Budaya Pop

Kehebohan Sosmed Pekan Ini: Gagal Fokus Prabowo-Ojol Sampai Jokowi ‘Digigit’ Dinosaurus

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Isu politik terutama seputar Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 sebenarnya masih jadi isu yang paling sering dibicarakan warganet di jagat media sosial terutama Twitter dalam beberapa waktu terakhir. Pekan ini isu politik masih jadi primadona meski isu-isu lain di luar itu juga jadi selingan. Salah satunya soal mafia sepakbola Indonesia yang dalam beberapa waktu terakhir memang sedang heboh.

Menariknya, pada pekan ini, warganet tak hanya sibuk membicarakan isu-isu politik yang cenderung serius saja. Bahkan, saking kreatifnya, warganet juga menyelipkan kelakar dalam setiap isu yang berkaitan dengan sosok calon presiden di Pilpres 2019, dalam hal ini Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Penasaran apa yang membuat warganet cukup terhibur dengan kelakar itu?

Tak hanya soal Jokowi dan Prabowo saja, ada sederet kehebohan lainnya yang juga jadi sorotan warganet di sosial media Indonesia dalam sepekan terakhir. Yuk simak rangkumannya di bawah ini.

Gagal Fokus saat Prabowo Dibonceng Ojek Online

Calon presiden Prabowo Subianto terlihat menghadiri acara yang diselenggarakan pengemudi ojek online yang tergabung dalam Forum Gabungan Roda 02 di Bogor, Jawa Barat, Minggu, 16 Desember 2018. Pada acara itu, Prabowo yang sebelumnya sempat dituding merendahkan profesi tukang ojek, justru terlihat sangat akrab dengan para pengemudi ojek online.

Bahkan, Prabowo dibonceng oleh salah seorang pengemudi ojek online untuk berkeliling. Menariknya, warganet justru salah fokus dengan hal-hal lain di luar bahasan politik pada saat Prabowo menaiki sepeda motor dari pengendara ojek online tersebut. Ada dua sorotan yang justru membuat warganet cukup terhibur.

Hal pertama yang jadi perhatian warganet adalah soal motor yang dinaiki Prabowo. Ya, sosok Ketum Partai Gerindra itu dianggap beruntung karena mendapatkan pengendara ojek online yang menggunakan motor ‘mewah’. Pasalnya, anggapan selama ini tentu para penumpang mendapatkan sepeda motor yang biasa-biasa saja.

Lalu, hal kedua yang jadi sorotan adalah soal helm yang digunakan Prabowo. Selayaknya orang yang naik ojek online, para penumpang biasanya akan diberikan helm bawaan dari ojek online tersebut. Beda dengan Prabowo yang justru diberi helm mahal dengan standar tinggi. Dua hal itu tentu hanya kelakar saja dari warganet yang mungkin bosan dengan isu-isu politik yang dalam beberapa pekan terakhir selalu jadi perdebatan terutama jelang Pilpres 2019.

Emang dasar titisan raja-raja, sakti. Mesen Gojek, dapat motornya Yamaha X-Max ???????? pic.twitter.com/6SPZtxYpqQ— Iman Sjafei (@imanlagi) December 16, 2018

Beli ga yaah? pic.twitter.com/UMVUOy2PDG— Shofwim Shofwan (@shofwim) December 16, 2018

Jokowi Digigit ‘Dinosaurus’

Tak jauh berbeda dengan kelakar warganet soal momen Prabowo saat berboncengan dengan salah satu pengendara ojek online beberapa waktu lalu. Jokowi juga jadi bahan kelakar dari warganet yang jeli melihat momen. Ya, dari sebuah foto keluarga Jokowi, warganet justru berhasil menciptakan kelakar.

Akun Twitter @rlthingy2 berkicau soal foto dari keluarga Jokowi pada Sabtu, 15 Desember 2018 lalu. Dari keterangan foto, dipastikan banyak warganet yang bertanya-tanya dan mungkin agak serius ketika membaca keterangan foto tersebut. Pasalnya, dalam keterangan foto, @rlthingy2 menyinggung ketidakhadiran Paspampres yang biasanya menemani Presiden Jokowi.

“/rlt ini paspampres nya pada kemana ya ? Pak jokowi di gigit dinosaurus kok gak di tolongin,” tulis akun Twitter @rlthingy2, Sabtu, 15 Desember 2018 malam.

Setelah diperhatikan dengan seksama dari foto tersebut, ternyata ketidakhadiran Paspampres lantaran Jokowi terlihat digigit ‘dinosaurus’ dan ‘dinosaurus’ yang dimaksud adalah mainan dari Jan Ethes, cucu pertama Jokowi. Ya, Jan Ethes tampak menempelkan mainan dinosaurus tersebut ke lengan Jokowi.

