Malam pergantian tahun baru selalu identik dengan pesta dan kembang api yang mewarnai seisi langit kota. Namun, tak seperti tahun-tahun sebelumnya, perayaan malam pergantian tahun 2018 ke tahun 2019 sepertinya tak akan banyak diwarnai pesta kembang api. Selain berbahaya, nyala kembang api di malam pergantian tahun dinilai tak tepat karena berbagai alasan.
Sejumlah kepala daerah, baik itu gubernur, wali kota, maupun bupati ramai-ramai mengimbau agar tak ada pesta kembang api tahun baru yang sudah direncanakan sebelumnya. Larangan pesta kembang api itu muncul dengan berbagai alasan. Dimulai dari pertimbangan keamanan, keagamaan, sampai keprihatinan atas musibah tsunami yang melanda Selat Sunda baru-baru ini.
Misalnya saja Pemerintah DKI Jakarta yang tak akan menggelar pesta kembang api di Jalan Sudirman-Thamrin. Apalagi selama ini memang tidak pernah ada kegiatan seperti itu di kawasan tersebut. “Di sana banyak gedung-gedung, bahaya. Tahun lalu pun kami enggak bikin pesta kembang api,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Asiantoro, Minggu, 30 Desember 2018.
Asiantoro pun mengimbau agar masyarakat juga tidak menyalakan kembang api di Jalan Sudirman-Thamrin. Selain berbahaya untuk gedung, kembang api selalu menyisakan banyak sampah, sehingga nantinya butuh waktu ekstra untuk dibersihkan. “Kasihan teman-teman dari PPSU, bisa sampai pagi ngebersihinnya,” ujar Asiantoro.
Baca Juga: Tahun Baruan di Jakarta Doang? Ke 8 Tempat Keren Ini Aja Yuk
Sebagai gantinya, pada perayaan malam tahun baru, Pemerintah DKI berencana mengadakan serangkaian acara di sepanjang Jalan Medan Merdeka Barat (Pintu Barat Daya Monas), Jalan MH. Thamrin (Bundaran HI), Jalan Jenderal Sudirman hingga Dukuh Atas. Panggung hiburan akan ditempatkan di sejumlah titik, antara lain Bundaran Hotel Indonesia, Pintu Masuk Monas Barat Daya, Perempatan ujung Jalan Kebon Sirih, dan Perempatan ujung Jalan K.H. Wahid Hasyim.
Menurut Asiantoro, hiburan yang akan tampil adalah pertunjukan kesenian Betawi dan penampilan grup band ibu kota. Untuk ajakan zikir bersama pada perayaan malam tahun baru, Asiantoro mengatakan, tak masuk dalam agenda acara. Namun ia memastikan ada acara doa bersama pada pukul 24.00 WIB untuk korban tsunami di Selat Sunda.
“(Hanya) musik tradisi dan modern. (Seperti) ondel-ondel iya, gambang kromong, ada bazar UKM deket Thamrin 10,” ucapnya.
Selain Pemerintah DKI Jakarta, sejumlah kepala daerah lainnya seperti Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, Pemerintah Kota Tangerang Selatan, sampai Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, juga melarang pesta kembang api di daerah masing-masing. Lewat surat edaran atau imbauan, sejumlah daerah itu mengumumkan kegiataan alternatif dalam menyambut malam pergantian tahun baru.
Keputusan sejumlah daerah meniadakan pesta kembang api di malam pergantian tahun baru tentu bisa dibilang tepat juga. Apalagi jika melihat lagi dampak yang bisa ditimbulkan oleh kembang api. Salah satunya bahaya asap kembang api bagi kesehatan.
Baca Juga: Perayaan Malam Pergantian Tahun, Waspada Karena Perkiraan Cuaca Begini
Menurut dr. Theresia Rina Yunita, seperti dilansir dari KlikDokter, Minggu, 30 Desember 2018, pembakaran kembang api secara besar-besaran pada malam pergantian tahun baru bisa menyebabkan polusi udara, sama seperti kendaraan bermotor. Kembang api akan mengeluarkan partikel-partikel halus yang jika terhirup dapat menyebabkan gangguan pernapasan.
