Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hari ini memberikan kultwit di Twitter sekaligus mengklarifikasi tentang kasus Asia Sentinel yang dianggap olehnya sebagai pencemaran nama baik. Hal ini dikarenakan menurut beliau, Asia Sentinel membeberkan berita yang tidak benar adanya. Berikut awal dari kultwit mantan presiden tersebut.
Saya sudah baca permintaan maaf & pencabutan artikel Asia Sentinel yg ditulis John Berthelsen yg berisi fitnah besar thdp SBY & Partai Demokrat *SBY*— S. B. Yudhoyono (@SBYudhoyono) September 20, 2018
Seperti apa kronologi dari kasus Asia Sentinel ini? Berikut hasil pantauan Asumsi.co.
Pada hari Rabu (12/9), Asia Sentinel mengeluarkan artikel yang berisikan dugaan konspirasi kejahatan keuangan di era SBY. Dalam artikel yang ditulis oleh John Berthelsen, editor Asia Sentinel, dinyatakan bahwa Bank Century digunakan oleh SBY untuk merampok uang negara dan melakukan pencucian uang. Lebih lanjut, Bank Century digunakan sebagai SBY dengan cara direkayasa sebagai bank gagal 10 tahun yang lalu. Artikel ini dihapus setelah beberapa hari terbit.
Yang menjadi permasalahan dalam artikel ini bukanlah fakta-fakta yang dimuat di dalamnya. Artikel ini menjadi bermasalah karena tuduhan-tuduhan yang tertera dalam tulisan tidak menggunakan sumber kredibel. Selain itu, artikel juga begitu sepihak dan tidak mengolah data dengan baik.
Setelah mengakibatkan banyak spekulasi, Asia Sentinel yang telah menurunkan artikel tentang SBY tersebut pun meminta maaf. Dalam artikel permintaan maaf tersebut, Asia Sentinel meminta maaf karena adanya tuduhan-tuduhan yang tidak berdasar. Selain itu, permintaan maaf juga dilayangkan oleh Asia Sentinel karena di dalamnya ada nama-nama yang disebut tanpa meminta perizinan terlebih dahulu, artikel yang terlalu sepihak, dan diakui sebagai artikel yang melanggar kode etik jurnalistik. Selain untuk SBY, Asia Sentinel juga meminta maaf untuk Partai Demokrat.
Kultwit, atau ceramah yang dilakukan melalui Twitter, dilakukan oleh SBY sebagai klarifikasi sikapnya terhadap artikel dan permintaan maaf yang dilayangkan Asia Sentinel. Dalam kultwit-nya, ia menyatakan bahwa ia memaafkan segala tindakan Asia Sentinel. Namun, hal itu tidak menutup fakta bahwa ini telah menjadi pencemaran nama baik. Untuk terus menyidak hal ini, SBY menyatakan melalui Twitternya, ia telah mengirim investigasi untuk bekerja baik di dalam negeri maupun luar negeri. Tim investigasi yang diturunkan ke luar negeri hari ini (20/9) dikirim ke Hong Kong dan Mauritius. Hal ini karena diindikasikan ada pihak-pihak baik dari luar negeri maupun dalam negeri yang terlibat dalam pembuatan artikel tersebut. Ia pun sedang berusaha untuk bagaimana melaporkan kasus ini pada pihak kepolisian.