Nama Arief Yahya mungkin masih asing di telinga masyarakat Indonesia. Namun siapa sangka, sebagai Menteri Pariwisata di bawah Presiden Joko Widodo, ia adalah dalang utama di balik kesuksesan kampanye pariwisata Wonderful Indonesia di seluruh dunia. Meningkatnya angka wisatawan mancanegara di Indonesia dan menjamurnya tempat-tempat instagrammable di seluruh Indonesia merupakan dua bentuk kontribusi besar yang dihasilkan Arief Yahya untuk meningkatkan sektor industri pariwisata di Indonesia.
Di sisi lain, Erix Soekamti yang tenar sebagai personil band Endank Soekamti pun kini telah menjadi content creator yang memiliki fokus utama di pariwisata. Dengan fokus yang sama, Arief Yahya dan Erix Soekamti pun diundang dalam acara YouthxPublic Figure yang diselenggarakan oleh We The Youth bekerja sama dengan Good News from Indonesia. Di acara ini, beragam perspektif tentang pariwisata Indonesia pun diceritakan, khususnya tentang bagaimana Wonderful Indonesia berhasil menjadi brand yang sukses meningkatkan wisatawan mancanegara di Indonesia, hingga bagaimana mengapresiasi keindahan Indonesia dan mengarsipkan objek pariwisata dan budaya Indonesia dalam berbagai media.
Sebagai seorang Menteri Pariwisata, Arief Yahya tentu saja berharap sektor pariwisata yang dibawahinya dapat menjadi sektor industri yang terbaik. Menurut Arief, sektor industri kreatif seperti pariwisata merupakan sektor yang berpotensi paling besar di Indonesia, saat sektor-sektor lain seperti manufaktur dan teknologi informasi telah dikuasai oleh negara lain. Melalui merk Wonderful Indonesia, Arief Yahya pun berusaha mengoptimalkan potensi yang besar ini. Secara umum, strategi utama Arief Yahya adalah dengan menggunakan program BAS, yaitu Branding, Advertising, dan Selling.
Pertama adalah Branding. Tujuan utama Branding adalah untuk mengenalkan Wonderful Indonesia sebagai merek yang dapat merepresentasikan Indonesia. Poin pertama ini menggunakan momentum perhelatan akbar yang sedang digelar di luar negeri. Yang terbaru adalah ketika merk Wonderful Indonesia terdapat di ruang-ruang publik Rusia. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan momentum Piala Dunia yang sedang digelar di Rusia.
Kedua adalah Advertising. Poin pertama di atas perlu disokong dengan poin kedua ini. Tanpa Advertising, wisatawan mancanegara tidak akan pernah tahu apa saja yang terdapat di Indonesia. Poin kedua ini utamanya dilakukan dengan beriklan di televisi milik negara lain. Isinya lebih rinci dibandingkan dengan poin branding.
Terakhir, Selling. Poin ketiga ini adalah poin kunci untuk meningkatkan datangnya wisatawan mancanegara ke Indonesia. Aktivitas poin ini dilakukan dengan melakukan pameran-pameran di luar negeri. Arief Yahya pun menambahkan bahwa aktivitas selling ini, harus dilakukan secara optimal, jangan hanya sekadar pameran tapi posisinya tidak terlihat dan tertutup oleh negara lain.
Melalui strategi BAS ini, diharapkan mimpi Presiden Joko Widodo untuk mendatangkan 20 juta wisatawan asing ke Indonesia dapat tercapai di tahun 2019.
Kalau Wonderful Indonesia berusaha meningkatkan wisatawan mancanegara ke Indonesia, Erix Soekamti memiliki cara lain untuk mengapresiasi keindahan objek pariwisata Indonesia. Melalui Trip Salam Indonesia, Erix Soekamti dan kawan-kawan menghabiskan 30 hari dari Mei hingga Juni menjelajahi Indonesia dengan tujuan utama mengarsipkan aset pariwisata dan kebudayaan Indonesia. Pengarsipan inipun dilakukan dengan bentuk video, fotografi, dan dokumentasi. Arsip ini dapat diakses melalui situs salamindonesia.id. Trip Salam Indonesia ini pun dilakukan secara spontan. Yang unik dari trip ini juga bahwa penjelajahan dilakukan tanpa menginap di satu hotel pun.
Dari kedua sisi yang berbeda ini, terlihat bahwa mencintai keindahan Indonesia bisa dilakukan dalam berbagai macam bentuk dan sama baiknya. Yuk, jelajahi dan apresiasi Indonesia!