Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh,
Salat sedemikian pentingnya kita bahas karena peluang, waktu, kesempatan yang Allah SWT berikan begitu luasnya di bulan Ramadan. Ada salat fardhu, salat sunnah, pun sunnahnya masih ditambah dengan Tarawih.
Rasulullah SAW bersabda, “Salatlah pada waktunya.”
Di sini Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita tentang manajemen waktu. Segala sesuatu harus diatur sesuai dengan waktunya. Belajar dari tepat waktu salat itu pun, kemudian kita bisa belajar tepat waktu dalam hal lain di dalam kehidupan kita.
Allah SWT memberikan kewajiban kepada kita untuk salat lima waktu, bukan salat lima kali. Beda antara lima kali dalam bilangan jumlah, dengan lima waktu.
Lima waktu adalah kesempatan yang diberikan Allah SWT kepada orang-orang Muslim untuk mengerjakan salat. Bisa dengan cara pandang, seandainya tidak bisa salat Subuh, bisa ada waktu Dzuhur. Tidak bisa salat Dzuhur, masih ada waktu Ashar, dan seterusnya. Betapa baiknya Allah SWT memberikan keleluasaan waktu kepada kita.
Tapi itu cara pandang yang pertama. Masih harus kita seimbangkan dengan cara pandang yang kedua, yaitu bersegeralah salat Subuh pada waktunya. Karena kita belum tentu bertemu dengan waktu Dzuhur dan bisa salat Dzuhur.
Segeralah salat Dzuhur, jangan ditunda-tunda, karena mumpung masih ada umur bertemu dengan waktu Dzuhur. Belum tentu kita bertemu dengan waktu Ashar, dan seterusnya.
Kedua cara pandang ini harus bertemu. Kebaikan Allah SWT yang menghadiahi waktu wajib kita terima dengan mensyukuri waktu. Kita harus menyadari, kita bukan pemilik atau penguasa waktu. Maka kita harus bersegera mengerjakan salat, jangan pernah ditunda-tunda.
Agama melarang terburu-buru, tapi agama mengajak bersegera. Sebab waktu adalah pemberian Allah SWT yang tidak dapat kita miliki.
“Salatlah pada waktunya” adalah pelajaran penting dari Rasulullah SAW untuk mempertemukan waktu yang disediakan oleh Allah SWT dan keterbatasan umur kita.
Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.