Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman melupakan perasaannya kepada anggota dewan yang dianggapnya sering bertanya keluar dari konteks pembahasan. Mantan Pangdam Jaya itu menganggap anggota dewan kerap menanyakan hal-hal yang tidak jelas.
“Kita rapat RDP itu biasanya topik sudah ditentukan dan membahas masalah anggaran, terkadang tidak fokus terhadap pembahasan. Menanyakan yang gak jelas begitu,” kata Dudung dalam sebuah video yang diterima Asumsi.co dari Dispenad, dikutip pada Kamis (8/9/2022).
Kritikan Dudung: Dudung juga merespons mengenai pihak yang mengembuskan isu keretakan hubungan dirinya dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Menurut Dudung, pihak-pihak yang menyebarkan kabar tersebut merupakan pemecah belah.
“Itu orang-orang yang harus kita waspadai, ancaman-ancaman internal yang suka mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa itu model-model begitu,” ujarnya.
Soal hubungan: Dudung menegaskan, hubungan dirinya dengan Panglima TNI baik-baik saja. Ia menjelaskan, dirinya tidak menghadiri pelaksanaan rapat dengan Komisi I DPR RI pada Senin (5/9/2022) kemarin atas arahan Panglima TNI. Jenderal Andika memintanya untuk mengecek kesiapan anggotanya yang akan diterjunkan ke medan operasi.
“Kayak kemarin saya tidak hadir melaksanakan RDP (rapat dengar pendapat) itu salah satu perintah Panglima TNI untuk mengecek kesiapan Batalion 143 yang akan berangkat ke daerah operasi. Saya sebagai pimpinan angkatan darat saya cek kesiapannya sejauh mana, karena akan digunakan Panglima TNI di Papua,” ujarnya.
Awal isu berembus: Isu ketidakharmonisan hubungan antara KSAD dengan Panglima TNI bermula ketika Jenderal Dudung selaku KSAD tidak menghadiri rapat kerja bersama Komisi I DPR RI, Senin, 5 September 2022. Dudung tidak hadir untuk mendampingi Andika dalam rapat guna membahas anggaran.
Anggota Komisi I DPR Helmy Faishal Zaini mempertanyakan absennya KSAD Jenderal Dudung Abdurachman yang hadir diwakili oleh Wakasad Letjen Agus Subiyanto. Padahal menurutnya kehadiran Dudung dinilai penting untuk menepis isu sengkarut hubungan Panglima TNI Andika dengan Dudung.
“Kita harapkan Pak KSAD bisa hadir sekaligus untuk menepis (isu) di sosial media di berbagai macam kita itu ada informasi yang tidak enak bahwa ada hubungan yang kurang harmonis antara Panglima dengan KSAD,” kata Faishal.
Menurut Helmy kabar itu harus dijelaskan sebab jangan sampai internal di tubuh TNI terbelah. Pasalnya kesatuan dalam tubuh angkatan bersenjata Indonesia itu merupakan harga mutlak.
“Kita ini membutuhkan persatuan menghadapi situasi politik yang kita semua ketahui ada masalah di Papua yang memerlukan kebersatuan kita,” tekannya.
Baca Juga:
KSAD Bantah Tak Harmonis dengan Panglima TNI: Saya SMS-an, Tak Ada Masalah
KSAD Tak Hadiri Rapat DPR karena Ada Perintah Panglima TNI
KSAD soal Isu Tak Harmonis dengan Panglima TNI: Perbedaan itu Biasa