/rlt ini paspampres nya pada kemana ya ? Pak jokowi di gigit dinosaurus kok gak di tolongin ???? pic.twitter.com/zdGtV88Mdz— /rlt – ON (@rlthingy2) December 16, 2018

mikir 2 detik dulu baru ngerti HAHAHAHAH— silvvvvvvvy. (@chverolet) December 16, 2018

parah banget ini pada ga nyadar, gimana kalo pak jokowi kekurangan darah, plis telpon 911— Sarah (@pinkiswarm) December 16, 2018

Pemotongan Tanda Salib Makam

Sebuah makam dari jenazah umat Katoli bernama Albertus Slamet Sugiardi, di pemakaman Jambon RT 53 RW 13 Kelurahan Purbayan, Kotagede Yogyakarta menjadi sorotan publik lantaran nisan berbentuk tanda salib yang menancap di pusara Slamet, pada 17 Desember 2018 itu dalam kondisi terpotong bagian atasnya sehingga hanya membentuk seperti huruf ‘T’. Lantas hal itu pun langsung membuat heboh dunia maya.

Tokoh masyarakat Purbayan Kotagede, Bedjo Mulyono yang mengetahui kronologi, mengatakan bahwa di komplek pemakaman itu seluruhnya memang makam warga muslim. Ia juga menjelaskan pemotongan salib sudah jadi ‘kesepakatan’ antara warga, keluarga almarhum, tokoh agama, serta tokoh masyarakat.

Selain itu, menurut Bedjo, lingkungan di situ tidak membolehkan ada simbol-simbol agama Nasrani di makam tersebut. Selain itu makam juga dipinggirkan. “Karena komplek pemakaman itu mau dibuat warga jadi makam muslim,” kata Bedjo, Selasa, 18 Desember 2018.

Baru tadi” di Yogyakarta, ada warga beragama Katholik yang meninggal dunia. Saat hendak dimakamkan, ada sekelompok orang datang dan melarang memasang salib di makam tersebut. Dan akhirnya salib pun digergaji. pic.twitter.com/U361ORFULo— Pakar Logika (@PakarLogika) December 18, 2018

Kejadian pemakaman warga Katolik di Yogyakarta yang ramai hari ini membuahkan pertanyaan, sejauh mana nilai2 lama yang menjaga kebersamaan (inklusif) bergeser pada nilai2 baru yang menjaga kepentingan kelompok sendiri (eksklusif).— Alissa Wahid (@AlissaWahid) December 18, 2018

Heboh PSI Menolak Poligami

Pidato terbaru Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie baru-baru ini menyita perhatian bahkan memicu perdebatan publik. Hal itu lantaran Grace menyebut PSI menolak praktik poligami. Dalam pidatonya, ia secara terbuka menyatakan tidak akan merestui kader, pengurus, dan anggota legislatif dari PSI mempraktikkan poligami.

PSI menegaskan tidak akan pernah mendukung poligami, karena praktik tersebut dinilai salah satu sumber ketidakadilan bagi perempuan. Grace berharap hal itu bisa diperjuangkan jika wakil dari partainya lolos masuk parlemen. Dengan begitu, larangan poligami akan berlaku bagi pejabat di eksekutif, legislatif, dan yudikatif, serta aparatur sipil negara.

Gerindra: Poligami Nggak, Tapi Zina Boleh?

Yang terhormat Bapak & Ibu di @Gerindra , bagi kami, menolak poligami artinya setia pada pasangan. Masa sih dalam pernikahan opsinya hanya zina atau poligami? Gerinda gak punya opsi setia, nih? https://t.co/bTAmrP8Aee— #PSInomor11 (@psi_id) December 16, 2018

yg benar itu: PSI dan Komnas Perempuan yg tak mengerti islam. Bukan sebaliknya ya bahwa poligami bukan ajaran Islam. Soal tak senang poligami silahkan tapi mengatakan tak ada dlm ajaran Islam itu jahl murakkab (bodoh paralel). Rabun iman dan tak baca hadits dan sejarah Islam— cholil nafis (@cholilnafis) December 16, 2018

Jleb Jawaban MUI…!!!
Menyikapi progran anti Poligami PSI “Kalau ada orang yang menganggap POLIGAMI bukan ajaran Islam dia keliru dan bahkan sesat” demikian disampaikan Azizzah (Ketua Komisi Keluarga MUI)#2019GantiPresiden pic.twitter.com/jR2lNmkS5d— JABAR (@tijabar) December 17, 2018

‘Twitwar’ Bu Susi vs Jerinx SID

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti terlihat saling beradu argumen dengan musisi asal Bali, Gede Ari Astina alias Jerinx di sosial media Twitter. Dalam Twitwar yang membahas masalah reklamasi itu, keduanya saling berbalas pendapat masing-masing.

