Isu Terkini

Kisah Mantan Anak Punk Naik Haji

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
Ilustrasi Antara

Fatchul Supriyanto yang sejak kecil hingga masa remajanya bergaul dengan anak-anak jalanan berjuluk ‘punk’ harus menggantikan ayahnya berangkat menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci. 

Dampingi ibunda: Fatchul berangkat ke Tanah Suci mendampingi Ibunda tercinta. Keduanya tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 3 Embarkasi Surabaya yang berangkat ke Tanah Suci pada Senin, (6/6/2022). 

“Tahun lalu bapak meninggal dunia. Sebagai anak sulung dari dua bersaudara, saya diputuskan untuk menjadi ahli waris pengganti haji bapak,” ucapnya saat dikonfirmasi di Asrama Haji Surabaya, jelang keberangkatannya menuju ke Tanah Suci, Senin (6/6/2022), dilansir dari Antara.

Anggota TNI AD: Kini, tentunya penampilan Fatchul sudah tidak lagi sebagai anak punk. Fatchul yang lahir di Lamongan, Jawa Timur, sudah berusia 33 tahun. Ia telah bekerja sebagai anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD). 

“Menjadi anak punk adalah masa lalu saat mencari jati diri di usia muda,” ujarnya. 

Kenangan anak punk: Fatchul mengenang sebagai anak punk yang tinggal di jalanan sering melupakan kewajiban sholat lima waktu. Bahkan, kerap kali bersama anak-anak punk lainnya juga ikut nenggak minuman keras. 

“Untungnya tidak kebablasan sampai kecanduan narkoba. Saya juga tidak ikut-ikutan pasang tato dan menindik di bagian badan,” ujar Fatchul yang saat ini bertugas di wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur. 

Tak menyangka: Ia mengaku tidak menyangka pada usianya yang terbilang masih muda sudah menunaikan rukun Islam kelima. 

“Sempat terbesit nanti di Tanah Suci bakal mendapat balasan dari masa lalu saya sebagai anak punk yang kebanyakan menyimpang dari ajaran Islam,” tutur Fatchul.

Maka, saat dinyatakan sebagai ahli waris pengganti haji bapaknya, Fatchul mulai mendalami Islam secara serius dengan mendatangi berbagai kiai dan pondok pesantren di wilayah sekitar tempat kerjanya, Kabupaten Kediri. 

“Para kiai dan gus dari pesantren-pesantren yang saya datangi banyak memberi motivasi,” ujar Fatchul.

Motivasi: Gus Rofik, salah satu tokoh agama di Kediri, memberi motivasi yang kata-katanya sampai sekarang terus terngiang di benak Fatchul. 

“Beliau bilang lebih baik menjadi mantan preman daripada menjadi mantan ustadz,” ucapnya.

Baca Juga:

Dokumen Belasan Ribu Calon Jemaah Haji Bermasalah 

Krisis Ekonomi, Sri Lanka Tak Kirim Jemaah Haji Tahun Ini 

Ongkos Pemberangkatan Haji Bengkak Triliunan Rupiah 

Share: Kisah Mantan Anak Punk Naik Haji