Isu Terkini

3 Trik Nyontek yang Harus Diawasi Pengawas SBMPTN

Winda Chairunisyah Suryani — Asumsi.co

featured image

Hari-hari ini udah mulai digelar Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2018 nih, guys. Nah, biasanya dalam tes seperti ini, banyak potensi kecurangan yang bisa terjadi dalam ujian.

Ketua Panitia Lokal (Panlok) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2018 Bambang Wibawarta bilang bahwa tahun lalu, sebanyak tiga sampai empat peserta SBMPTN di Jakarta terbukti menggunakan alat bantu seperti kalkulator, jam tangan, atau bluetooth untuk mengerjakan soal. Bahkan ada juga yang menggunakan jasa joki. Makanya itu, kecurangan yang udah pernah terjadi itu akan menjadi fokus pencegahan agar enggak terulang.

“Di dalam kelas itu jarak [antarkursi] semua sudah antisipasi. Joki diantisipasi dengan mencocokkan nama, foto, tanda tangan, itu ada standarnya. Kita menjelaskan kepada para pengawas ada indikasi seperti A, B, C, tahun-tahun sebelumnya dan kemungkinan itu bisa terjadi tahun ini,” kata Bambang pada media saat meninjau pelaksanaan SBMTPN 2018 di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, hari ini, Selasa, 8 Mei.

Lalu, biasanya apa aja sih bahan buat mencontek?

Bawa Kertas Contekan

Ilustrasi nyontek di baju. Foto: Boredpanda.com

Kertas contekan ini paling umum banget digunakan. Dengan bentuknya yang tipis dan bisa dilipat hingga ukurannya bisa sekecil penghapus, alat ini paling sering digunakan sama siswa.

Saat menggeledah peserta ujian, berat kertas yang begitu ringan juga bikin pengawas sulit menyadarinya. Makanya, kertas contekan bisa diletakan di bawah kertas soal, diselipkan di pulpen, bahkan bisa juga ditempel di sela-sela baju.

Bawa Handphone

Ilustrasi bawa handphone saat ujian. Foto: Boredpanda.com

Bawa handphone (atau smartphone) juga menjadi yang paling favorit untuk dijadikan wadah buat mencontek. Apalagi jika ukurannya kecil, dan koneksi internet kencang, peserta tinggal berselancar mencari jawaban ke “Mbah Google”.

Tapi, karena ukurannya yang enggak seenteng kertas, smartphone ini sulit bisa masuk ke ruangan ujian, karena biasanya pengawas meminta para peserta ujian untuk mengumpulkan handphone ke depan kelas. Cuma mereka-mereka yang “master” aja yang berani bawa handphone ke dalam ruang ujian.

Koordinasi dengan Teman Seruangan

Koordinasi dengan teman seruangan. Foto: riyantiwikara.files.wordpress.com

Jika bawa handphone enggak berhasil dan bawa kertas contekan takut ketahuan pengawas, jalan satu-satunya buat mencontek biasanya koordinasi dengan teman satu ruangan.

Biasanya, peserta ujian punya sandi tersendiri buat ngasih tau jawaban ke teman-temannya. Misalnya, garuk kepala yang berarti jawabannya ‘A’, garuk punggung berarti jawabannya ‘B’, dan lain sebagainya.

Pokoknya, buat mereka yang jago nyontek, biasanya punya nyali yang lebih berani, punya pembawaan yang lebih santai, sehingga bisa tenang menghadapi pengawas yang tiba-tiba berdiri di samping tempat duduknya. Nah, inilah tugas para pengawas untuk lebih sigap dalam mengawasi jenis peserta ujian seperti ini. Lagian, buat apa dapet nilai bagus atau lulus kalau bukan hasil kita sendiri, bukan?

Kita bisa ngebohongin orang lain, tapi ingat kita enggak bisa ngebohongin diri sendiri.

Share: 3 Trik Nyontek yang Harus Diawasi Pengawas SBMPTN