Twitwar itu bermula ketika Jerinx memposting tentang akunnya yang diblok oleh Susi Pudjiastuti, pada 20 Desember 2018 lalu. Drummer band Superman Is Dead itu merasa Susi tidak suka dengan dirinya yang lantang menyuarakan tolak reklamasi Teluk Benoa, Bali.

“Sejak diblok saya sudah curiga sama @susipudjiastuti. Blio spt selalu ga mau ada band saya di tiap acara bertema lingkungan yg blio ikuti di Bali. Ya samalah polanya spt kampanye kelola sampah kaum ningrat. Suka main aman, jadi fokusnya ke hal yg gak fatal. Its all make up,” kata Jerinx.

Kemudian pada 21 Desember 2018, Jerinx kembali berkicau. “Diblok Susi tapi difollow Ratna. Ribet amat hidup lu Rinx,” tulis Jerinx pada akun Twitter pribadinya itu.

Lantas cuitan Jerinx itu langsung dibalas Susi yang isinya “Kapan di bloknya? Knapa?”. Selebihnya, Susi dan Jerinx terus saling berbalas pendapat di lini masa Twitter.

Diblok Susi tapi difollow Ratna. Ribet amat hidup lu Rinx.— JRX (@JRX_SID) December 21, 2018

Kapan di bloknya ? Knapa ?— Susi Pudjiastuti (@susipudjiastuti) December 21, 2018

Maaf saya baru tiba di JKT. Bisa kita diskusi nanti sore bu? Via twitter agar publik bisa tahu situasi Teluk Benoa terkini. Btw ibu blok saya 2 thn yg lalu karena saya & kawan2 @ForBALI13 kecewa ibu perpanjang ijin lokasi reklamasi th 2016. Sekarang ibu perpanjang lagi. Ga lucu. pic.twitter.com/VOPGAeUgrP— JRX (@JRX_SID) December 22, 2018

Selamat siang Ibu, sama seperti pertanyaan Gendo ke ibu, bukankah yang diprotes Walhi Bali & ForBALI ke Ibu kemarin karena ibu terbitkan IJIN LOKASI. Terus kok ibu malah sibuk menklarifikasi bhw ibu tdk terbitkan ijin pelaksanaan. Yg nuding ibu terbitkan ijin pelaksanaan siapa? pic.twitter.com/bFcCFnl5kr— JRX (@JRX_SID) December 22, 2018

Terus setelah nonton youtube penjelasan saya anda samaka dengan tulisan ini atau artikel itu yg mengutip kata saya. Baru you omong lagi sama saya. Jangan suruh saya counter yg ditulis/ dikutip atas apa yg saya katakan. Mengerti ??— Susi Pudjiastuti (@susipudjiastuti) December 22, 2018

Dugaan Match Fixing Piala AFF 2010

Isu pengaturan skor kembali melanda sepakbola Indonesia dan kali ini Timnas Indonesia jadi sasaran. Skuat Garuda yang dituding terlibat pengaturan skor disebut-sebut terjadi pada Piala AFF 2010, di mana saat itu Indonesia mampu menembus final namun akhirnya gagal juara karena dikalahkan Malaysia.

Beberapa nama pemain Timnas Indonesia kala itu disebut telah menerima suap sehingga akhirnya bisa dikalahkan oleh Malaysia. Tim asuhan Alfred Riedl takluk dengan agregat total 4-2 di mana pada leg pertama Timnas Indonesia kalah 0-3, lalu pada leg kedua menang tipis 2-1. Padahal pada fase grup, Timnas Indonesia sempat membantai Malaysia dengan skor telak 5-1. Isu ini pun langsung menghebohkan sosial media.

Final Piala AFF 2010 adalah momen terbaik sekaligus terburuk Timnas Indonesia, setidaknya dalam satu dekade terakhir. Karenanya ketika Andi Darussalam menyibak sedikit tabir yang terjadi kala itu, emosi sejumlah pendukung Timnas kembali terkoyak.https://t.co/4Fywlhbu4x— PanditFootball.com (@panditfootball) December 20, 2018

BREAKING : Media Malaysia, Inikanbola menyebut Nirwan Bakrie sebagai otak match fixing Final AFF 2010 dengan indikasi adanya manipulasi CCTV ruang ganti Timnas Indonesia oleh Nirwan Bakrie. https://t.co/DjmEDkdbxL— PSMS Medan News (@PSMSnews) December 22, 2018

Pemain bertahan Timnas Garuda di AFF 2010; memendurehmen56 & @hamkahamzah23 juga kiper markoesharison81 menjawab tudingan publik atas isu pengaturan skor di #CatatanNajwa.

Selengkapnya,… https://t.co/Dh70se1LbO— Najwa Shihab (@NajwaShihab) December 22, 2018

Share: Kehebohan Sosmed Pekan Ini: Gagal Fokus Prabowo-Ojol Sampai Jokowi ‘Digigit’ Dinosaurus