Salah satu bagian tol Salatiga-Kartasura, tepatnya yang ada di daerah Boyolali, baru saja ambrol tanahnya. Tol yang dibuka pada tanggal 21 Desember 2018 yang lalu ini sudah mengalami kerusakan. Talut – lereng miring yang dipadatkan dengan cara dicor dengan tujuan untuk mencegah longsor – ambrol diguyur hujan deras. Ambrolnya pun cukup panjang, yaitu sekitar sepanjang 20 meter. Tanah yang longsor ini pun ikut membuat tiang pagar besi pengaman jalan tol ambles.
Secara kondisi, dikabarkan memang talut yang ambrol tersebut masih dalam pengerjaan. Tol Salatiga-Kartasura ini sebenarnya dibuka dengan alasan untuk mengakomodasi hari raya natal dan tahun baru. Meski begitu, Aryo Gunanto, direktur teknik PT Jasa Marga Solo Ngawi (JSN), memastikan bahwa kerusakan ini akan secepatnya ditangani. “Akan segera kita perbaiki,” ujar Aryo Gunanto, ketika ditemui wartawan di lokasi, Rabu (26/12) kemarin.
Talut yang ambrol ini terjadi bukan hanya sekadar hujan deras. Menurut Aryo, ambrolnya talut ini sebenarnya juga dipicu dari belum sempurnanya pengerjaan dan rongga yang tersisa. Air yang masuk ke rongga tersebut lah yang membuat talut menjadi tidak kuat dan akhirnya ambrol. “Air langsung ke bawah dan menggerus tanah dan talut, kemudian terjadi longsor,” lanjut Aryo.
Lalu Lintas Tidak Terganggu
Namun begitu, longsornya talut ini tidak sampai mengganggu lalu lintas jalan tol yang baru saja diresmikan tersebut. Arus lalu lintas di jalan tol arah Salatiga menuju Solo tetap lancar. Pihak PT JSN pun telah mempersiapkan rambu agar para pengendara tetap aman dalam berkendara. Dalam proses perbaikannya, pondasi dan talut akan diselesaikan dari bawah ke atas. Kemudian, tanah urug akan ditimbun dan pagar jalan tol pun diperbaiki. Terakhir, saluran air akan dipersiapkan di tepian jalan tol agar tidak merusak pondasi dan kekokohan tanah di sekitar talut.
Tim Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi Ikut Komentar
Seolah sasaran empuk, ambrolnya jalan tol Salatiga-Kartasura ini jelas menjadi target terbaru kritik dari pihak oposisi. Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Suhendra Ratu Prawiranegara, berargumen bahwa klaim suksesenya tol Trans Jawa tidak terbukti. Ambrolnya talut ini malah jadi bukti gagalnya Trans Jawa.
“Klaim pemerintah berhasil bangun tol Trans Jawa bohong. Buktinya baru diresmikan beberapa hari, sudah ambrol. Bukan prestasi namanya kalau pemerintah bangun tol seperti kerupuk. Pembangunan infrastruktur harus berkelanjutan. Sayang kan, sudah uang hasil hutang, tapi produk pembangunannya tidak berkelanjutan,” kata Suhendra dalam keterangannya, Kamis (27/12).
Suhendra pun mengatakan bahwa perlunya audit total terhadap pembangunan jalan tol Trans Jawa ini. Ia merasa bahwa program pembangunan infrastruktur Trans Jawa seolah kejar tayang. “Harus ada audit total terhadap pembangunan jalan tol Trans Jawa. Ini menyangkut keselamatan masyarakat pengguna jalan tol. Jangan sampai keselamatan mereka dikorbankan gara-gara proyek kejar tayang ini,” lanjut Suhendra. “Jangan hanya sekedar tayang, tapi kualitas infrastruktur dan keselamatan pekerja jadi nomor kesekian. Karena sudah ada contoh selama 2018, kecelakaan kerja sangat banyak terjadi.”