Isu Terkini

Analisis Strategi Final Piala Dunia 2018!

Hafizh Mulia — Asumsi.co

featured image

Final Piala Dunia 2018 mempertemukan Kroasia dan Perancis. Sebagaimana sebuah final yang ideal, kedua tim merupakan dua tim yang bermain secara konsisten sepanjang putaran final dan memiliki strategi yang sesuai, baik itu strategi menyerang, bertahan, atau bahkan strategi dalam menghadapi set piece. Sambil bersiap-bersiap merencanakan nonton bareng buat final malam ini, yuk simak analisis dan prediksi ASUMSI buat pertandingan malam ini!

Perancis

sumber: fifa.com

Perancis merupakan sebuah tim yang cukup kokoh dan memiliki mental yang kuat dalam perhelatan Piala Dunia kali ini. Di empat pertandingan melawan Peru, Denmark, Uruguay, dan Belgia, Perancis berhasil menahan lawan untuk tidak mencetak gol sama sekali ke gawangnya. Di lain kesempatan, seperti ketika berhadapan dengan tim yang cukup kuat seperti Argentina, Perancis memiliki mental yang kuat hingga akhir pertandingan untuk terus mencari hasil kemenangan, meskipun sempat kewalahan. Meskipun banyak punggawa muda yang menghiasi Perancis pada Piala Dunia kali ini, hal tersebut tidak mengganggu kohesifitas dan mental tim.

Secara permainan, dalam Piala Dunia kali ini, Perancis menggunakan line-up awal 4-2-3-1 yang pada kenyataannya akan dieksekusi dengan bentuk 4-3-3. Perubahan ini disebabkan oleh Matuidi yang akan mundur menemani Pogba dan Kante. Tiga pemain di depan yang akan menjadi lini serang dari Perancis kemungkinan besar diisi oleh Griezmann, Giroud, dan Mbappe.

Seperti pada pertandingan-pertandingan sebelumnya, khususnya yang paling terlihat seperti ketika Perancis mengalahkan Belgia, Prancis dinilai akan bermain bertahan dalam melawan Kroasia. Ketika diserang, Perancis akan menurunkan satu pemain tengah menjadi 5 pemain bertahan. Ketika bola berhasil direbut dan menyerang, Perancis akan menggunakan kecepatan Mbappe dan hold-up cerdas yang dimiliki Giroud untuk mengelabui pemain bertahan Kroasia. Tidak tinggal Griezmann juga akan menambah daya gedor Perancis. Strategi counter-attack yang sukses membawa Perancis ini dianggap dapat memberikan permasalahan serius bagi Kroasia.

Catatan samping: Perancis belum pernah terkalahkan ketika melawan Kroasia.

Man to watch: Kylian Mbappe.

Kroasia

sumber: fifa.com

Kroasia merupakan tim yang memiliki mental yang kuat pada putaran final Piala Dunia kali ini. Di grup, Kroasia memang tampil meyakinkan melawan Nigeria, Argentina, dan Islandia. Di babak penyisihan 16 besar hingga semifinal, Kroasia menunjukkan mental yang sebenarnya. Harus menang adu pinalti dua kali melawan Rusia dan Denmark, di pertandingan semifinal, Kroasia harus menelan kekalahan terlebih dahulu. Berhasil menahan imbang hingga 90 menit berakhir, Kroasia berhasil mencetak gol di babak tambahan sehingga meloloskan mereka ke final.

Secara permainan, Kroasia dianggap memiliki dua rencana berbeda, yaitu rencana yang lebih menyerang atau bertahan. Melihat bagaimana Perancis bermain sangat baik ketika ditekan, Kroasia diprediksi akan menggunakan strategi bertahan dengan gaya zonal-marking. Kroasia akan menggunakan formasi 4-3-3 (yang ketika bertahan menjadi 4-5-1) dengan pemain tengah yang berisikan Modric, Rakitic, dan Brozovic. Melalui formasi ini, ketika bola dikuasai lawan, Kroasia tidak akan menekan hingga posisi menjadi 4-1-5. Namun, Kroasia akan tetap menunggu berdasarkan zona yang sesuai.

Ketika melawan Inggris, Kroasia menggunakan strategi menyerang yang menciptakan formasi 4-1-5. Formasi ini dinilai efektif untuk membongkar Inggris karena 1 pemain yang berada di depan pemain bertahan tidak perlu kewalahan melawan Kane yang tidak begitu baik dalam melakukan hold-up dalam counter attack. Namun di sini, Giroud yang memiliki kemampuan hold-up yang baik ditambah dengan Mbappe yang sangat cepat dapat membahayakan Kroasia.

Formasi 4-3-3, dengan ketika bertahan menjadi 4-5-1, tentu strategi yang lebih menungkinkan bagi Kroasia. Dengan 5 orang pemain di tengah dan gaya penjagaan zona, pemain bertahan pun tidak perlu keluar dari zona untuk melakukan man-mark. Selain itu, pemain tengah Kroasia juga dapat mengontrol aliran bola dari lini belakang Perancis. Dengan kata lain, selain dapat memitigasi serangan balik dari Perancis, lini tengah Kroasia juga dapat menguasai bola. Melalui penguasaan bola, pemain tengah Kroasia dapat mengalirkan bola ke Perisic dan Rebic yang memiliki kecepatan dalam berlari. Strategi penguasaan bola dan gaya bertahan ini tentu dapat menyulitkan Perancis, seperti ketika Argentina dikalahkan 3-0 di babak grup.

Catatan samping: Final Piala Dunia 2018 ini merupakan final Piala Dunia pertama Korasia sepanjang sejarah.

Man to watch: Luka Modric.

Share: Analisis Strategi Final Piala Dunia 2018!