Internasional

Polisi Israel Serang Pelayat Pemakaman Jurnalis Al Jazeera

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
ANTARA/Reuters/ Ammar Awad/as

Polisi Israel menyerang warga Palestina yang membawa peti
jenazah jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh pada Jumat (13/5/2022), sebelum
ribuan pelayat mengiringi peti itu melalui Kota Tua Yerusalem.

Serang Pelayat: Shireen Abu Akleh tewas ditembak saat
meliput penggerebekan Israel di wilayah pendudukan Tepi Barat pada Rabu
(14/5/2022).

Puluhan warga Palestina yang mengerumuni peti wartawati 51
tahun itu berjalan menuju gerbang Rumah Sakit St. Joseph. Beberapa di antaranya
melambai-lambaikan bendera Palestina dan berteriak “dengan jiwa dan darah
kami, kami akan menebusmu Shireen”.

Polisi Israel yang tampak berusaha mencegah mereka berjalan
kaki ketimbang membawa peti jenazah dengan mobil, menerobos gerbang dan
menyerang kerumunan. Beberapa di antaranya memukul pengusung jenazah dengan
tongkat dan menendang mereka.

Kelompok pembawa jenazah sempat bersandar ke dinding dan
hampir menjatuhkan peti tersebut. Mereka menegakkannya kembali sebelum salah
satu ujungnya menyentuh tanah ketika granat kejut meledak.

Aksi kekerasan yang berlangsung hanya beberapa menit itu
menambah kemarahan warga Palestina atas pembunuhan Shireen Abu Akleh. Ini
dikhawatirkan akan menyulut kekerasan yang telah meningkat sejak Maret 2022
lalu.

Klaim Polisi Israel: Otoritas Palestina menyebut, pasukan
Israel membunuh Shireen Abu Akleh. Israel awalnya mengklaim, insiden itu akibat
tembakan warga Palestina. Namun, para pejabatnya mengakui tak mengesampingkan
kemungkinan kematian Shireen Abu Akleh disebabkan oleh tembakan tentara Israel.

Kepolisian Israel mengklaim, kelompok warga Palestina di
luar rumah sakit, yang mereka sebut sebagai perusuh, mulai melempari batu ke
arah aparat.

“Polisi terpaksa bertindak,” kata mereka.

Respons AS-Mesir: Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki
menilai, kejadian itu mengganggu. Para pejabat Amerika Serikat (AS) akan terus
melakukan kontak dengan pihak Israel dan Palestina setelah pemakaman Shireen
Abu Akleh.

“Setiap keluarga berhak memakamkan orang terkasih
mereka secara bermartabat dan tanpa gangguan,” ujar Menteri Luar Negeri AS
Antony Blinken.

Mesir, Qatar, dan Al Jazeera mengutuk tindakan polisi Israel
itu. Wakil juru bicara PBB Farhan Haq menyebut, insiden itu “sangat
mengejutkan” dan Uni Eropa mengaku terkejut.

Upacara Pemakaman: Beberapa menit setelah tindakan polisi
tersebut, peti Shireen Abu Akleh dimasukkan ke dalam sebuah kendaraan yang
menuju sebuah katedral di Kota Tua Yerusalem. Disana, upacara pemakaman
berlangsung damai.

Warga Palestina berkerumun di lorong-lorong sempit Kota Tua
ketika peti jenazah dibawa menuju Permakaman Gunung Sion.

Makamnya dipenuhi karangan bunga dan bendera Palestina
menutupi salib kuburan ketika para pelayat mengelilinginya dengan khidmat untuk
memberi penghormatan kepada Shireen Abu Akleh.

“Kami di sini karena menuntut keadilan. Keadilan bagi
Shireen Abu Akleh dan keadilan bagi Palestina,” kata seorang pelayat yang
meminta agar namanya tidak disebutkan.

Baca Juga

Share: Polisi Israel Serang Pelayat Pemakaman Jurnalis Al Jazeera