Dinas Perhubungan DKI Jakarta menegaskan bahwa pihaknya
 tidak memfasilitasi sejumlah orang pengguna kaus  bertuliskan “Anies Baswedan untuk
 Presiden” saat acara mudik gratis di Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur
 pada Rabu (27/4).
Bantahan: Melansir Antara, Yayan menjelaskan pihaknya
 berkonsentrasi untuk memberikan pelayanan kepada para pemudik menuju 17 kota di
 lima provinsi di Tanah Air.
“Saya tidak pernah tahu dan tidak pernah memfasilitasi
 kaitannya dengan adanya kaus itu,” kata Kepala Bidang Angkutan Jalan Dinas
 Perhubungan DKI Jakarta Yayat Sudrajat di Jakarta, Kamis.
Anggaran: Adapun anggaran mudik gratis Pemprov DKI
 sebesar Rp13,7 miliar.
Paket bagi pemudik: Yayan juga buka suara soal paket
 yang dibagikan Anies kepada para pemudik. Dia menegaskan paket itu tidak
 dianggarkan oleh Dinas Perhubungan.
Dia menjelaskan paket tersebut berisi sejumlah kebutuhan
 perjalanan untuk pemudik di antaranya masker dan sanitasi tangan yang disiapkan
 salah satunya oleh Palang Merah Indonesia (PMI).
Viral: Gubernur DKI Anies Baswedan melepas
 keberangkatan peserta mudik gratis di Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur, Rabu
 (27/4).
Di media sosial beredar video sejumlah orang menggunakan
 kaos berwarna putih dengan gambar Gubernur DKI itu dan bertuliskan “Anies
 Baswedan untuk Presiden”.
Dalam video tersebut, Anies juga terlihat membagikan paket
 bertuliskan “Mudik Aman, Sehat, Selamat” di antaranya dari PMI dan
 USAID yang berisi di antaranya cairan pembersih tangan (hand sanitizer), masker
 dan tisu basah kepada pemudik di dalam bus yang siap berangkat.
Kritik: Adanya sejumlah orang yang menggunakan
 pakaian tersebut dikritik Anggota DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana.
“Acara ini jelas APBD, uang masyarakat. Tidak elok
 sekali jika ada dugaan kepentingan ambisi politik Pak Gubernur Anies. Jangan
 sampai mudik gratis ini yang didanai uang negara dipolitisasi untuk keuntungan
 sendiri,” kata William.
Sekretaris Fraksi PSI DPRD DKI itu menjelaskan tidak
 sepatutnya hal tersebut terjadi karena acara yang diadakan pada Rabu (28/4) itu
 merupakan kegiatan yang dibiayai APBD 2022.
Anggota Tim Gubernur Untuk Percepatan
 Pembangunan (TGUPP) Tatak Ujiyati mengatakan sejumlah orang yang menggunakan
 kaos tersebut adalah pemudik.
“Itu pemudik yang dengan inisiatif sendiri pakai kaos
 tersebut. Dia punya hak mau pakai kaos apa, kita tidak bisa melarang,”
 kata Tatak melalui akun Twitter pribadinya @tatakujiyati yang sudah
 dikonfirmasi wartawan.