Isu Terkini

Terbesar dalam Sejarah: Aksi Pekerja dan Petani Menolak UU Pertanian di India

MM Ridho — Asumsi.co

featured image

Foto: Flickr

Aksi terbesar sepanjang sejarah terjadi di India. Ratusan juta orang dikabarkan berkumpul untuk memprotes kebijakan yang tidak memihak pada petani dan buruh.

Aksi protes yang telah memasuki hari ketujuh ini diperkirakan diikuti sebanyak 250 juta orang sejak tengah malam pada 27 November lalu.

Petani dan buruh yang menyesaki beberapa negara bagian India seperti Punjab, Haryana, dan Delhi tersebut berunjuk rasa untuk menuntut pemerintah menghapus undang-undang pertanian yang disetujui oleh Parlemen pada bulan September lalu.

Para peserta aksi protes itu memblokade jalan dengan memarkir ratusan truk pengangkut hasil tani, mobil bak terbuka, hingga traktor secara berderet di berbagai ruas jalan.

Apa saja yang menjadi tuntutan?

  • Penarikan semua undang-undang anti-petani dan kode tenaga kerja anti-pekerja;
  • Pembayaran 7.500 Rupee (sekitar Rp1,4 juta) untuk keluarga miskin yang tidak diwajibkan membayar pajak;
  • Memasok 10 kg bahan dasar makanan untuk keluarga yang membutuhkan;
  • Perluasan MGNREGS (Lembaga Penjamin Kerja) untuk memberikan 200 hari kerja setiap tahun, upah yang lebih tinggi, dan menerapkannya di daerah perkotaan;
  • Menghentikan privatisasi sektor publik, termasuk sektor keuangan, dan hentikan korporatisasi entitas manufaktur dan layanan yang dijalankan pemerintah seperti kereta api, pabrik peraturan, pelabuhan, dan lain-lain;
  • Penarikan surat edaran tentang “pensiun dini paksa” para pegawai pemerintah dan PSU (pegawai sektor publik);
  • Pembatalan Sistem Pensiun Nasional dan penerapan kembali program pensiun sebelumnya dengan amendemen.

Siapa saja yang mengikuti aksi protes tersebut?

  • Pekerja di hampir semua industri utama India–termasuk baja, batu bara, telekomunikasi, teknik, transportasi, pelabuhan, dan perbankan;
  • Pelajar;
  • Pekerja rumah tangga.

Dikabarkan India Now, aksi bakal disusul Serikat Supir Taksi yang akan bergabung per 3 Desember 2020.

Mengapa demonstrasi ini begitu besar?

  • Pertanian adalah salah satu lapangan kerja terbesar di India;
  • Lebih dari 40% populasi India bekerja di pertanian;
  • Sektor pertanian menyumbang 15% dari PDB India.

Para peserta demonstrasi yang selama sepekan ini bermalam di jalanan tersebut merayakan Hari Kelahiran Guru Nanak Jayanti, salah satu hari penting bagi para penganut kepercayaan Sikh dengan membuka dapur umum di jalanan dan membagikan makanannya bagi para peserta protes.

Apa implikasi dari penerapan kebijakan tersebut?

Aturan baru yang disusun pemerintah India tersebut dinilai bakal menghapus harga minimum untuk hasil pertanian dalam sistem yang sudah berusia puluhan tahun. Dengan aturan baru ini pemerintah dan pemodal bisa sewenang-wenang menentukan harga komoditas pertanian.

Para petani India juga mengaku tidak diajak berpartisipasi dalam proses penyusunan undang-undang, meski pihak pemerintah berdalih bahwa aturan tersebut merupakan bentuk reformasi pertanian.

Komite persatuan organisasi tani All India Kisan Sangharsh Coordination Committee (AIKSCC) juga telah memberikan dukungan untuk aksi tersebut.

“Sangat menggembirakan bahwa para petani, ikut berjuang melawan Undang-Undang Pertanian yang kejam yang disahkan oleh pemerintah Modi, mendukung para pekerja yang berjuang melawan tindakan anti-pekerja dari pemerintah ini,” tulis AIKSCC dalam pernyataan resmi.

Bagaimana tanggapan pemerintah?

  • Kelompok perwakilan dari petani telah bertemu dengan Menteri Perdagangan Piyush Goyal dan Menteri Pertaninan Narendra Tomar untuk mendiskusikan tuntutan mereka sore ini (3/12).
  • Ketua Menteri Punjab, Amarinder Singh menemui Menteri Dalam Negeri Amit Shah untuk mengimbau pemerintah pusat agar segera memberikan solusi untuk krisis ini, karena menurutnya telah menjadi masalah keamanan nasional dan menyebabkan kelumpuhan ekonomi di Punjab.

Para demonstran bersikeras untuk tetap berkemah di jalanan sampai pemerintah mewujudkan rangkaian tuntutan mereka tersebut.

Share: Terbesar dalam Sejarah: Aksi Pekerja dan Petani Menolak UU Pertanian di India