Sepakbola Indonesia terus bergeliat. Setelah turnamen kembali berlanjut lewat Piala Menpora 2021, kini klub-klub di Liga Indonesia satu per satu diakuisisi oleh publik figur hingga pengusaha besar, dari Raffi Ahmad hingga anak Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep.
Ini tentu saja jadi kabar gembira. Dulu, barangkali kita jarang melihat ada tokoh publik atau pengusaha besar membeli klub sepakbola di Indonesia. Tapi kini, fenomena orang-orang besar dengan mudah mengakuisisi klub sepakbola seperti di Eropa, mulai terlihat di tanah air.
Raffi Ahmad Akuisisi Cilegon United
Kemarin, Rabu (31/3/21), artis sekaligus presenter ternama Raffi Ahmad resmi mengakuisisi Cilegon United. Masuknya Raffi sebagai pemilik, membuat klub yang berlaga di Liga 2 itu berganti nama menjadi RANS Cilegon FC.
Raffi juga menunjuk Hamka Hamzah–pesepakbola senior yang baru saja memutuskan meninggalkan Persita Tangerang–sebagai manajer dan Bambang Nurdiansyah sebagai pelatih.
Dalam rilisnya, Cilegon dinyatakan resmi diakuisisi oleh Rans Entertainment bersama Prestige Motorcars, per 31 Maret 2021. Rans Entertainment merupakan perusahaan milik Raffi bersama istrinya, Nagita Slavina.
Sementara itu, Prestige Motorcars merupakan perusahaan dealer supercar asal Jakarta Utara. Raffi, yang gemar mengoleksi supercar, memiliki hubungan baik dengan perusahaan tersebut.
Lewat akuisisi Cilegon United, baik Rans Entertainment maupun Prestige Motorcars, sama-sama memiliki misi ingin membangkitkan persepakbolaan Indonesia. Di masa mendatang, Cilegon United akan membentuk Akademi Sekolah Sepak Bola (SSB) Harapan di bawah naungan Rans Academy.
Raffi dan Prestige Motors dalam keterangannya menyatakan bahwa Cilegon United punya potensi bisnis yang bisa dikembangkan.
“Ketika pihak dari Cilegon United FC memberi penawaran kepada Rans untuk membantu dan bekerjasama membesarkan nama tim, saya sebagai pecinta olahraga tertarik dan punya keinginan untuk membesarkan nama sepak bola Indonesia,” kata Raffi dalam rilisnya, Rabu (31/3).
“Prospek sepakbola Indonesia sangat menjanjikan ke depannya. Untuk itu, kami dengan bangga ingin memperkenalkan salah satu tim sepakbola nasional, yaitu Rans Cilegon FC, di mana tim ini tidak hanya didukung oleh finansial yang baik, tetapi kami juga akan berusaha mendongkrak nama tim sepakbola tanah air dari berbagai aspek seperti strategi, publikasi, dan tim ini akan dijalankan dengan norma good corporate governance,” kata Presiden Direktur Prestige Motorcars, Rudy Salim.
Raffi dan Rudy mengungkapkan investasi untuk Cilegon United mencapai Rp 300 miliar. “Di atas Rp 300 miliar nilai investasi total. Bukan nilai akuisisi klub, tapi untuk infrastruktur penunjang, pembelian tanah, pembangunan gedung dan sebagainya,” ucap Rudy.
Adapun Cilegon United merupakan klub sepakbola kebanggaan warga kota Cilegon, Banten, yang berlaga di kompetisi kasta kedua, Liga 2 Indonesia Zona Barat. Saat ini, klub berjuluk The Volcano itu bermarkas di Stadion Krakatau Steel yang berkapasitas 5.000 orang.
Rans Entertainment dan Prestige Motorcars bekerjasama menciptakan arena olahraga berstandar internasional dengan lapangan FIFA Certified berlokasi di Pantai Indah Kapuk 2 Jakarta.
Arena pelatihan yang diberi nama Rans Prestige Sportainment itu juga akan dilengkapi zona komersil, seperti restoran, kafe roof top, kafe bola dan food court.
Sebelumnya Ada Kaesang dan Erick Thohir Jadi Pemilik Persis Solo
Sebelumnya, pada Sabtu (20/3) lalu, putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, kini resmi menjadi pemilik saham mayoritas sekaligus menjabat posisi Direktur Utama PT Persis Solo Saestu (PSS), yang menaungi Persis Solo. Ia pun berambisi membawa klub berjuluk Laskar Samber Nyawa itu promosi ke kasta tertinggi sepakbola Indonesia, Liga 1.
