Budaya Pop

Ahmad Dhani: Dulu Beprestasi, Sekarang Penuh Kontroversi

Hafizh Mulia — Asumsi.co

featured image

Ahmad Dhani, di tahun 1990-an, jelas bukan Ahmad Dhani yang sekarang. Dulu, Dhani merupakan seorang yang tekun bermusik dan tidak (terlalu) peduli dengan politik. Dhani lebih dikenal sebagai pengorbit grup musik, seorang musisi handal yang paham selera pasar, sehingga setiap lagu yang dibuatnya menjadi lagu hits yang masuk ke tangga lagu terbaik nasional. Namun semua hal tersebut nampak berhenti di abad ke-21 ini. Lebih tepatnya, setelah Dhani berkenalan dengan politik.

Saat ini, Dhani adalah seseorang yang rajin berkoar tentang isu politik di Indonesia. Tidak lagi berfokus pada musik yang dulu begitu dicintainya, nampaknya Dhani lebih senang ikut campur dalam politik domestik negara ini. Segala isu-isu kontroversial dikomentari oleh dirinya. Akibatnya, ia justru kini terjerat kasus ujaran kebencian. Jaksa Penuntut Umum (JPU) baru saja menuntut Ahmad Dhani dengan hukuman pidana penjara selama dua tahun. Tentu saja tuntutan ini tidak terima Ahmad Dhani. Didampingi sang kuasa hukum, Hendarsam Marantoko, Dhani akan mengajukan pembelaan atau pleidoi yang sidangnya akan dilaksanakan tanggal 10 Desember 2018 mendatang.

Meskipun Dhani sekarang sering terlibat dalam kegiatan politik, masih ada keberhasilannya di dunia musik yang sulit dilupakan banyak orang. Apa aja keberhasilannya tersebut?

Membangun Dewa 19 Menjadi “Dewa Musik Indonesia”

Kecerdasan bermusik Dhani sudah terlihat semenjak ia duduk di bangku SMP. Keberhasilannya bisa ditandai dengan terbentuknya Dewa 19 di tahun 1986. Ketika itu, Dewa 19 didirikan Dhani bersama dengan tiga orang sahabatnya, yaitu Andra Junaidi, Erwin Prasetya, dan Wawan Juniarso. Saat itu, Dhani bertanggung jawab di alat musik keyboard sekaligus menjadi vokalis. Band tersebut pun sempat mengalami dinamika aliran musik, dari yang sebelumnya beraliran Rock menjadi Jazz. Kembalinya Dewa 19 ke aliran musik rock ditambah dengan Ari Lasso dalam posisi vokal menjadi fondasi awal band yang berasal dari Surabaya ini.

Hijrahnya Dewa 19 ke Jakarta pada 1991 tidak serta merta membuat band ini langsung terkenal. Sempat ditolak berbagai perusahaan rekaman, Dewa 19 akhirnya dipinang Team Records. Tidak harus menunggu lama, album perdana Dewa 19, dengan judul album self-titled, yang rilis tahun 1992 langsung sukses besar. Salah satu lagu hits dari album tersebut yang bahkan sampai saat ini terus terkenal adalah “Kangen”. Album ini menjadi album terlaris di tahun 1993. Album ini juga membuat Dewa 19 mendapatkan band pendatang baru terbaik di tahun yang sama.

Seiring berjalannya waktu, Dewa 19 nampak tidak pernah memiliki album yang gagal. Di tahun 1994, misalnya, album Format Masa Depan juga menjadi album yang terkenal. Album terakhir di tahun 2007 yang berjudul Kerajaan Cinta juga dapat dianggap sebagai album yang sukses, terlepas Dewa 19 yang sudah beberapa kali berganti personel.

Mengorbitkan Nama-Nama Besar Lain di Belantika Musik Indonesia

Seiring kesuksesan dirinya, Ahmad Dhani pun turut mengorbitkan nama-nama lain yang juga bersinar di belantika musik Indonesia. Di tahun 1997, Ahmad Dhani menjadi produser dan menerbitkan Reza Artamevia melalui album Keajaiban. Kesuksesan ini berlanjut di tahun 2000 melalui album Keabadian. Selain Reza, nama-nama lain yang juga sukses diorbitkan oleh Ahmad Dhani seperti Krisdayanti, Denada, Tere, dan mantan istrinya sendiri melalui duo Ratu.

Selain mengorbitkan nama-nama lain, Ahmad Dhani juga pernah sukses bersama band selain Dewa 19. Band seperti The Rock dan T.R.I.A.D pernah diorbitkan oleh dirinya. Band ini pun tidak luput dari kesuksesan mereka. Dengan lagu-lagu seperti Makhluk Tuhan Paling Sexy dan Munajat Cinta, kedua band ini sempat terkenal dan lagu-lagunya menjadi nyanyian ribuan orang dalam berbagai kesempatan, seperti karaoke.

Share: Ahmad Dhani: Dulu Beprestasi, Sekarang Penuh Kontroversi