Budaya Pop

Dari Rohingya Sampai Meghan Markle, Ini Dia Peristiwa Heboh Di Tahun 2017!

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Banyak peristiwa besar dunia yang terjadi di sepanjang tahun 2017. Ada beberapa kejadian yang memberikan dampak langsung baik dampak positif ataupun negatif, terhadap negara-negara di dunia. Apa aja ya peristiwa-peristiwa besar yang terjadi di tahun 2017 ini? Asumsi.co merangkum sejumlah peristiwa penting yang terjadi di dunia internasional di sepanjang tahun 2017.

Pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS

Pengusaha real estate ternama, Donald Trump, resmi dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) ke-45. Trump mengucapkan sumpah jabatannya di depan ratusan ribu warga AS yang hadir langsung di Washington DC.

Ketua Mahkamah Agung AS, John Roberts memimpin dan memandu Trump pada prosesi pengambilan sumpah jabatan tersebut pada Rabu 20 Januari 2017 siang waktu setempat (atau Kamis 21 Januari 2017 dini hari WIB). Sebelum Trump, Mike Pence mendapat giliran pertama dilantik menjadi Wakil Presiden AS.

Rudal Korea Utara

Korea Utara menghebohkan dunia dan melanjutkan provokasinya di tahun 2017. Korut kembali meluncurkan rudal balistik antar benua pada 29 November 2017, sebelum pukul 03.00 waktu setempat. Rudal tersebut kemungkinan diluncurkan ke arah perairan zona ekonomi eksklusif (ZEE) Jepang.

Rudal tersebut diyakini memiliki jangkauan terjauh di antara rudal lain yang pernah ditembakkan Korut. Rudal itu meluncur hingga jarak hampir 1.000 km dan mencapai ketinggian 4.500 km. Setelah 53 menit mengudara, rudal itu jatuh di Laut Jepang. Sebelumnya, Korea Utara membuat Jepang panik karena menembakkan satu rudal balistik melewati pulau Hokkaido, Jepang bagian utara dan akhirnya jatuh di Samudera Pasifik, Selasa 29 Agustus 2017 pagi.

Seperti biasa, peluncuran rudal Korut tersebut langsung dikecam seluruh dunia dan sudah pasti, salah satu kecaman paling keras datang dari Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Donald Trump.

Krisis Kemanusiaan Rohingya

Krisis kemanusiaan di Rohingya kembali berlanjut di tahun 2017. Penyerangan pecah antara militan Rohingya dengan pasukan pemerintah di mana jumlah korban mencapai 98 orang di Rakhine pada 25 Agustus 2017 kemarin. Keesokan harinya pada 26 Agustus 2017, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan militer Myanmar dalam pertempuran dengan etnik Rohingya. Krisis kemanusiaan Rohingya sendiri tercatat sebagai yang terbesar.

Tragedi kemanusiaan di Myanmar tersebut membuat Bangladesh menjadi penampungan para pengungsi Rohingya, termasuk setidaknya 240.000 anak-anak. Menurut catatan PBB, krisis kemanusiaan yang terjadi di Myanmar sudah memakan hampir 700 ribu orang dari etnis Rohingya.

Meskipun selama beberapa generasi tinggal di Myanmar, Muslim Rohingya yang menjadi minoritas masih dianggap pendatang dan tidak mendapatkan status kewarganegaraan. Sekretaris Jendral PBB, Antonio Guterres mengatakan bahwa konflik yang terjadi pada umat Muslim Rohingya merupakan tindakan pembersihan etnis.

Tunangan Pangeran Harry dan Meghan Markle

Pangeran Harry (33) dari Inggris akhirnya secara resmi bertunangan dengan artis peran asal AS, Meghan Markle (36), pada Senin (27/11/2017). Pangeran Harry dan Meghan Markle rencananya akan menikah pada musim semi tahun depan, yaitu pada 19 Mei 2018. Setelah menikah, Pangeran Harry akan bergelar Duke of Sussex dan Meghan Markle menjadi Duchess of Sussex.

Sekadar informasi, Meghan Markle sendiri dikenal berkat perannya sebagai pengacara bernama Rachel Zane dalam film seri Suits. Sebelum menjalin cinta dengan Pangeran Harry, Markle sudah pernah menikah dengan Trevor Engelson pada 2011, namun mereka bercerai pada 2013.

Yerusalem Ibu Kota Israel

Presiden AS, Donald Trump, kembali mengambil keputusan kontroversial yang mendapat kecaman dunia. Trump secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Rabu (06/12) beberapa waktu lalu.

“Saya sudah memutuskan bahwa ini waktunya untuk mengakui secara resmi Yerusalem sebagai ibu kota Israel,” ujar Donald Trump dalam pidatonya di Gedung Putih, Rabu (06/12).

“Sementara presiden-presiden sebelumnya menjadikan ini sebagai janji kampanye yang gagal mereka wujudkan, hari ini, saya mewujudkannya,” lanjut Trump.

Keputusan Trump ini memang berlandaskan pada satu undang-undang yang sudah diloloskan oleh Kongres AS sejak 1995. Hukum itu mengatur pengakuan AS bahwa Yerusalem adalah ibu kota Israel dan mengesahkan pendanaan pemindahan kantor Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Pengakuan sepihak Trump tersebut langsung memunculkan kecaman dunia yang datang silih berganti. Berbagai usaha diplomasi untuk membatalkan keputusan Trump tersebut dilakukan negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam, Uni Eropa, negara-negara di dunia lainnya, dan termasuk Indonesia.

Share: Dari Rohingya Sampai Meghan Markle, Ini Dia Peristiwa Heboh Di Tahun 2017!