Isu Terkini

Bagaimana Satu Pengunjung Starbucks Bisa Menularkan COVID-19 ke 54 Orang Lainnya?

Permata Adinda — Asumsi.co

featured image

Dari Korea Selatan, kita belajar bahwa satu kasus positif saja bisa menularkan virus ke puluhan orang lainnya.

Kedai kopi Starbucks di Paju, Seoul, jadi klaster penularan COVID-19 setelah seorang perempuan yang sedang nongkrong di kedai tersebut menularkan virus ke 54 orang lainnya. Disebut sebagai “super spreader”, perempuan itu duduk di depan AC di lantai dua kedai kopi tanpa mengenakan masker.

Pada 8 Agustus 2020, perempuan berinisial A yang belum menunjukkan gejala COVID-19 mengunjungi Starbucks dan berinteraksi dengan satu orang lainnya selama 2,5 jam.

Keesokan harinya, perempuan tersebut menunjukkan gejala seperti demam hingga 37,8 derajat Celcius, batuk-batuk, sakit kepala, dan diare. Ia diperiksa di rumah sakit pada 11 Agustus dan dikonfirmasi positif COVID-19 pada 12 Agustus.

Ketika dilakukan pelacakan, sebanyak 27 orang yang duduk di lantai dua saat itu telah terpapar virus. Bahkan, dua di antaranya hanya duduk di lantai dua selama 10 menit.

Infeksi juga telah menjalar secara sekunder dan tersier kepada 27 orang lainnya. Walaupun begitu, pegawai Starbucks yang bertugas saat itu dan naik-turun lantai tidak tertular virus karena mengenakan masker.

Otoritas kesehatan di Paju menduga ruangan ber-AC dengan ventilasi udara yang buruk jadi penyebab virus dapat menyebar secara cepat dan meluas. “Banyak dari pengunjung tidak mengenakan masker, dan sepertinya ventilasi udaranya tidak bagus walaupun AC difungsikan karena cuaca yang terik,” kata Ketua Centers for Disease Control and Prevention (KCDC), Jeong Eun-kyeong.

“Walaupun penularan tidak terjadi lewat aerosol, penularan lewat droplet dapat terjadi di ruangan yang sempit. Virus pun bisa menular lewat kontak tangan.”

Menindaklanjuti kasus tersebut, Starbucks di Korea Selatan pun telah mengurangi kapasitas duduknya lebih dari 30%. Pelanggan juga direkomendasikan untuk selalu mengenakan masker dan hanya melepasnya ketika sedang makan atau minum. Pelanggan juga diminta untuk tetap mengenakan masker ketika berbincang dengan orang lain.

Korea Selatan yang memiliki lebih dari 1.600 kasus COVID-19 selama lima hari terakhir (hingga 24/8) juga kembali menetapkan kebijakan social distancing level 2. Fasilitas-fasilitas yang rawan jadi sumber penularan virus ditutup, seperti klub malam, rumah makan prasmanan, dan  kafe internet. “Orang-orang mesti lebih berhati-hati ketika mengunjungi kafe. Mereka harus mengikuti pedoman kesehatan seperti mengenakan masker dan mencuci tangan,” kata Profesor Penyakit Menular di Universitas Ansan Hospital Korea, Choi Won-suk.

Starbucks bukan satu-satunya kedai kopi yang jadi klaster penyebaran virus di Korea Selatan. Sebanyak 15 kasus yang bersumber dari Hollys Coffee di Gangnam Ward, Seoul, juga teridentifikasi pada awal bulan ini.

Laporan dari Small Enterprise and Market Service di Korea Selatan menunjukkan bahwa terdapat lebih dari 93 ribu kedai kopi di Korea Selatan. Hampir setengah di antaranya terletak di Seoul. Para ahli juga mengatakan bahwa penularan virus dapat dengan mudah terjadi di dalam kedai kopi karena desain interior yang banyak menggunakan tembok kaca membuat sirkulasi udara semakin tersendat.

Share: Bagaimana Satu Pengunjung Starbucks Bisa Menularkan COVID-19 ke 54 Orang Lainnya?