General

Kiprah Lori Lightfoot: Wali Kota Perempuan Kulit Hitam Pertama Chicago

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Kota Chicago di Amerika Serikat menciptakan sejarah baru dengan memilih Lori Lightfoot sebagai wali kota perempuan keturunan Afrika-Amerika pertama. Lori juga wali kota Chicago pertama yang secara terbuka memiliki pasangan lesbian.

Lightfoot merupakan sosok pendatang baru di dunia politik Amerika. Ia akan menggantikan Rahm Emanuel di musim semi ini dan bakal dilantik pada 20 Mei 2019 mendatang. Saat terpilih pada Selasa, 2 April 2019 malam, Lightfoot menyampaikan pidatonya pada pukul 21.00 waktu setempat di Hilton Chicago Grand Ballroom di pusat kota.

“Di luar sana, malam ini, banyak perempuan dan laki-laki yang menonton kita di sini. Mereka mengawasi kita dan mereka melihat ‘awal’ dari sesuatu yang sedikit berbeda,” kata Lightfoot di hadapan para pendukungnya.

Lightfoot berjanji untuk membuat Chicago menjadi sebuah kota yang menjanjikan sekolah yang lebih baik, jalan-jalan yang lebih aman, dan dukungan untuk imigran dan pemilik bisnis.

“Ini bukan kita melawan mereka, atau lingkungan versus pusat kota. Kita bersama dalam hal ini, dan kita akan tumbuh bersama,” ucapnya.

Seperti apa kiprah politik Lightfoot selama ini?

Lightfoot Meraih Suara Dominan

Saat pemungutan suara, Lightfoot berhasil menyingkirkan 13 kandidat saingannya, termasuk Toni Preckwinkle, sosok wanita Afrika-Amerika lainnya yang ikut dalam pertarungan memperebutkan kursi wali kota Chicago tersebut. Menurut situs dewan pemilihan Chicago yang dilansir NBC News, Lightfoot berhasil memimpin dengan perolehan suara 73,7 persen. Sedangkan Preckwinkle mendapatkan suara sebesar 26,3 persen. Padahal, dibanding Lightfoot yang merupakan pendatang baru, Preckwinkle memiliki pengalaman politik selama hampir 20 tahun.

Sebelumnya, pada pemilihan putaran pertama yang berlangsung Februari lalu, Lightfoot dan Preckwinkle berhasil meraih suara terbanyak dengan mengalahkan 12 kandidat lainnya. Salah satu kandidat yang berhasil mereka kalahkan adalah William Daley, sosok yang saudara laki-laki dan mendiang ayahnya pernah menjabat sebagai wali kota Chicago.

Selama kampanye, Lightfoot memasukkan dunia politik sebagai aset, berjanji untuk membawa ide-ide baru kepada pemerintah kota dan untuk memerangi korupsi politik. Ia juga berjanji akan membantu keluarga berpenghasilan rendah di Chicago, tak terkecuali kelas pekerja yang katanya telah “ditinggalkan dan diabaikan” oleh kelas penguasa politik.

Agenda utama yang akan difokuskan oleh Lightfoot misalnya seperti larangan penggunaan senjata api. Ini menjadi perhatian banyak orang karena Chicago merupakan sebuah kota yang memiliki angka kekerasan dan pembunuhan geng yang cukup tinggi.

Sederet PR yang Harus Diselesaikan Lightfoot

Seperti dikutip Reuters, Lightfoot akan mewarisi tantangan fiskal besar-besaran termasuk mencari solusi atas empat sistem pensiun senilai USD28 miliar, dan meningkatkan kontribusi pensiun tahunan yang akan mencapai USD2 miliar pada tahun 2023. Selain itu, Chicago juga menghadapi defisit anggaran USD252 juta yang diproyeksikan untuk tahun fiskal 2020, yang dimulai 1 Januari, bersama dengan kontrak kerja yang sudah kadaluwarsa atau berakhir dengan polisi, pemadam kebakaran dan serikat guru sekolah umum.

Selain masalah fiskal, Lightfoot juga menghadapi situasi Chicago sebagai salah satu kota terkejam di AS. Pembunuhan di Chicago memang menurun lebih dari seperempat pada tahun 2018, tapi hanya satu dari lima pembunuhan yang berhasil dipecahkan.

Untuk itu, Lightfoot diharapkan bisa memenuhi janji kampanye untuk mereformasi departemen kepolisian yang saat ini berada di bawah pengawasan yang ditunjuk pengadilan untuk menangani temuan Departemen Kehakiman tahun 2017 tentang kekuatan yang tersebar luas dan bias rasial oleh petugas.

Pada hari pertama, Lightfoot juga harus menemukan cara untuk meredakan ketegangan antara kepolisian dan pengacara negara setelah jaksa memutuskan untuk membatalkan dakwaan terhadap aktor Jussie Smollett, yang dituduh melakukan serangan kejahatan rasial.

Kiprah Lightfoot Sebelum Terjun ke Dunia Politik

Jauh sebelum berhasil menjabat sebagai wali kota Chicago, Lightfoot sebenarnya tidak pernah memegang jabatan politik. Ia juga merupakan mantan jaksa penuntut federal yang sebelumnya juga pernah mengemban tugas lain di pemerintah kota, terutama sebagai Kepala Dewan Polisi Chicago dan satuan tugas akuntabilitas kepolisian yang didirikan oleh Emmanuel pada tahun 2015.

Lightfoot yang memiliki anak seorang gadis ini, juga pernah memimpin satuan tugas akuntabilitas polisi kota. Badan ini didirikan setelah kematian remaja berusia 17 tahun bernama Laquan McDonald di tangan seorang perwira polisi pada tahun 2014 dan kasusnya yang diduga ditutup-tutupi.

Sebelumnya Lightfoot juga mengepalai Chicago Police Board, sebuah lembaga pengawas sipil yang mendisiplinkan petugas polisi. Sekadar informasi, selain di Chicago, tujuh kota besar di AS kini sudah dipimpin oleh perempuan kulit hitam, termasuk Atlanta, New Orleans, dan San Francisco.

Share: Kiprah Lori Lightfoot: Wali Kota Perempuan Kulit Hitam Pertama Chicago