Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong sempat jadi sorotan lantaran menagatakan perusahaan-perusahaan rintisan unicorn Indonesia berkantor pusat di Singapura. Namun, tak lama setelah itu, Thomas meralat ucapannya dan meminta maaf karena sudah bicara terlalu jauh.
Permohonan maaf dan ralat itu disampaikan Thomas lewat akun Twitter resminya @tomlembong.
Maaf & ralat: @tokopedia dan @bukalapak sudah klarifikasi ke saya, @gojekindonesia sudah klarifikasi ke publik: mereka tidak pakai induk perusahaan di Singapura, tapi sepenuhnya PT PMA di Indonesia… ????????????
Saya bicara terlalu jauh, mengomentari bahan Google-Temasek ini ???????? pic.twitter.com/LNFa2CdIRV— Tom Lembong (@tomlembong) July 30, 2019
Dalam permohonan ralat tersebut, Thomas juga menyertakan laporan Temasek-Google yang bertajuk “e-conomy SEA Unlocking the $200 billion digital opportunity in Southeast Asia”. Dalam laporan itu memang disebutkan Singapura memiliki empat startup unicorn, sementara Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina dan Vietnam tidak memiliki startup unicorn.
Namun, laporan Temasek-Google yang diterbitkan pada 2016 ini tidak menyebutkan nama-nama startup unicorn yang dimaksud.
Sekadar informasi, Indonesia sendiri memiliki empat startup unicorn, yakni Gojek (ride-hailing), Bukalapak dan Tokopedia (e-commerce) dan Traveloka (online travel agent). Dalam berbagai kesempatan, Presiden RI Joko Widodo kerap membanggakan keempat unicorn yang valuasinya di atas US$ 1 miliar tersebut.
Keempat startup unicorn tersebut berkantor pusat di Indonesia. Gojek, Bukalapak, dan Traveloka bahkan sudah berekspansi ke negara-negara lain di Asia Tenggara. Sementara itu, Singapura juga memiliki perusahaan-perusahaan startup unicorn yang sudah masuk ke Indonesia, yakni SEA yang merupakan induk Shopee Indonesia (e-commerce) dan Garena (publisher game online), dan Grab (ride-hailing).
Sebelumnya, Thomas menyebutkan bahwa investasi ke empat perusahaan rintisan (startup) dengan valuasi di atas US$1 miliar atau sering disebut unicorn yang ada di Indonesia tidak pernah tercatat sebagai arus modal langsung ke Indonesia. Menurutnya, induk usaha dari empat unicorn Indonesia berada di Singapura. Dengan demikian, pencatatan aliran modal tersebut masuk ke Singapura.
Thomas menjelaskan bahwa hal tersebut terkait keberadaan induk keempat unicorn milik Indonesia yang berbasis di Singapura. Ketika unicorn Indonesia mendapat suntikan dana, masuknya lewat negara tersebut.
“Faktanya adalah empat unicorn kita, induknya memang di Singapura semua. Uang yang masuk ke empat unicorn kita masuknya lewat Singapura,” kata Lembong dalam konferensi pers di kantornya, Selasa (30/7/2019).
Thomas mengungkapkan bahwa suntikan modal itu terkadang bukan dalam bentuk investasi melainkan langsung dari induk di Singapura melalui prosedur yang lain. “Sering kali masuknya bukan dalam bentuk investasi, tapi oleh induknya unicorn di Singapura langsung bayar ke perusahaan iklan di Indonesia, atau bayar langsung ke vendor atau supplier di Indonesia dari Singapura.”
Sehingga investasi yang tercatat adalah ke induk di Singapura. Otomatis itu membuatnya tidak tercatat sebagai investasi yang masuk ke empat unicorn yang ada di Indonesia.
“Dari induknya, langsung dibayar ke perusahaan Indonesia seperti vendor, perusahaan iklan, sewa kantor, dan perusahaan leasing, misalnya untuk membantu mitra ojeknya untuk sewa sepeda motor atau mobil,” ujarnya.
Terkait pernyataan awal dan klarifikasi Thomas tersebut, Bukalapak pun akhirnya menanggapi. “Yang jelas Bukalapak adalah perusahaan yang lahir dan besar di Indonesia, serta memiliki misi untuk memajukan UMKM di negeri ini. Investasi masuk langsung ke PT Bukalapak.com,” kata Head of Corporate Communications Bukalapak, Intan Wibisono saat dihubungi Asumsi.co, Rabu (31/07).
Lebih lanjut, Beryl menegaskan bahwa Bukalapak memang didirikan dan beroperasi di Indonesia dengan alamat kantor berada di Plaza City View, Kemang, Jakarta Selatan. “Saat ini, PT Bukalapak.com mempekerjakan sekitar 2.500 karyawan, dan semua beroperasi di Indonesia, kami tidak punya cabang atau kantor di Singapura. Kami sudah sembilan tahun berdiri di Indonesia,” ujarnya
Sementara itu, pihak Tokopedia juga merespons soal keramaian yang dipicu pernyataan dari Thomas Lembong sehari sebelumnya. VP of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak menegaskan bahwa Tokopedia tumbuh besar di Indonesia.
“Sejak awal, Tokopedia didirikan selaku PT Indonesia. Saat ini, Tokopedia terdaftar sebagai PMA, di mana seluruh perizinan dari BKPM sudah kami dapatkan. Kami juga berkomitmen untuk terus menjadi perusahaan Indonesia dan menaati seluruh peraturan dan ketentuan yang berlaku di Indonesia,” kata Nuraini dalam keterangannya kepada Asumsi.co, Rabu (31/07).
Nuraini menegaskan bahwa Tokopedia tidak mempunyai induk perusahaan di negara lain. PT Tokopedia sejak awal selalu beroperasi di Indonesia dan hanya memiliki anak perusahaan kecil di Singapura untuk mendukung sebagian upaya riset dan pengembangan induk perusahaan Tokopedia yang ada di Indonesia.
“Seluruh penanaman modal terhadap Tokopedia masuk ke Indonesia sebagai penanaman modal langsung (FDI). Jadi, seluruh investasi yang diterima Tokopedia masuk melalui induk perusahaan kami di Indonesia.”