Isu Terkini

Bunga Bermekaran, Surabaya Berharap Menangkan Guangzhou International Award

Hafizh Mulia — Asumsi.co

featured image

Media sosial belakangan ini sedang ramai membicarakan bunga-bunga yang bermekaran di sepanjang jalan-jalan protokol Kota Surabaya. Bunga-bunga tersebut ternyata berasal dari pohon Tabebuya. Serupa dengan Sakura, bunga-bunga ini berwarna cerah dengan warna putih kemerahmudaan yang mendominasi.

Ya, bunga ini bukan berasal dari Jepang. Melainkan pohon Tabebuya ini juga datang dari negara tropis, yaitu Brasil. Dibudidayakan di Malang dan Kediri, pemerintah Kota Surabaya mulai membudidayakan pohon ini di dua kota tersebut sejak tahun 2010. Kini, Tabebuya juga dibudidayakan petani di kebun bibit Surabaya.

Bunga Tabebuya ini sendiri memiliki beragam warna. Warna-warna tersebut antara lain warna kuning, merah muda, putih, dan ungu. Karena warna-warna ini lah, Bunga Tabebuya disebut mirip bunga Sakura. Berbicara tentang persebaran Pohon Tabebuya ini, ternyata pohon ini sudah tersebar di berbagai jalan-jalan protokol di Surabaya. Jalan-jalan tersebut seperti Jalan Darmo, Jalan Ahmad Yani, dan Jalan Raya Gubeng. Ide penanaman Pohon Tabebuya ini pun mulai dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya ketika ibu Tri Rismaharini mulai menjabat sebagai Wali Kota Surabaya, tepatnya di tahun 2010.

Ternyata, berbenahnya Surabaya dalam segi keindahan dan inovasi telah membuat kota ini berhasil terpilih menjadi salah satu finalis Guangzhou International Award for Urban Innovation 2018. Penghargaan ini adalah sebuah penghargaan untuk kota-kota di dunia dan disponsori oleh United Cities and Local Governments (UCLG), World Association of the Major Mteropolises, dan Kota Guangzhou. Tujuan utama dari adanya penghargaan ini adalah memberikan pengakuan pada kota-kota yang telah berhasil melakukan inovasi untuk memperbaiki kondisi sosial, ekonomi, dan keberlanjutan lingkungan.

Tahun ini, Surabaya menjadi finalis dan harus bersaing dengan 14 kota lainnya. Perjuangan Surabaya untuk mengikuti ajang ini pun dinilai cukup besar. Sebelumnya, Surabaya telah tiga kali gagal masuk nominasi award ini. Di hadapan 400 juri yang menilai, Surabaya akhirnya lolos tahun 2018 ini.

Untuk memenangkan Surabaya di Guangzhou International Award 2018 ini, Wali Kota Tri Rismaharini pun melakukan sebuah cara yang cukup unik, yaitu meminta dukungan melalui sebuah vlog. Hal tersebut terbukti manjur. Sebelum pembuatan vlog, tepatnya pada 25 November 2018 kemarin, Surabaya masih berada di posisi 9. Setelah vlog dibuat, partisipasi warga pun meningkat. Hingga berita ini dibuat, Surabaya sudah berhasil memuncaki klasemen penghargaan tersebut.

Meskipun sudah ada di puncak, Surabaya tidak bisa berbangga hati dulu. Sebab, memimpinnya Surabaya di klasemen tersebut ditempel ketat oleh dua kota yaitu Yiwu dan Wuhan yang berasal dari Tiongkok. Sesekali, Surabaya bergeser dari posisi satu menjadi kedua atau ketiga karena dua kota tersebut. Sebagai satu-satunya perwakilan Indonesia, tentu Surabaya berharap bahwa tidak hanya warga Surabaya yang mengirimkan suaranya untuk Surabaya, tetapi juga seluruh warga Indonesia. Pemungutan suara untuk memilih Surabaya dalam Guangzhou International Award ini pun baru ditutup tanggal 7 Desember 2018 nanti. Jadi, masih ada waktu yang cukup panjang untuk dapat membantu Surabaya memenangkan award ini.

Share: Bunga Bermekaran, Surabaya Berharap Menangkan Guangzhou International Award