General

6 Alasan Mengapa Singapura Dipilih Menjadi Negara Tempat Pertemuan Trump dan Kim Jong Un

Winda Chairunisyah Suryani — Asumsi.co

featured image

Presiden Amerika Serikat ke-45 Donald Trump pada Minggu, 10 Juni 2018, baru aja nyampe di Singapura. Ia ditemani Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, Penasihat Keamanan Nasional John Bolton, Kepala Staf Gedung Putih John Kelly, dan juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders.

Ngapain ya, Trump ke Singapura? Ternyata, dia punya agenda buat ketemuan dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Katanya sih, pertemuan tersebut diyakini bakalan jadi salah satu upaya di antara Amerika Serikat dan Korea Utara untuk mencairkan ketegangan antara kedua negara.

Kalian tau sendiri, lah ya, kalau Trump dan Kim Jong Un ini sering banget berselisih dan saling menyindir. Tapi, menjelang pertemuan tersebut, Trump sempat nge-tweet, lho di akun Twitter resminya. Ia mengungkapkan perasaannya menjelang pertemuan tingkat tinggi dengan pemimpin Korea Utara tersebut di Singapura.

Great to be in Singapore, excitement in the air!— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) June 11, 2018

Karena cukup bersejarah, pertemuan itu sampai didatangi sekitar 2.500 wartawan lokal dan asing. Sejak Senin, 11 Juni 2018 ini, lebih dari 2.500 wartawan udah ngedaftar di Kementerian Komunikasi dan Informasi Singapura untuk meliput pertemuan, dan hampir 80 persen dari ribuan media itu berasal dari luar Singapura.

Enggak tanggung-tanggung, rombongan media ini menjadi yang terbesar yang pernah diterima Singapura sebagai tuan rumah pertemuan penting, jadi ada ratusan jurnalis televisi, online, hingga cetak. Puncak dari pertemuan ini bakal digelar pada Selasa 12 Juni 2018, tepatnya pukul 09.00 waktu lokal.

Tapi, pada penasaran enggak sih, kenapa pertemuan pemimpin Amerika dan pemimpin Korea Utara malah justu diadakannya di Singapura? Apa hubungannya ya? Nah, berikut 6 alasan kenapa Trump dan Kim Jong Un justru memilih Singapura sebagai tempat mereka bertemu!

1. Singapura Cukup Aman Untuk Trump dan Kim Jong Un

Berdasarkan data dari The Economist Intelligence Unit’s Safe City Index, Singapura termasuk kota paling aman urutan kedua setelah Tokyo. Yang membuat Singapura menjadi negara yang sangat aman adalah adanya CCTV atau kamera pengaman yang tersebar di mana-mana dan berbagai sudut kota serta pusat perbelanjaan.

Kepolisian, keamanan, dan intelijen di Singapura juga punya tingkat layanan yang pertama, sehingga menjadi peringkat negara teraman di Asia.

2. Singapura Adalah Negara yang Berpengalaman Dalam Membuat Agenda Besar

Karena yang bakalan ketemu adalah dari dua negara yang sangat berpengaruh terhadap keamanan dunia, maka perlu dipilih negara yang cukup berpengalaman dalam menggelar agenda besar.

Nah, Singapura ini udah sering dan secara teratur menyelenggarakan acara bergengsi seperti Dialog Shangri-La tahunan yang dihadiri oleh para milyuner dan pemimpin dunia, jadi enggak perlu diragukan lagi kesiapannya dalam menyambut Jong-un dan Trump.

Bahkan pada November 2015 lalu, Singapura menjadi negara yang dipilih juga saat ada pertemuan Presiden China Xi Jinping dan Presiden Taiwan Ma Ying-jeou, yang telah berseteru sejak perang sipil China pada tahun 1949.

3. Lokasi Pertemuan yang Strategis

Bagi Kim Jong Un, perjalanannya ke Singapura selama tujuh jam bisa dibilang singkat dibandingkan dengan perjalanannya ke Beijing yang menghabiskan waktu sampai lebih dari 24 jam karena dilakukan dengan menggunakan kereta api.

Begitu juga dengan Trump, yang enggak harus menghabiskan waktu seharian untuk sampai ke Singapura. Sehingga, Singapura menjadi negara yang tepat untuk kedua pemimpin itu.

4. Singapura Adalah Negara yang Maju

Dengan kesediaannya menjadi tuan rumah pertemuan bersejarah, memberikan bukti bahwa Singapura adalah negara yang maju lagi makmur. Apalagi, seperti yang sudah diketahui banyak orang, bahwa seluruh anggaran untuk kegiatan pertemuan itu akan ditanggung oleh Singapura.

“Jelas ya, tapi itu adalah biaya yang kami bersedia tanggung untuk memainkan bagian kecil dalam pertemuan bersejarah ini,” kata Menteri Pertahanan Singapura, Ng Eng Hen pada media 2 Juni 2018.

Kalau di Indonesia harus ngeluarin biaya pertemuan itu, mungkin utang negara kita makin banyak ya, guys.

5. Singapura Punya Sikap yang Netral Dengan Korut dan AS

Negara Singapura sendiri udah lebih dari empat dekade menjalin hubungan diplomatik dengan Korea Utara. Sebelum 2016, warga Korea Utara juga bisa melakukan perjalanan ke Singapura untuk belanja, ke tempat hiburan, dan perawatan medis tanpa visa.

Di sisi lain, Singapura juga merupakan mitra dagang dan keamanan utama Amerika Serikat di Asia Tenggara. Sehingga jelas, Singapura punya sikap yang netral terhadap kedua negara yang pengen ketemuan itu.

6. Singapura Punya Aturan yang Tegas

Sudah menjadi rahasia umum, kalau banyak negara yang terlalu patuh pada negara adikuasa seperti Amerika Serikat. Contohnya adalah Tiongkok yang memenuhi permintaan Trump untuk memulangkan saja tiga pemain basket UCLA yang sedang ditahan karena ketahuan mencuri.

Hal serupa nampaknya enggak bakalan terjadi di Singapura, karena negara ini terkenal dengan penegakkan hukumnya yang tegas tanpa pandang bulu. Salah satu contohnya adalah pada tahun 1994, di mana Singapura berani menghukum cambuk seorang remaja Amerika yang bernama Michael P. Fay karena kasus pencurian dan vandalisme.

Sehingga bisa dikatakan, bahwa Negara Singapura punya otoritas yang enggak bisa asal diutak-atik oleh negara manapun, termasuk AS.

Share: 6 Alasan Mengapa Singapura Dipilih Menjadi Negara Tempat Pertemuan Trump dan Kim Jong Un