Direktur Lembaga Strategi Inteligensia Indonesia Ridlwan Habib menilai, ada tiga makna atau alasan Ibu Negara Iriana Joko Widodo ikut dalam kunjungan bersejarah ke Ukraina.
Pertama, ini merupakan simbol diplomasi damai atau soft diplomacy dari Presiden Jokowi. Ini untuk menunjukkan bahwa Indonesia beriktikad baik dengan simbol mengajak istri atau ibu negara.
Sisi keibuan: Menurut Ridlwan sisi keibuan atau sisi kewanitaan Ibu Negara identik dengan makna damai, lembut, dan antikekerasan.
“Maknanya dalam karena menonjolkan sisi diplomasi lembut seorang Ibu,” ucapnya, dilansir dari Antara.
Apalagi, Indonesia juga membawa bantuan kemanusiaan atau humanitarian aid dalam rangkaian kereta api.
Bentuk keberanian: Kedua, Presiden Jokowi menunjukkan kepada dunia internasional bahwa dukungan nyata harus diwujudkan dalam bentuk keberanian bertindak.
“Presiden Jokowi sangat berani karena mengajak Ibu Iriana memasuki suatu negara yang dilanda perang. Risikonya sangat tinggi, tapi tetap mantap masuk,” tutur pengamat militer dan intelijen UI itu.
Sumber kekuatan: Ketiga, Ibu Iriana adalah sumber kekuatan dan kemantapan hati seorang Presiden dalam melangkah. Dalam terminologi Jawa, istri disebut “garwa”, sigaraning nyawa, separuh nyawa. “Maka wajib diajak sebagai sumber kekuatan,” ujar Ridlwan.
Ibu Negara ke medan perang: Ia menilai keberanian Ibu Iriana ini bahkan melebihi Ibu Tien Soeharto yang pada saat kunjungan Soeharto ke Bosnia 1995 tidak diikutsertakan. Unsur keamanan tetap harus menjadi skala prioritas dalam kunjungan. Prosedur yang rapi dan ketat pun sudah diaktifkan oleh tim Paspampres.
“Semoga semuanya berjalan lancar dan misi benar, berani, berhasil,” ucapnya.
Presiden Jokowi berangkat menuju Kyiv Ukraina dari Polandia Rabu pukul 04.15 WIB. Menariknya, Ibu Negara Iriana Jokowi ikut dalam rombongan. Artinya, kata dia, Iriana adalah ibu negara pertama dari Indonesia yang ikut ke medan perang.
Baca Juga:
Jokowi ke Ukraina Naik Kereta
Jokowi Menuju Ukraina Lewat Polandia
Alasan Pesawat Jokowi Berputar 360 Derajat di Perbatasan Iran-Turki