“Persis ke Liga 1 merupakan target harga mati, tetapi tetap melalui proses menuju kasta tertinggi kompetisi di Indonesia itu,” kata Kaesang Pangarep di sela acara pengenalan Manajemen Persis, di Stadion Manahan Solo, Sabtu (20/3).
Manajemen baru Persis Solo kini diisi oleh orang-orang penting. Selain Kaesang Pangarep, ada pula sosok Menteri BUMN Erick Thohir dan juga Kevin Nugroho, pengusaha yang merupakan putra asli Solo, yang kini sebagai pemilik saham Persis.
Adapun rincian kepemilikan saham PT PSS yakni Kaesang tercatat memiliki 40 persen saham Persis, sementara Kevin 30 persen, dan Erick Thohir 20 persen dari total 90 persen saham PT PSS yang ditawarkan. Sementara sisa 10 persen saham masih dimiliki 26 klub internal.
Kini, dengan manajamen baru yang dinilai sangat menjanjikan, Persis segera mempersiapkan diri menghadapi kompetisi Liga 2 yang akan bergulir.Pertama, hadirnya sosok penting seperti Kaesang dan Erick Thohir, dinilai bisa membawa angin segar bagi Persis.
Bagaimana tidak, Kaesang sebagai pemilik saham mayoritas dan putra Presiden Jokowi, dikenal sebagai sosok pengusaha andal yang tentu saja dianggap bisa membawa kejayaan di Persis, apalagi ia juga berambisi bisa membawa tim barunya itu promosi ke Liga 1.
Lalu, siapa yang tak kenal Erick Thohir? Sosok Menteri BUMN, yang memiliki rekam jejak panjang di dunia olahraga, dari sepakbola Eropa, hingga basket di NBA. Ia adalah mantan CEO Inter Milan, salah satu klub sepakbola besar di tanah Italia, dan salah satu orang terkaya di Indonesia.
Selain itu, Erick juga pernah tercatat sebagai pemilik klub basket NBA, Philadelphia 76ers juga sekaligus mengusai saham mayoritas klub sepakbola Major League Soccer (MLS) Amerika Serikat, DC United.
Kini, Erick–yang juga merupakan mantan petinggi Persib Bandung–itu diketahui selangkah lagi menjadi pemilik mayoritas saham klub asal Inggris, Oxford United.
Berharap Indonesia Memiliki Banyak Klub Sepakbola Modern dan Profesional
Perkembangan sepakbola ke era modern memang berdampak pada besarnya perputaran uang yang terjadi. Kondisi itulah yang membuat kita saat ini akan lebih sering melihat orang kaya atau pengusaha, membeli klub sepakbola, layaknya klub-klub di Eropa.
Dengan hadirnya Raffi Ahmad, Rudy Salim, Kaesang Pangarep, hingga Erick Thohir sebagai pemilik baru dari klub-klub sepakbola di Indonesia, tentu saja diharapkan kultur dunia bal-balan di tanah air jadi lebih hidup. Klub bisa memiliki manajemen yang baik, keuangan yang sehat, hingga tumbuh sebagai tim dengan pengelolaan modern.
Di Indonesia, salah satu klub modern dengan manajemen yang baik adalah Bali United. Tim kebangaan masyarakat Bali itu betul-betul paham bagaimana caranya hidup di era sepakbola modern.
Bali United, layaknya klub-klub Eropa, berjalan dengan roda bisnis yang menggeliat. Tim asuhan Stefano Cugurra Teco itu mendapat pemasukan dari sponsor dan tiket pertandingan pada laga kandang.
Tak hanya itu, pemasukan juga datang dari merchandise resmi klub di Bali United Store yang dijual ke suporter. Bahkan, Bali United menjadi satu-satunya tim di Indonesia atau kedua di Asia yang melantai di pasar modal.
Pada Senin (17/6/19) lalu, Bali United melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan kode emiten BOLA. Kini, Serdadu Tridatu sudah melantai hampir dua tahun.
Bukan tak mungkin, Persis Solo dan juga Rans Cilegon FC–yang tampil dengan pemilik baru dengan rekam jejak oke di dunia bisnis dan manajemen–bisa mengikuti jejak Bali United, sebagai klub modern dengan pengelolaan yang baik di Indonesia.