Isu Terkini

Buruh Gelar May Day Fiesta, Suarakan 18 Tuntutan

Joko Panji Sasongko — Asumsi.co

featured image
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/nz

Puluhan ribu buruh dijadwalkan ikut unjuk rasa di depan
gedung DPR RI, Jakarta, Sabtu (14/5), dan separuh dari mereka melanjutkan aksi
di Gelora Bung Karno (GBK) untuk menyuarakan 18 tuntutan kepada anggota DPR dan
pemerintah.

Presiden Partai Buruh Said Iqbal dalam siaran tertulisnya
menyampaikan aksi unjuk rasa itu bagian dari rangkaian peringatan Hari Buruh
Dunia atau May Day Fiesta yang berlangsung sejak 1 Mei.

Said Iqbal menyampaikan 18 tuntutan massa buruh itu antara
lain menyangkut permintaan kepada pemerintah agar menurunkan harga bahan pokok,
bahan bakar minyak dan gas.

“Sahkan RUU (Rancangan Undang-Undang) PPRT (Perlindungan
Pekerja Rumah Tangga), tolak revisi UU PPP (Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan), dan tolak revisi UU SP/SB (Serikat Pekerja/Serikat
Buruh),” kata Said Iqbal, yang saat ini juga menjabat sebagai Presiden
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), seperti dilansir Antara.

Kemudian, massa buruh juga menolak upah murah, meminta
pemerintah menghapus mekanisme pekerja alih daya (outsourcing), menolak
kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN), dan meminta pemerintah segera
mengesahkan rancangan peraturan pemerintah (RPP) tentang perlindungan anak buah
kapal (ABK) dan buruh migran.

Di samping itu, massa buruh meminta pemerintah dan DPR RI
segera meratifikasi Konvensi ILO No. 190 tentang Penghapusan Kekerasan dan
Pelecehan di Dunia Kerja. Aksi unjuk rasa kelompok buruh turut meminta kepada
aparat penegak hukum berhenti mengkriminalisasi petani.

Tuntutan lainnya, massa buruh juga meminta pemerintah
mengangkat guru dan tenaga honorer jadi PNS, mendorong perusahaan memastikan
status kerja pengemudi motor/mobil online sebagai pekerja bukan mitra, dan
memberdayakan sektor informal.

Said Iqbal menyampaikan aksi unjuk rasa di depan Gedung
DPR/MPR berlangsung pada pukul 10.00 WIB—12.00 WIB, dilanjutkan dengan
demonstrasi di GBK pada 13.00 WIB—17.00 WIB.

Kegiatan di GBK hanya diikuti sekitar 50.000 buruh demi
mengikuti ketentuan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah dan
mencegah risiko penularan COVID-19.

Massa buruh yang ikut unjuk rasa di depan gedung DPR RI
berasal dari DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.

Said Iqbal mengatakan aksi di GBK turut dimeriahkan oleh
orasi dari sejumlah pimpinan serikat buruh dunia, yaitu Sekretaris Jenderal
International Trade Union Confederation (ITUC) Sharan Burraw, Sekjen ITUC Asia
Pacific Shoya Yoshids, serta perwakilan dari Partai Buruh Brazil, Australia,
dan Finlandia.

Tidak hanya terpusat di Jakarta, aksi unjuk rasa buruh pada
Sabtu juga berlangsung di provinsi lain, antara lain Yogyakarta, Aceh, Sulawesi
Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Barat, Maluku Utara,
Nusa Tenggara Barat, Bengkulu, Riau, Lampung, Gorontalo, dan Kalimantan Timur.

Tuntutan Buruh:

1. Tolak Omnibus law UU Cipta Kerja

2. Turunkan harga bahan pokok (minyak goreng, daging,
tepung, telur, dll), BBM, dan gas

3. Sahkan RUU PPRT, tolak revisi UU PPP, tolak revisi UU
SP/SB

4. Tolak upah murah

5. Hapus outsourcing

6. Tolak kenaikan pajak PPn

7. Sahkan RPP Perlindungan ABK dan Buruh Migran

8. Tolak pengurangan peserta PBI Jaminan Kesehatan

9. Wujudkan kedaulatan pangan dan reforma agraria

10. Stop kriminalisasi petani

11. Biaya pendidikan murah dan wajib belajar 15 tahun gratis

12. Angkat guru dan tenaga honorer menjadi PNS

13. Pemberdayaan sektor informal

14. Ratifikasi Konvensi ILO Nomor 190 tentang Penghapusan
Kekerasan dan Pelecehan di Dunia Kerja

15. Driver ojek online adalah pekerja, bukan mitra kerja yang
tidak jelas hubungan kerjanya

16. Laksanakan Pemilu tepat waktu 14 Februari 2024 secara
jurdil dan tanpa politik uang

17. Redistribusi kekayaan yang adil dengan menambah program
jaminan sosial (jaminan makanan, perumahan, pengangguran, pendidikan, dan air
bersih)

18. Tidak boleh ada orang kelaparan di negeri yang kaya

Baca Juga

Share: Buruh Gelar May Day Fiesta, Suarakan 18 Tuntutan