Isu Terkini

Di Balik Perut Kembung Setiap Selesai Makan

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
Ilustrasi

Bagi sebagian orang, kembung setelah makan lebih banyak dari biasanya mungkin tergolong kejadian umum. Namun, jika perut kembung terjadi setiap kali makan, Anda harus mencari bantuan medis.

Ada berbagai alasan mengapa beberapa orang dapat mengalami kembung lebih sering dari yang lain. Misalnya, sindrom iritasi usus besar (IBS), intoleransi makanan, siklus menstruasi, makan terlalu cepat, dan banyak serat. 

Penyebab kembung: Ahli gastroenterologi dari Cedars-Sinai Dr. Ali Rezaie mengatakan, salah satu penyebab kembung adalah pertumbuhan berlebih bakteri usus kecil yang berlebihan.

“Setelah makan, bakteri ini memfermentasi makanan terutama karbohidrat dan menghasilkan berbagai produk samping dan gas seperti metana, hidrogen, dan hidrogen sulfida,” tutur Rezaie, dilansir dari Antara.

Akibat kembung: Gas-gas ini di dalam usus dapat bermanifestasi sebagai kembung. Jika sindrom iritasi ini berkembang, maka Anda mungkin mengalami kembung yang signifikan setelah makan. 

Selain perut buncit, gejala lain yang perlu diwaspadai adalah perubahan kebiasaan buang air besar, sendawa atau perut kembung yang berlebihan, ketidaknyamanan perut, perubahan berat badan, mual, muntah, dan adanya darah dalam tinja. 

Cara cegah kembung: Rezaie mengungkap empat cara untuk menghindari kembung. Pertama, memberi jeda antara waktu makan. Sebab, usus kecil menjaga dirinya tetap bersih dengan memindahkan makanan yang tidak tercerna ke usus besar. Proses ini terjadi setiap dua jam sekali dalam kondisi tidak makan.

“Jadi, sebaiknya tunggu beberapa jam setelah setiap makan atau camilan sebelum makan lagi jika memungkinkan,” ucapnya. 

Kedua, makan perlahan. Ahli gastroenterologi Hardeep Singh mengatakan, seseorang menghirup lebih sedikit udara dengan menguyah lebih lama. 

“Lebih sedikit udara berarti lebih sedikit kembung,” tutur Singh. 

Ketiga, minum lebih banyak air. Mengonsumsi terlalu banyak natrium dapat menyebabkan kembung dan minum banyak air dapat membantu mengeluarkannya. 

Perhatikan makanan: Keempat, mencoba diet rendah fermentasi. Makan hidangan dengan fermentasi rendah dapat membantu mengurangi gejala akibat pertumbuhan berlebih bakteri usus kecil. 

Makanan yang sangat mudah difermentasi, seperti pemanis buatan, kacang-kacangan, kembang kol, dan brokoli, menghasilkan gas, sehingga mengurangi asupannya bisa membantu mencegah kembung. 

Namun, perlu diingat kacang-kacangan, kembang kol dan brokoli memiliki banyak manfaat kesehatan lainnya, termasuk menyediakan serat yang penting untuk kesehatan usus. Sehingga, sebaiknya tidak boleh sama sekali berhenti mengkonsumsinya.

Baca Juga:

Simak Ini Gejala Kanker Paru, Cenderung Serang Perokok 

4 Tips Agar Tak Malas Merawat Kulit 

Studi: Kebanyakan Konsumsi Berita Picu Masalah Mental

Share: Di Balik Perut Kembung Setiap Selesai Makan