Internasional

Malaysia Lirik Ganja Medis, Siap Registrasi Obat Mengandung CBD

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
Ilustrasi Antara

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Malaysia menargetkan untuk melakukan pendaftaran beberapa produk Cannabidiol (CBD) pada 2023. Kerangka pendaftaran produk CBD akan diperoleh tahun ini dan Badan Regulasi Farmasi Nasional (NPRA) akan menilai proposal tersebut. 

“Saya perkirakan tahun depan kita bisa mulai registrasi beberapa produk CBD, tapi yang penting bukan produk itu sendiri, kita perlu melihat kebenaran data produk dari aspek keamanan dan efektivitas terhadap penyakit tertentu,” ujar Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin di Kuala Lumpur, Kamis (14/7/2022), dilansir dari Antara. 

Penggunaan dengan resep: Penggunaan CBD hanya berdasarkan resep. Jadi, bukan untuk penggunaan pribadi dan pengobatan sendiri dan tidak akan pernah mencakup penggunaan rekreasi. Selain itu, produk tersebut nantinya tidak bisa dijual bebas. 

“Saat kita membawa CBD masuk, tidak bisa dijual bebas, harus melalui resep dan yang penting saat produk tersedia, dokter tahu cara memberikan resep,” ujar Khairy. 

Pendekatan hati-hati: Kemenkes mengambil pendekatan yang hati-hati, melihat praktik internasional, dan data ilmiah tentang penggunaan produk CBD, sehingga rencana itu akan memakan waktu. Kemenkes akan mulai menilai pendaftaran produk CBD, yang terbuka untuk semua. Lalu, diikuti dengan uji klinis yang mencakup uji coba pada manusia dilakukan oleh peneliti Malaysia tentang penggunaan CBD. 

Para peneliti dari Universiti Malaya akan melakukan uji klinis penggunaan CBD pada beberapa kondisi medis di Malaysia. “Ketika kami memiliki bukti dari uji klinis untuk penyakit atau kondisi tertentu, maka itu akan meningkatkan penggunaan dan penyediaan CBD oleh petugas medis,” ucapnya. 

Budidaya ganja: Ia mengatakan, tidak ada persetujuan kerangka kerja CBD akan menghasilkan budidaya ganja di Malaysia 

“Kami akan mempertimbangkan kultivasi, kami melangkah selangkah demi selangkah. Kami mengambil tindakan hati-hati, mulai dengan mendaftarkan beberapa produk dan kami melihat seberapa baik itu diterima oleh dokter dan pasien. Kemudian kalau diterima dengan baik, aman dan efektif, baru bisa dipikirkan budidayanya,” ujar Khairy. 

Menurut Khairy, sudah banyak proposal yang dikirim untuk membuka ladang ganja, tetapi Malaysia belum mencapai tahap itu.

Baca Juga:

Kompolnas Komentari Aksi Jenderal Polri Makan Es Krim Ganja 

BNN Bicara Aturan Penggunaan Ganja di Indonesia 

Direktur Narkotika Bareskrim Ngaku Cicipi Es Krim Ganja di Thailand

Share: Malaysia Lirik Ganja Medis, Siap Registrasi Obat Mengandung CBD