lebih, tapioka akan menjadi
barang mewah karena tidak ada yang akan memilikinya,” kata Tommy Huang,
manajer penjualan senior di Hayward, California, pemasok boba Leadway
International Inc.

Share: Popularitasnya Menggila, AS Kehabisan Stok Daging Ayam!