Duduk Perkara Beda Klaim Ukraina dan Rusia tentang Pesan Jokowi
Kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Rusia dan Ukraina menyisakan perdebatan antara keduanya. Ukraina merasa tak menitipkan pesan untuk Rusia, namun pihak Rusia mengklaim telah menerima pesan yang dibawa Jokowi.
Klaim Rusia: Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan Jokowi telah membawa pesan tidak tertulis untuk Presiden Rusia, Vladimir Putin.
“Itu bukan pesan tertulis. Hanya itu yang bisa saya sampaikan kepada Anda,” katanya, dikutip dari kantor berita TASS, Senin (4/7/2022).
Menurut Peskov, Jokowi sudah menyampaikan pesan dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk Putin. Jokowi, kata Peskov, juga menyampaikan kesediannya untuk membantu membuka jalan dialog antara Rusia dan Ukraina.
Klaim Ukraina: Di sisi lain, Kantor Presiden Ukraina mengatakan bahwa jika Presiden Zelensky ingin mengatakan sesuatu kepada Putin, dia akan melakukannya secara terbuka. Pesan itu biasanya Zelensky sampaikan dalam pidato hariannya.
“Indonesia adalah salah satu importir gandum terbesar dari Ukraina, dan blokade pelabuhan Ukraina adalah fokus utama pembicaraan antara presiden (Indonesia dan Ukraina),” ujar Serhii Nikiforov, sekretaris pers untuk Kantor Presiden Ukraina, dikutip dari Ukrainska Pravda.
Nikiforov menegaskan Rusia memikul tanggung jawab penuh atas gangguan ekspor gandum Ukraina ke Indonesia dan negara lain di dunia.
“Adapun pesan apa pun, jika presiden Ukraina ingin berbicara kepada seseorang, dia melakukannya secara terbuka, dalam pidato hariannya,” ujar Nikiforov.
Lawatan Jokowi: Sebelumnya, Jokowi mengaku siap menjadi pembawa pesan dari Zelensky untuk Putin. Hal itu ia sampaikan saat mengunjungi Zelensky di Istana Maryinsky, Kyiv, Rabu (29/6/2022).
“Dalam kaitan ini, saya menawarkan diri untuk membawa pesan dari Presiden Zelenskyy untuk Presiden Putin yang akan saya kunjungi segera,” tutur Presiden Jokowi saat memberi keterangan pers bersama Presiden Zelensky.
Baca Juga:
Jokowi: Saya Tawarkan Diri jadi Pembawa Pesan Zelensky ke Putin
