Setiap bulan Mei tentunya mengingatkan kita kembali dengan serentetan tragedi yang terjadi saat kerusuhan Mei dua puluh tahun lalu. Kerusuhan Mei 1998 bukan hanya menjadi tragedi ketika empat mahasiswa Trisakti ditembaki aparat, namun juga penjarahan toko-toko dan diskriminasi rasial terhadap etnis Tionghoa yang terjadi di Indonesia pada pertengahan Mei 1998.
Rentetan peristiwa yang menyeramkan dan menyedihkan terus bergulir hampir sepanjang bulan. Tidak hanya di Jakarta, kerusuhan tersebut juga meluas ke beberapa daerah lain di Indonesia.
Kita tentunya pernah mendengar tentang kerusuhan Mei 1998 bahkan mungkin ada yang menjadi saksi mata peristiwa kerusuhan tersebut. Nah, dalam rangka #MenolakLupa, tim Asumsi pun bertanya kepada netizen atau masyarakat Indonesia terkait “Di manakah kalian saat kerusuhan Mei 1998?”.
Antusias netizen di media sosial, khususnya Twitter, cukup besar, lho. Karena itu, netizen berbagi pengalaman yang mereka alami ketika kerusuhan Mei 1998 melalui Twitter @asumsico. Kira-kira apa aja yang terjadi kepada netizen kala itu di Jakarta maupun di daerah lain?
Suasana Kerusuhan Mei 1998 di Jakarta
Meskipun kerusuhan Mei 1998 bukan diawali di Jakarta, namun di ibu kota justru mendapat banyak sorotan ketika kerusuhan itu. Apalagi, kerusuhan kian memanas dan mencekam ketika empat mahasiswa Trisakti ditembaki aparat keamanan dan terus bergulir dengan menindas etnis Tionghoa.
Suasana Kerusuhan di Berbagai Daerah
Ternyata, kerusuhan juga meluas ke beberapa daerah di Indonesia lainnya, seperti Ambon, Banyuwangi, Solo, Medan, dan lain-lain. Bagaimana di daerahmu?
Para Mahasiswa Menjadi Saksi Mata Kerusuhan Mei 1998
Tentunya, para mahasiswa menjadi saksi mata saat kerusuhan Mei 1998 terjadi. Apalagi, keadaan menjadi sangat mencekam setelah kejadian penembakan mahasiswa Trisakti ketika demo berlangsung. Banyak mahasiswa yang terpaksa menginap di kampus maupun bersembunyi. Karena, saat itu keadaan sangat tidak aman dan tidak memungkinkan untuk mereka kembali ke rumah masing-masing.
Menunggu Khawatir Sanak Keluarga Pulang ke Rumah
Ketika kerusuhan terjadi, keluarga di rumah pun khawatir dengan anggota keluarga yang berada di luar rumah. Momen kepulangan mereka ke rumah dengan selamat menjadi sangat berarti kala itu.
Susah Cari Susu
Buat para ibu-ibu saat itu, mungkin hal yang paling diingat juga mengenai bahan-bahan sembako yang susah dicari termasuk susu. Hal itu disebabkan toko, pasar, maupun swalayan hancur akibat kerusuhan dan penjarahan yang terjadi. Ibu kalian ada yang kayak gini juga enggak, guys?
Luka Mendalam Bagi Etnis Tionghoa Hingga Sekarang
Kerusuhan 13-15 Mei 1998 merupakan malapetaka besar bagi bangsa Indonesia khususnya etnis Tionghoa yang memberikan kenangan menyakitkan dan mungkin trauma bagi kebanyakan. Hingga saat ini, etnis Tionghoa di Indonesia masih merasa takut jika terjadi demo apapun di Jakarta. Mereka khawatir kalau demo tersebut mungkin akan mengulang sejarah lagi seperti tragedi di Mei 1998.
Pengakuan Reporter dan Tukang Koran di Mei 1998
Ada cuitan dari netizen yang mengaku reporter dan juga tukang koran ketika kerusuhan Mei 1998 terjadi. Wah, gimana ya pengalaman mereka?