Lalu, apa saja bahaya asap kembang api bagi kesehatan. Berikut Asumsi.co merangkum sejumlah bahaya asap kembang api bagi kesehatan.
1. Gangguan pernapasan
Dampak ini mungkin yang akan paling cepat terjadi bagi siapa saja yang melihat langsung nyala kembang api dari jarak dekat di malam pergantian tahun baru. Perlu diketahui bahwa terhirup asap kembang api bisa menyebabkan siapa saja mengalami gangguan pernapasan, seperti wheezing atau mengi, batuk, ataupun sesak napas.
Asap kembang api juga bisa memengaruhi produksi paru sehingga bisa mencetuskan serangan asma dan PPOK, bahkan hingga kematian.
2. Memperparah kondisi penyakit kronis
Bagi kalian yang saat ini memang sedang mengidap penyakit jantung dan paru, maka sudah seharusnya tak berada dekat dengan keramaian pesta kembang api di malam pergantian tahun baru. Hal itu bisa berakibat fatal karena bisa semakin memparah kondisi ketika menghirup asap kembang api.
3. Iritasi
Selain menggangu pernapasan, asap kembang api juga bisa menyebabkan iritasi pada mata, tenggorokan, dan hidung. Selain itu, asap kembang api juga bisa merusak kesehatan kulit, di mana kulit bisa berubah menjadi kusam, kering, dan bermasalah saat terpapar asap kembang api, bahkan bisa pula memicu kanker jika terlalu sering dan lama terpapar dapat.
Meski begitu, menyaksikan pesta kembang api bukannya tidak boleh. Tapi, alangkah lebih baik mencegah dari hal-hal yang tak diinginkan. Jika akhirnya kalian memang ingin melihat meriahnya pesta kembang api, tak ada salahnya mengikuti tips-tips berikut ini.
Gunakan masker dan alat pelindung lainnya
Tentu wajib bagi kalian yang ingin menyaksikan pesta kembang api dari jarak dekat untuk menggunakan masker. Jelas masker bisa meminimalisir paparan asap kembang api yang bisa terhirup dari hidung dan mulut. Lalu, jangan terlalu dekat dengan lokasi acara.
Baca Juga: Hebat! WhatsApp Berhasil Pecahkan Rekor Ini Tepat Di Malam Tahun Baru!
Selain itu, sebisa mungkin untuk menghindari merokok. Gunakan tabir surya atau sunblock. Selain perlindungan dari luar, tentu kalian juga memerlukan perlindungan dari dalam. Untuk itu, kalian bisa mengonsumsi makanan yang mengandung:
Vitamin B
Vitamin B, terutama B6, dapat membantu tubuh melawan infeksi. Selain itu, vitamin B12 bisa membantu meregulasi sisem saraf serta berperan penting dalam pembentukan sel darah merah. Makanan-makanan seperti telur, susu, keju, daging merah, dada ayam, semangka, ikan tuna, dan ikan salmon dikenal sebagai sumber vitamin B.
Vitamin C
Vitamin C dapat membantu mengurangi kerusakan genetik serta sebagai antioksidan yang dapat melindungi tubuh dari radikal bebas. Sumber makanan vitamin C antara lain lemon, pepaya, brokoli, jeruk, paprika, dan apel.
Vitamin E
Vitamin E terbukti efektif mengurangi kerusakan sel dan sebagai antioksidan dalam menetralisasi efek bahaya radikal bebas seperti hydrogen peroksida dan radikal superoksida. Vitamin E banyak ditemui di minyak sayur, margarin, kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran hijau.
Omega-3
Omega-3 dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular akibat paparan akut PM2,5. Anda bisa mendapatkan omega-3 melalui makanan seperti ikan salmon (terutama yang liar), sarden, makarel, tuna, dan minyak ikan.