Menyambut Asian Para Games 2018 Jakarta, salah satu atlet yang memiliki peluang besar untuk menjuarai salah satu cabang olahraga yang akan dipertandingkan adalah David Jacobs. Ia adalah seorang petenis meja andalan Indonesia yang telah berkecimpung di dunia tenis meja lebih dari 30 tahun lamanya.
Dian David Michael Jacobs, atau yang lebih sering dikenal dengan nama David Jacobs, merupakan seorang atlet para-tenis meja yang telah berumur 41 tahun. Lahir di Ujung Pandang, 21 Juni 1977, David Jacobs kini menempati kelas 10 para-tenis meja. Namun, sebelum itu, Jacobs bermain sebagai atlet tenis meja terlebih dahulu.
Karirnya sebagai atlet tenis meja dimulai sejak Jacobs berumur 10 tahun. Masuknya Jacobs ke cabang olah raga tenis meja secara signifikan dipengaruhi oleh ketiga kakaknya, Rano, Pierre, dan Joe, yang telah lebih dahulu menjadi atlet tenis meja. Di umur 11 tahun, Jacobs masuk ke Klub PTP Semarang dan menjuarai pertandingan tingkat SD se-Jawa Tengah.
Pindah ke Jakarta setahun kemudian, Jacobs terus berlatih untuk mengasah kemampuannya. Meskipun kondisi tangan kanannya tidak begitu sempurna, Jacobs terus berlatih dan bermain dengan orang-orang yang memiliki kondisi fisik normal. Kemampuannya terus terasah ini membuat ia berhasil masuk ke tim junior DKI Jakarta. Tahun 1997, Jacobs dikirim ke Beijing untuk pemusatan latihan selama enam bulan. Meskipun berlatih sebagai atlet, Jacobs tidak melupakan pendidikan. Ia pun mengambil kelas manajemen di Institut Perbanas.
Kemampuannya yang terus terasah, terlepas dari bagaimana Jacobs tidak memiliki fisik yang sempurna, mengantarkan Jacobs pada gelar internasional pertamanya, yaitu meraih medali emas di kejuaran Tenis Meja se-Asia Tenggara, SEATTA di Singapura. Sebelum gelar internasional pertamanya, Jacobs telah menjuarai beberapa kejuaraan nasional, yang salah satunya adalah Pekan Olah raga Nasional 2000. Sebagai atlet tenis meja andalan Indonesia, Jacobs bermain di beberapa SEA Games, yaitu tahun 2001, 2003, 2005, 2007, dan 2009. Prestasi terbaik yang didapat Jacobs selama bertanding di SEA Games adalah medali perak. Meskipun bermain sebagai atlet Indonesia di tahun 2009, Jacobs sudah melatih tim nasional tenis meja Indonesia di tahun 2008.
Di tahun 2009, Jacobs melepaskan posisinya sebagai atlet tenis meja Indonesia dan memilih beralih ke cabang olahraga para-tenis meja. Setelah dilakukan penyesuaian, Jacobs dinyatakan lolos sebagai atlet para-tenis meja Indonesia di level 10, level fungsional tertinggi di sistem para-tenis meja. Di Asian Para Games 2010 Guangzhou, Jacobs berhasil memenangkan medali perunggu. Beberapa turnamen internasional lain juga pernah ia menangkan, seperti medali emas di Thailand. Pada ASEAN Para Games tahun 2011, Jacobs benar-benar fenomenal. Ia berhasil memenangkan tujuh medali emas sekaligus. Sedangkan untuk level dunia, yaitu paralimpiade musim panas 2012 London, Jacobs menjadi salah satu peraih medali, yaitu medali perunggu di kategori tenis meja individual klasifikasi C10.
Di Asian Para Games 2018 Jakarta kali ini, ia mendapatkan amanah untuk bertanding di kategori tunggal dan ganda putra. Kemampuan fisiknya yang masih prima menjadi sebuah poin tambah bagi Indonesia. Dengan segudang prestasi yang telah dicapai, tentunya asa untuk mendapatkan medali emas ada di pundak David Jacobs.