Polri merilis video animasi rekonstruksi pembunuhan Brigadir J (Nopriansyah Yosua Hutabarat) di rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).
Sebelum insiden penembakan: Dari rumah pribadi di Jalan Saguling, Putri Candrawathi, Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, Kuat Ma’ruf, dan Brigadir J menuju rumah dinas di Jalan Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Mereka tiba di rumah dinas dan turun dari mobil pada pukul 17.06.59 WIB. Putri Candrawathi bergegas ke kamar dengan diantar sopir pribadinya, Kuat Ma’ruf. Pada pukul 17.08.39 WIB, Bharada Richard Eliezer naik ke lantai 2 menuju kamar ajudan (Aide de Camp/ADC) melalui tangga besi.
Sedangkan Kuat Maruf naik ke lantai 2 melalui tangga dalam untuk menutup pintu balkon. Disisi lain, Bripka Ricky Rizal berada di garasi dan Brigadir J berjalan ke taman.
Ferdy Sambo tiba di rumah dinas di Jalan Duren Tiga, Jakarta Selatan, bersama sopirnya bernama Yogi dan ajudan berinisial AR pada pukul 17.09.27 WIB. Yogi dan AR duduk di bangku depan mobil, sedangkan Ferdy Sambo di belakangnya. Setibanya di rumah dinas di Jalan Duren Tiga, Jakarta Selatan, AR segera turun dari mobil. Namun, mobil yang ditumpangi Ferdy Sambo jalan ke pojok pertigaan. Disana, Ferdy Sambo baru turun dari mobil dan senjata api yang dipegangnya terjatuh.
Spontan, AR berlari hendak mengambil senjata api yang terjatuh itu. Akan tetapi, Ferdy Sambo melarang AR dan mengambil senjata apinya sendiri, kemudian memasukkannya ke saku celana kanan.
Ketika memasuki rumah dinas di Jalan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Ferdy Sambo sudah memakai sarung tangan hitam di kedua tangannya. Ferdy Sambo memanggil Bharada Eliezer dan Kuat Ma’ruf untuk turun dari lantai 2 pada pukul 17.10.50 WIB. Lalu, Ferdy Sambo memerintahkan Kuat Ma’ruf memanggil Bripka Ricky Rizal dan Brigadir J yang sedang mengangkat telepon di taman.
Detik-detik penembakan: Ferdy Sambo, Bharada Eliezer, Brigadir Yosua, Bripka Ricky, dan Kuat Ma’ruf berkumpul di dalam rumah dekat meja makan pada pukul 17.12.00 WIB. Brigadi J terlihat berdiri di depan tangga. Di hadapan Brigadir J, Ferdy Sambo berkata, ‘Kamu tega sekali sama saya, kamu kurang ajar sekali sama saya’.
Ferdy Sambo berteriak kepada Bharada Eliezer, kemudian menyuruhnya menembak Brigadir J. “Woy kamu tembak, kau tembak cepat, cepat woy kau tembak,”.
Bharada Eliezer menembak Brigadir J sebanyak tiga atau 4 kali. Tembakan pertama terlihat mengenai dada kanan Brigadir J. Sedangkan tembakan kedua mengenai bahunya. Brigadir J mencoba menghalangi tembakan ke arah kepalanya dengan tangan kirinya. Imbasnya, pelur dari tembakan Bharada Eliezer mengenai tangan dan wajah Brigadir J.
Saat Brigadir J sudah tersungkur telungkup bersimbah darah di samping tangga dekat gudang, Ferdy Sambo menembak kepalanya. Lalu, Ferdy Sambo melepaskan tujuh peluru ke arah tembok tangga dan lemari agar seolah-olah telah terjadi baku tembak.
Pasca penembakan: Setelah membunuh Brigadir J, Ferdy Sambo menjemput sang istri yang berada di dalam kamar. Putri Candrawathi keluar rumah bersama Kuat Ma’ruf. Di luar rumah, Ferdy Sambo menunggu bersama Bripka Ricky Rizal yang sudah bersiap mengantar Putri Candrawathi pulang ke rumah pribadinya.
Baca Juga:
Teka-teki Pisau Kuat Ma’ruf di Pembunuhan Brigadir J
Kata Ferdy Sambo Sebelum Tembak Brigadir J: Kamu Tega Sekali Sama Saya