Isu Terkini

5 Cara Agar Terhindar dari Bahaya Polusi Udara di Jakarta

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Jakarta masih menjadi sorotan dunia jelang perhelatan Asian Games 2018 yang tinggal menghitung hari saja. Setelah belakangan diramaikan persoalan tiang bendera dari bambu, sampai waring penutup kali item, kini ibu kota disorot masalah polusi udara.

Yap, bukan hal baru jika selama ini Jakarta punya tingkat polusi udara yang sangat mengenaskan. Bahkan baru-baru ini, Jakarta menduduki peringkat pertama sebagai kota dengan polusi udara paling buruk di dunia dengan poin 183, seperti dilansir Twitter @GreenpeaceID.

Kembali prestasi yang tidak membanggakan, Jakarta kembali juara 1 untuk kota dengan polusi udaranya di dunia.

Jangan lupa gunakan masker jenis N95 untuk beraktivitas di luar ruang. pic.twitter.com/fnms8iKMJ7— Greenpeace Indonesia (@GreenpeaceID) July 25, 2018

Kondisi polusi udara Jakarta itu dipantau lewat aplikasi AirVisual. Aplikasi ini menyebut tingkat polusi di Jakarta masuk kategori “unhealthy” alias tidak sehat. Akibatnya, masalah pernafasan pun menghantui warga ibu kota, termasuk juga para atlet dari berbagai negara di Asia yang akan tampil di Asian Games.

Sebenarnya, Jakarta bisa mencontoh apa yang dilakukan pemerintah Tiongkok saat menjadi tuan rumah Olimpiade 2008 di Beijing. Saat itu, kualitas udara di Beijing sangat buruk karena polusi udara, bahkan jarak pandang sangat terbatas.

Dewan Olimpiade Internasional (IOC) pun meminta pemerintah Tiongkok untuk mengatasi masalah polusi tersebut. Pemerintah Tiongkok kemudian melarang kendaraan bermotor masuk kota Beijing dan menghentikan seluruh proyek infrastruktur yang sedang berjalan.

Alhasil kualitas udara membaik dan tingkat polusi udara pun berhasil ditekan. Namun, sejauh ini, baik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta maupun Pemerinta RI belum mengambil tindakan konkret untuk mengatasi polusi udara di ibu kota.

Meski begitu, setidaknya ada beberapa cara buat kalian yang tinggal dan bekerja di Jakarta, agar terhindar dari bahaya polusi udara. Apa saja itu? Yuk simak penjelasannya di bawah ini.

1. Lakukan Aktivitas di Pagi Hari

Memulai aktivitas di pagi hari mau tak mau jadi salah satu pilihan agar terhindar dari bahaya polusi udara di Jakarta setiap hari. Meski sulit, langkah ini harus mulai dilakukan dan dibiasakan untuk mulai beraktivitas atau bekerja di pagi hari.

Seperti diketahui, Ozon umumnya terendah berada sekitar pukul 06.00-10.00 pagi, dan meningkat sepanjang hari dengan pembatas sinar matahari yang semakin terik karena hidrokarbon dari gas buang mobil, telah berubah menjadi asap.

Nah, pada pagi hari, terutama menjelang fajar menyingsing, udara masih mengandung gas ozon yang baik untuk mencegah kerusakan paru-paru, menyumbatan pembuluh darah, memperlancar peredaran darah, meningkatkan kekebalan tubuh, terapi diabetes, asma, alergi, penyakit jantung, serta merangsang urat syaraf bekerja dengan baik.

Selain itu, menikmati udara pagi yang segar dan masih belum banyak terpapar polusi tentu sangat baik. Selain itu juga, cahaya matahari pagi yang hangat juga sangat penting untuk tubuh dan kaya vitamin D yang baik untuk pertumbuhan dan kekuatan tulang.

2. Pakai Masker Jenis N95

Saat memulai aktivitas di luar ruangan, maka jangan lupa untuk selalu menggunakan masker untuk menghalangi debu polusi udara terhirup yang bisa masuk ke saluran pernapasan. Namun, masker yang dipakai juga tak boleh sembarangan.

Masker yang memiliki kemampuan terbaik dalam menyaring polutan udara adalah jenis masker N95. Namun, saat ini tampaknya masih banyak yang menggunakan masker biasa ketimbang masker jenis N95.

Masker jenis N95 sendiri harganya cenderung agak mahal dan penggunaannya seringkali tak nyaman karena sangat tertutup rapat. Sehingga, kebanyakan masyarakat memang lebih memilih membeli dan memakai masker biasa yang banyak dijual di pasaran.

Meski begitu, daripada tidak sama sekali, penggunaan masker biasa juga tak jadi masalah. Namun sebaiknya, setelah sekali digunakan, maka masker tersebut harus langsung dibuang karena sudah tidak steril.

3. Konsumsi Makanan Kaya Antioksidan

Demi menjaga kesehatan tubuh dari dampak buruk polusi udara, maka sebaiknya kalian mendapatkan dosis harian dari makanan yang mengandung antioksidan seperti yang direkomendasikan, yaitu sekitar 75 mg vitamin C.

Hal tersebut cukup penting untuk menangkal efek buruk dari polusi udara. Dosis harian dari antioksidan terutama diperoleh melalui makanan, misalnya brokoli, bayam, jeruk dan tomat, dapat membantu paru-paru melawan polusi yang berhubungan dengan kerusakan.

Selain itu, jangan lupa untuk memperbanyak minum air mineral karena air merupakan detoksifikasi alami yang paling efektif untuk membersihkan organ-organ internal, termasuk paru-paru.

4. Olahraga Teratur

Untuk mengoptimalkan kerja paru-paru, maka lakukanlah latihan pernapasan untuk menjaga paru-paru tetap bersih dan sehat. Latihan ini juga dapat membawa lebih banyak oksigen ke dalam tubuh.

Selain itu, rajinlah berolahraga setiap hari atau minimal seminggu beberapa kali. Olahraga ringan yang bisa dilakukan adalah jogging, jalan santai, senam, gym, dan sebagainya.

Olahraga masih menjadi cara terbaik untuk menjaga paru-paru tetap dalam keadaan prima.

5. Tes Fungsi Paru-paru Secara Rutin

Pada pemeriksaan fisik tahunan, mintalah dokter untuk menilai fungsi paru-paru menggunakan spirometri. Tes tersebut dilakukan dengan meniup pernapasan ke dalam sebuah alat ukur.

Spirometri sendiri merupakan tes yang membantu mendiagnosa berbagai kondisi paru-paru, yang paling umum adalah obstruksi paru-paru kronis. Spirometri juga bisa digunakan untuk memonitor kinerja paru-paru dan responsnya terhadap perawatan yang sedang dilakukan.

Share: 5 Cara Agar Terhindar dari Bahaya Polusi Udara di Jakarta