Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat menggelar Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Tingkat Provinsi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, di Aula KPU Jabar, Jalan Garut Kota Bandung, Minggu, 8 Juli 2018. Seperti yang sudah diprediksi banyak pihak, Pasangan Ridwan Kamil–Uu Ruzhanul Ulum meraih suara terbanyak.
Pasangan nomor urut satu itu meraih suara pemilih sebanyak 7.226.254 atau 32,88% dari surat suara sah sebanyak 21.979.995. Sementara kandidat lainnya, pasangan TB Hasanuddin–Anton Charliyan meraih 2.773.078 suara atau 12,62%, Sudrajat–Ahmad Syaikhu meraih 6.317.465 suara atau 28,74%, dan Deddy Mizwar–Dedi Mulyadi meraih 5.663.198 suara atau 25,77%.
Angka yang diperoleh Rindu tidak berbeda jauh dengan hasil quick count yang dilakukan sejumlah lembaga survei, yakni berkisar antara 32 hingga 33%.
Dengan hasil tersebut, KPU Jabar menetapkan dan mengesahkan pasangan Ridwan Kamil–Uu Ruzhanul Ulum sebagai pemenang Pemilihan Gubernur Jawa Barat periode lima tahun yang akan datang. Hasil rekapitulasi KPU itu dituangkan dalam sebuah surat keputusan yang dibacakan Kabag Hukum, Teknis, Hubungan Partisipasi Masyarakat KPU Jawa Barat Teppy Darmawan,
“Rekapitulasi hasil penghitungan suara ditetapkan pada hari Minggu 8 Juli 2018 pukul 14.59 WIB. keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan,” kata Teppy.
Tim Sukses Paslon tanda tangani berita acara rekapitulasi hasil penghitungan
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pilgub Jabar dihadiri saksi dan tim sukses dari setiap pasangan calon, juga diawasi oleh Bawaslu Jabar. Proses rekapitulasi berjalan lancar, nyaris tanpa protes dari setiap tim pasangan calon. Semua pihak menerima hasil penghitungan suara dibuktikan dengan menandatangani berita acara.
Tim Sukses Paslon nomor 4, Deddy–Dedi mengucapkan selamat atas kemenangan pasangan Rindu. Di samping menitipkan pesan untuk pasangan yang diusung oleh partai Nasdem, PPP, PKB, dan Hanura ini.
“Saya dititipkan pesan dari kedua pasangan Deddy-Dedi, menitipkan masyarakat Jawa Barat meski belum diketuk palu, mudah-mudahan pasangan Rindu ini bisa bawa masyarakat Jabar ini akan lebih baik lagi,” kata Denny yang mewakili tim sukses Duo DM.
Ucapan selamat juga disampaikan Tim Sukses Paslon nomor urut 2 yang berjuluk Hasanah
Sementara Tim Sukses Asyik belum secara tegas menyatakan menerima atau menolak hasil rekapitulasi penghitungan suara Pilgub Jabar, meski ikut menandatangani berita acara. Rencananya, tim paslon nomor urut 3 itu akan menggelar rapat pleno untuk menentukan sikap.
“Dalam waktu dekat ada rapat pleno di tim untuk menentukan langkah selanjutnya, menyikap hasil rekapitulasi hari ini. Setelah rekapitulasi ini akan ada pernyataan resmi menerima atau menolak,” kata Otang Suparlan, saksi paslon Asyik.
Pernyataan Otang itu juga menyikapi dugaan kecurangan di Pilgub Jabar yang dilontarkan Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra, salah satu parpol pengusung Asyik.
Otang menyatakan ada 7 catatan yang disampaikan ke KPU Jabar. Salah satunya mengenai penurunan DPT (daftar pemilih tetap) sebanyak 806 pemilih dibanding Pilgub Jabar 2013. Sedangkan dugaan pelanggaran, kata Otang, hanya ditemukan di kampanye dan masa tenang.
“Kalau di proses pemungutan suara dan kemudian rekapitulasi tidak menemukan hal-hal berarti,” ujarnya.
Otang mengakui, secara teknis akan sulit melakukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi sebab selisih suara antara Paslon nomor 1 dan 3 lebih dari 0,5%, ambang batas selisih suara yang ditetapkan.
“Tadi kan kelihatan selisihnya 4%, secara teknis tidak mungkin (menggugat), pasti ditolak oleh MK,” kata Otang.
Hasil real count KPU Jabar, memang tidak jauh berbeda dengan hasil hitung suara berdasarkan berkas C1 yang dimiliki pasangan Asyik, yakni Pasangan Rindu 7.175.804 suara, Hasanah 2.754.631 suara, Asyik 6.302.254 suara, dan pasangan 2DM 5.610.051 suara.
Jumlah Partisipasi Meningkat
Kinerja KPU Jabar mendapat pujian karena berhasil menaikkan jumlah partisipasi pemilih di Pilgub Jabar 2018. Jumlah partisipasi pada Pilgub Jabar 2018 sebanyak 71%, meningkat dibanding Pilgub 2013 yang hanya 63%.
Apresiasi pertama disampaikan Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Agung Budi Maryoto. Agung berharap tingkat partisipasi masyarakat Jawa Barat bisa meningkat lagi pada pesta demokrasi berikutnya di 2019.
“Mudah-mudahan ke depan meningkat lagi,” ujar Agung.
Agung juga menilai suasana Pilkada Serentak 2018 di Jawa Barat berjalan aman dan kondusif, bahkan tanpa ada isu sara.
“Kondisi ini tidak terlepas dari peran ulama yang selalu berdoa agar tidka ada gangguan. Khususnya, gangguan yang berpotensi sara,” kata Agung.
Apresiasi juga disampaikan Komisioner KPU Pusat, Pramono Ubeid Tantowi, meski partisipasi pemilih di Jabar belum mencapai target nasional sebesar 77,5 persen.
“Memang target nasional belum tercapai, tapi upaya dari kawan-kawan, capaian yang kita raih pada 2018 ini, harus diapresiasi,” kata Pramono.
Ketua Bawaslu Jabar, Wasikin Marzuki turut pula memuji kinerja KPU yang berhasil meningkatkan angka partisipasi pemilih yang diiringi tingkat pegawasan oleh masyarakat.
“Saya mengapresiasi pemilih Jabar yang pada pemilu sebelumnya hanya 62%, sekrang meningkat jadi 72%. Peningkatan partisipasi diiringi tingkat pengawasan yang bersumber dari laporan masyarakat,” kata Wasikin.