Budaya Pop

China Larang Mukbang, Memang Apa Bahayanya?

Irfan — Asumsi.co

featured image
Tangkapan layar Youtube/Eat With Boki

Pemerintah Republik Rakyat China meminta platform berbagi video daring
untuk menindak acara mukbang yang populer selama sepuluh tahun terakhir. 

Mukbang dimulai di Korea Selatan. Kata “mukbang” merupakan penggabungan
dua kata, yakni muok-da yang berarti makan
dan bang song yang berarti penyiaran. Singkatnya
mukbang adalah tayangan yang mempertontonkan orang makan secara
berlebihan. Biasanya konten ini diunggah di Tiktok atau Youtube.

Bukan tanpa alasan China melarang video mukbang di negaranya. Ini berkaitan
dengan kampanye “cleaning plate” Presiden Xi Jinping yang dimulai sejak tahun lalu. Kampanye cleaning plate ini bertujuan memerangi pemborosan makanan. Dengan kampanye cleaning the plate
yang dilakukan sejak 2020, tak heran kalau kemudian pelarangan terhadap mukbang
bukan kali ini saja dilakukan.

Mengatasi Kekurangan Pangan

Mengutip BBC, kampanye cleaning plate Xi Jinping dilakukan untuk
mengatasi kekhawatiran akan kekurangan pangan yang disebut-sebut meningkat di
China selama masa perang dagang dengan Amerika Serikat. Apalagi di akhir tahun
lalu, sebagian wilayah China dilanda banjir yang membuat pertumbuhan tanaman
terganggu.

Xi Jinping juga mengatakan bahwa Covid-19 telah “membunyikan alarm”
pada limbah makanan dan China harus “mempertahankan rasa krisis tentang
keamanan pangan”.

Kampanye ini dilancarkan betul oleh Xi Jinping dengan propaganda yang disiarkan
oleh berbagai saluran media yang dikelola pemerintah.

Jaringan berita CCTV membuat laporan kritis tentang mukbangers —sebutan untuk
para penyedia konten mukbang—. Bahkan kalau kamu menelusuri kata kunci “acara
makan” atau “makan siaran langsung” di mesin pencari di China, maka kamu akan
mendapatkan pemberitahuan terkait kampanye cleaning plate ini.

Pengguna di aplikasi populer Kuaishou diperingatkan untuk “menghemat
makanan; makan dengan benar” dan di Douyin, aplikasi semacam TikTok yang
juga populer di China, memunculkan peringatan yang mengatakan: “Hargai
makanan, jangan dibuang, makan dengan benar dan hidup sehat.”

Sementara itu, bintang mukbang Mini tampil di depan video promosi di Harian
Guangming yang dikelola pemerintah, meminta orang-orang untuk tidak
menyia-nyiakan makanan. Dalam salah satu iklannya, dia berkata: “Hidangan
yang dihangatkan kembali bisa sangat enak juga.”

Diblokir

Segera setelah kampanye cleaning plate ini digaungkan, Pengawas internet
China juga telah menutup 13.600 akun video pendek dan streaming pada
2020. 

Mengutip South China Morning Post, Administrasi Ruang Siber China (CAC)
mengatakan, akun yang ditutup tahun lalu dinyatakan telah melanggar kebijakan
pemerintah terhadap limbah makanan.

Sementara di tahun ini, Komisi Pusat untuk Inspeksi Disiplin (CCDI), meminta
penguatan hukuman untuk orang-orang yang mengunggah konten mukbang. CCDI juga
mencatat sejumlah resiko yang ditampilkan oleh tayang mukbang.

“Perilaku seperti itu tidak hanya merusak kesehatan fisik si pembawa acara dan
menyebabkan pemborosan makanan, tetapi juga mempromosikan mentalitas buruk dan
sangat membahayakan kesehatan ekologi industri,” katanya.

Risiko Mukbang

Meski sekilas tampak sekadar tayangan hiburan, mukbang disebut memiliki
beberapa dampak. Pakar gizi dari Universitas Diponegoro, dr. Diana Nur
Afifah, S.TP.,M.Si menyebut video mukbang memiliki pengaruh berbeda pada setiap
orangnya. Ada yang mendapat nafsu makan tinggi saat melihat video mukbang, tapi
ada juga yang sebaliknya.

Mukbang sendiri memiliki dampak buruk jika dilakukan secara terus menerus.
Dengan mukbang, kalori makanan yang masuk akan banyak dan dapat menumpuk di
dalam tubuh sehingga menyebabkan metabolisme tubuh terganggu yang berpotensi
pada gangguan pencernaan bahkan kegemukan (obesitas). 

“Mukbang dapat dilakukan sesekali saja, karena kalori yang masuk pasti
tinggi,” kata Diana.

Untuk mengimbangi kalori yang tinggi masuk kedalam tubuh maka perlu
diseimbangkan dengan melakukan aktivitas fisik/olahraga. 

Berdasarkan pedoman gizi seimbang kalori yang dibutuhkan tubuh yaitu
sebesar 2100- 2200 kkal
dimana komposisi sayuran sama dengan nasi dan komposisi lauk sama dengan buah
buahan. 

Dalam “The Psychology of Mukbang Watching: A Scoping Review of the
Academic and Non-academic Literature
”, peneliti menunjukkan bahwa
penonton mukbang adalah mereka yang mencari kompensasi sosial, seksual,
hiburan, pelarian, dan/atau keinginan untuk makan. 

Lebih lanjut, menonton mukbang dapat mendorong konsekuensi positif,
seperti pengentasan kesepian dan isolasi sosial dan konsekuensi negatif,
seperti pola makan yang tidak teratur dan menonton mukbang yang bermasalah.
Adapun menonton mukbang yang bermasalah dapat memfasilitasi gejala perilaku
seksual bermasalah, kecanduan internet, dan gangguan makan.

Share: China Larang Mukbang, Memang Apa Bahayanya?