Isu Terkini

Nasib Mobil Esemka Kini, Segera Diproduksi Massal?

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Mimpi Indonesia untuk memiliki pabrikan mobil nasional sempat mencuat beberapa tahun lalu ketika Esemka menghebohkan masyarakat dengan muncul sebagai mobil karya anak bangsa. Lalu, apa kabar mobil Esemka saat ini dan bagaimana nasibnya?

Seperti diketahui, Esemka merupakan produk mobil hasil rakitan siswa-siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Solo yang bekerja sama dengan institusi serta industri dalam negeri dan beberapa perusahaan lokal dan nasional. Kabarnya, kandungan komponen lokal (dalam negeri) dari mobil tersebut berkisar antara 20%-80%. Karya pertama mereka saat itu adalah unit bernama Esemka Rajawali. Kehadiran mobil karya anak bangsa itu pun sempat diapresiasi pemerintah setempat termasuk dijanjikan untuk terus dikembangkan. Bahkan, mobil Esemka Rajawali makin populer ketika dipakai sebagai kendaraan dinas oleh Joko Widodo yang saat itu menjabat sebagai Wali Kota Surakarta.

Popularitas Esemka dan Masalahnya

Dari situlah popularitas Esemka terus menanjak terutama berkat banyaknya pemberitaan media-media nasional. Namun, Esemka bukannya tanpa masalah. Di balik ekspektasi itu sendiri ternyata ada masalah yang tak kunjung selesai.

Pada tahun 2010 lalu, Esemka sempat tak lolos uji emisi gas buang, yang dinilai terlalu tinggi. Tak berhenti sampai di situ, Esemka ternyata masih menemui masalah yang sama pada tahun 2012 di mana kembali tak lolos uji emisi. Padahal lulus ujian itu merupakan syarat untuk memproduksi mobil secara massal.

Meski begitu, Esemka akhirnya berhasil lolos saat ikut tes lagi pada Agustus 2012 lalu. Namun, impian untuk memproduksi mobil Esemka secara massal tetap jalan di tempat. Bahkan, pada 28 Mei 2013, mobil Esemka berplat AD 1 dan AD 2 rusak tak terurus.

Esemka Bangkit Lagi?

Menariknya, baru-baru ini, seperti dilansir Tempo.co, 2 Oktober lalu, mobil Esemka kembali hangat diperbincangkan. Ini terjadi setelah calon Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyatakan mobil tersebut akan diluncurkan pada bulan ini. Bahkan, menurut Ma’ruf, mobil tersebut akan diproduksi secara besar-besaran.

“Bulan Oktober nanti akan diluncurkan mobil nasional bernama Esemka yang dulu pernah dirintis oleh Pak Jokowi (Joko Widodo). Akan diproduksi besar-besaran,” kata Ma’ruf di Pondok Pesantren Nurul Islam, Jember, Jawa Timur, pada 27 September.

Saat ini kondisi pabrik Esemka sendiri yang berada di wilayah Desa Demangan, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, sudah mengalami beberapa perubahan jika dibandingkan pada awal Februari lalu. Sekarang, jalan utama di pabrik itu sudah dilengkapi gerbang besi dan gardu bertuliskan PT Solo Manufaktur Kreasi. Namun, tulisan PT Solo Manufaktur Kreasi itu masih tertutup oleh kain.

Tak hanya di gardu saja, tulisan PT Solo Manufaktur Kreasi juga terdapat di pagar tembok depan pabrik dan sama-sama masih ditutupi kain. Lalu, pagar besi di sepanjang bagian depan pabrik itu kini telah ditutup rapat. Sehingga segala aktivitas di halaman pabrik tidak tampak dari luar.

Bahkan, pada pertengahan Agustus tahun ini, salah satu penggagas Esemka yakni Sukiat sempat buka suara soal perkembangan Esemka saat ini. Sukiat, yang saat ini menjabat sebagai Direktur Utama PT Kiat Mahesa Indonesia, mengatakan bahwa Esemka masih ada dan pabriknya masih tetap sama yaitu di Boyolali, Jawa Tengah.

“Masih dibuat inovasi-inovasi terus. Namanya kendaraan banyak pengujiannya, kalau kurang apa ? Ya ditambah. Bagaimana menurut ilmiah, kurang apa ditambah,” kata Sukiat.

Menurut Sukiat, meski dirinya kini tak lagi ada dalam bagian dari Esemka, namun yang ia ketahui bahwa Esemka masih terus berinovasi, dan tetap merancang sebuah kendaraan. Salah satunya SUV (Sport Utility Vehicle), seperti yang pernah dikembangkan kala itu.

Sukiat menjelaskan bahwa mobil SUV merupakan kendaraan yang cocok dikembangkan keluarga di Indonesia, dan habitat SUV dapat digunakan baik di kota maupun di desa. “Saya paling diminta masukan. Karena buat mobil engga seperti buat anak. InsyaAllah (Esemka) bisa,” ujarnya.

“Sekarang saya tidak pegang, ada urusan yang lain. Saya tahu (kabar Esemka) karena masih sering komunikasi, tapi sejauh mananya tidak tahu. Tapi kalau kita cuma inovasi saja, tidak harus memiliki,” ucapnya.

Rencana Peluncuran Esemka Disambut Baik

Mendengar cawapres Ma’ruf Amin yang mengatakan bahwa mobil Esemka akan diproduksi dalam waktu dekat, Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo mengaku gembira. Bahkan, ia berharap mobil itu tidak sekadar jadi mobil nasional, namun juga mobil rakyat.

Rudyatmo pun berharap nanti harga mobil tersebut merakyat dan terjangkau. Meski harganya lebih murah, lanjut Rudyatmo, kualitasnya harus terjamin sehingga tidak kalah dengan mobil merek Jepang yang banyak beredar. Salah satu cara untuk membuat mobil murah adalah dengan penggunaan konten lokal yang besar. “Paling tidak harus di atas 80 persen,” kata Rudyatmo.

Maka dari itu, harga mobil Esemka nantinya juga tidak akan terlalu terpengaruh dengan nilai tukar rupiah. Selain itu, produsen Esemka juga perlu menjalin kemitraan dengan industri komponen otomotif lokal, apalagi banyak yang bagus. Rudyatmo pun mencontohkan, misalnya saja ada industri cor logam Klaten dan industri knalpot di Purbalingga, yang selama ini banyak digandeng oleh produsen otomotif dalam menyediakan onderdil dan suku cadang kendaraan.

Di sisi lain, Rudyatmo juga mengaku tidak terlalu mempermasalahkan jika memang nantinya produsen Esemka harus menggandeng pabrikan otomotif luar negeri dalam proses produksinya. Menurutnya, kerja sama dengan pabrikan besar merupakan sebuah kebutuhan, yang penting transfer teknologi dan knowledge bisa berjalan.

Share: Nasib Mobil Esemka Kini, Segera Diproduksi Massal?