General

Sibuk Jadi Menteri, Politisi Ini Belum Tahu Partainya Lagi Berkonflik

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Saat Partai Golkar tengah bergembira menyambut Bambang Soesatyo sebagai Ketua DPR RI baru, berita panas justru muncul dari partai terkecil di parlemen, yaitu Partai Hati Nurani Rakyat alias Hanura. hari ini, Senin (15/01), Hanura membuat mosi tidak percaya dan memecat ketua umum mereka, Oesman Sapta Odang (Oso) dari partai. Waduh, ada apa ya guys?

Nah, sebelumnya nih, Oso diberhentikan dari posisi Ketum Partai Hanura. Politisi kelahiran Sukadana, Kalimantan Barat pada 18 Agustus 1950 itu dianggap melakukan pelanggaran terhadap anggaran rumah tangga partai (AD-ART) dan prinsip-prinsip nilai perjuangan partai.

Atas dasar itulah kemudian Oso diberhentikan dari Hanura. Partai berwarna orange itu mengklaim bahwa pemberhentian Oso dari kursi ketum dilakukan atas dasar permintaan dari 27 DPD dan lebih dari 400 DPC yang menyampaikan mosi tidak percaya. Keputusan itu diambil setelah sejumlah pengurus Partai Hanura mengadakan rapat di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan, Senin (15/01).

“Mosi tak percaya yang ada di dewan pembina dan rangkap di pengurus harian itu 27 DPD Partai Hanura tingkat provinsi lalu ada 400 sekian tingkat dewan pimpinan cabang kabupaten/kota,” kata Sekretaris Jenderal Partai Hanura, Sarifuddin Suding seperti dinukil dari Tribunnews.com, Senin (15/01). Apa lagi informasi yang udah kita ketahui soal rame-rame Hanura dan Oso? Yuk simak beritanya guys!

Hanura Tunjuk Ketum Baru Pengganti Oso

Setelah memberhentikan Oso, Hanura langsung bergerak cepat dengan menunjuk Wakil Ketua Umum Partai Hanura, Marsekal Madya (Purn) Daryatmo sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum. Wah wah makin rumit aja ya guys keputusan Hanura ini.

Nah, penunjukan Plt sendiri dilakukan seusai digelarnya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Hanura dengan agenda pemilihan ketua umum. Soal pengangkatan Plt tersebut, Daryatmo pun mengiyakan hal itu.

“Jadi di sini kami dilandasi oleh rasa tanggung jawab untuk merespons atas permintaan mereka, kami laksanakan pada hari ini. Atas kesepakatan rapat tadi menunjuk saya sebagai Plt Ketua Umum Hanura,” kata Daryatmo saat jumpa pers di Hotel Ambhara, Blok M, Jakarta Selatan, sebagaimana dinukil dari Detikcom, Senin (15/01).

Oso Angkat Bicara dan Melawan

Tak tinggal diam, Oso akhirnya angkat bicara perihal gejolak yang terjadi di internal Hanura. Oso tak peduli dengan aksi sejumlah pengurus partainya yang menunjuk Daryatmo sebagai Plt Ketua Umum Hanura.

“Saya tidak peduli apa yang diakukan oleh sekelompok orang-orang yang kecil, yang ingin merusak partai pasti akan kami lawan dan tertibkan,” kata Oso usai rapat koordinasi di Hotel Manhattan, Jakarta, Senin (15/01).

Oso sendiri dengan tegas membantah desas-desus yang menyebut bahwa ia mewajibkan para calon legislatif yang akan maju dari Hanura untuk menyerahkan mahar politik kepada dirinya. Oso menegaskan bahwa partainya akan menindak tegas kader-kader yang dianggap merusak Hanura.

Oso yang saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) tersebut memastikan tidak akan menerima lagi kader yang jelas-jelas melakukan kesalahan. Nah lho, Oso juga gak mau kalah dong.

“Kalau mereka insaf, pernyataan ini menyedihkan. Kami kan begini. Kami kan pakai hati nurani kalau kami mencontohkan, partai nurani salah. Kalau yang salah ditindak, kalau yang bagus kami teruskan,” jelas Oso.

Wiranto ‘Turun Gunung’

Lantas, kabar ribut-ribut di internal Partai Hanura itu pun sampai ke telinga sang Ketua Dewan Pembina Partai Hanura, Wiranto. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan itu akan segera menyelesaikan masalah yang muncul.

Meski begitu, Wiranto sendiri mengakui bahwa dirinya belum mengetahui secara utuh terkait gejolak yang terjadi di Hanura. Apalagi, Wiranto tengah sibuk dengan tugas negara dimana sejak pagi (15/01) dirinya telah melakukan rapat bersama sejumlah pimpinan instansi negara. Karena itu, Wiranto belum sempat berkoordinasi dengan pengurus Hanura terkait ribut-ribut di partainya ini.

Wiranto pun berharap jika ada masalah di internal, maka seharusnya hal itu bisa diselesaikan dengan baik oleh Dewan Pengurus Hanura sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga partai.

“Lalu di sana ada rasa tidak puas, ada sesuatu yang tidak tepat, diselesaikan di internal partai dengan cara memenuhi AD/ART di sana,” jelas Wiranto di kantor Kementerian Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta, Senin (15/01).

Wiranto mengungkapkan bahwa setiap gejolak yang muncul di internal partai itu adalah hal yang wajar terjadi. Sekali lagi, politisi berusia 70 tahun itu akan melihat secara utuh lebih dulu permasalahannya dan kemudian mencari solusi.

“Itu hal yang sangat biasa dalam mekanisme partai politik. Jadi tidak usah kita ributkan karena akan kita selesaikan,” tegas Wiranto.

Kira-kira kubu siapa yang benar guys? Well, apapun itu masalahnya, semoga kisruh di internal Partai Hanura bisa diselesaikan dengan jalan musyawarah ya guys. Apalagi, ini tahun politik lho.

Share: Sibuk Jadi Menteri, Politisi Ini Belum Tahu Partainya Lagi Berkonflik