Internasional

Fakta-fakta Restoran Apung Raksasa Hong Kong yang Tenggelam

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
Instagram/Jumbo Kingdom

Restoran terapung Jumbo, objek wisata Hong Kong yang dulu terkenal, kini tenggelam di Laut Cina Selatan. Restoran terapung itu terbalik di dekat Kepulauan Paracel pada Minggu (19/6/2022), setelah mengalami kondisi buruk dan air masuk ke dalam. 

“Kedalaman air di tempat kejadian lebih dari 1.000 meter, sehingga sangat sulit untuk melakukan pekerjaan penyelamatan,” demikian pernyataan tertulis perusahaan pengelola restoran itu, Aberdeen Restaurant Enterprises, dilansir dari Al Jazeera. 

Perusahaan sangat sedih dengan insiden itu, tetapi tidak ada anggota awak yang terluka. 

Kesulitan keuangan: Restoran ditutup pada Maret 2020, dengan alasan pandemi Covid-19 sebagai pukulan terakhir setelah hampir satu dekade kesulitan keuangan. Operator Melco International Development mengatakan, bisnis tidak menguntungkan sejak 2013. Kerugian kumulatif telah melebihi 100 juta dolar Hong Kong (sekitar Rp 188,78 miliar). 

Itu masih menghabiskan jutaan biaya pemeliharaan setiap tahun. Sekitar selusin bisnis dan organisasi telah menolak undangan untuk mengambil alih tanpa biaya. Menjelang berakhirnya lisensi pada Juni 2022, restoran itu akan meninggalkan Hong Kong dan menunggu operator baru di lokasi yang dirahasiakan. 

Sesal dan nostalgia: Restoran itu berangkat sesaat sebelum tengah hari Selasa (14/6/2022) dari tempat restoran itu beroperasi selama hampir setengah abad. 

Itu juga ditampilkan dalam beberapa film — termasuk “Contagion” karya Steven Soderbergh, tentang pandemi global yang mematikan. 

Kepergian restoran: Kepergian restoran itu dari Hong Kong disambut dengan penyesalan dan nostalgia dari banyak warga Hong Kong. 

Beberapa komentator online menggambarkan gambar istana terapung yang berlayar melintasi lautan abu-abu arang menuju cakrawala sebagai metafora untuk masa depan Hong Kong. 

Kota ini telah melihat pembatasan pandemi yang keras menempatkan statusnya sebagai pusat internasional dalam bahaya. Disisi lain, undang-undang keamanan nasional yang diberlakukan oleh Beijing telah menahan perbedaan pendapat, membentuk kembali Hong Kong dalam citra otoriter China. 

Baca Juga:

Daftar Puluhan Tokoh Betawi jadi Nama Jalan di Jakarta 

Saat Suara-suara Dukungan Nama JIS jadi MH Thamrin 

Waspada Modus Soceng, Bisa Kuras Habis Duit di Rekening 

Share: Fakta-fakta Restoran Apung Raksasa Hong Kong yang Tenggelam