Internasional

Fakta Cuitan Elon Musk soal Sejarah Kokain di Coca-Cola

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
ANTARA/REUTERS/Mike Blake/am.

Setelah membeli Twitter seharga Rp634 triliun, Elon Musk bergurau akan membeli Coca-Cola untuk memasukkan kembali kokain. 

“Next I’m buying Coca-Cola to put the cocaine back in,” ucapnya melalui akun Twitter pribadinya, Kamis (28/4/2022). 

Seorang warganet bernama Pranay Pathole membalas Elon Musk dengan mengunggah foto Coca-Cola pertama dijual pada 1894. 

“Ini adalah botol Coca-Cola pertama yang dijual secara publik pada tahun 1894 yang berisi 3,5 gram kokain. Bawa itu kembali,” ujar akun @PPathole itu. 

Resep Coca-Cola: Dilansir dari National Institute on Drug Abuse, kokain memang pernah ditemukan dalam resep Coca Cola. Seorang apoteker dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, John Pemberton menemukan Coca-Cola pada 1885. Ia mengarang formula awal di halaman belakang rumahnya. 

Resep Pemberton mengandung kokain dalam bentuk ekstrak daun koka. Ini mengilhami bagian “Coca” dari nama minuman tersebut. Nama “Cola” berasal dari kacang kola yang mengandung kafein, stimulan lain.

Ketika Pemberton menemukan Coca-Cola, kokain masih legal dan menjadi bahan umum dalam obat-obatan. Kokain dianggap tidak berbahaya dalam dosis kecil. 

Obat paten: Coca-Cola selalu merahasiakan formulanya. Pemberton mengiklankannya sebagai obat paten. Ia mengklaim. Coca Cola dapat menyembuhkan sakit kepala, sakit perut, dan kelelahan.

 Obat paten adalah racikan bahan eksotik dan senyawa obat yang diduga dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Obat paten sering mengandung bahan-bahan yang sekarang dikenal sebagai zat adiktif, termasuk opium dan kokain. Bahkan, mengandung unsur-unsur mematikan, seperti merkuri dan timbal.

Obat paten belum diatur pada abad ke-19, sehingga siapapun dapat mengklaim manfaat kesehatan tanpa perlu membuktikan keefektifan pengobatan atau mengungkapkan bahayanya. Pada 1891, sejumlah orang Amerika menentang obat paten dengan bahan-bahan adiktif, seperti opium dan kokain. Imbasnya, pembuat pembuat obat paten mengubah formula dan klaim kesehatan mereka.

Hapus kandungan kokain: Seorang apoteker dari Atlanta, Asa Candler membeli Coca-Cola dari Pemberton. Ia mendirikan Perusahaan Coca-Cola pada tahun 1892. Candler mulai mengiklankan Coca-Cola sebagai minuman dan membuatnya tersedia di konter makan siang di seluruh Amerika. Namun, minuman tersebut masih mengandung sedikit kokain. 

Pada 1929, ada tekanan dari publik untuk melarang alkohol. Imbasnya, perusahaan terpaksa menghapus semua jejak kokain dalam bahan Coca-Cola. Saat ini, Coca-Cola populer sebagai minimal ringan alternatif untuk alkohol. Namun, Coca-Cola saat ini sudah tidak mengandung kokain.

Baca Juga:

Pemudik Bawa Ganja di Bungkus Pop Mie 

Empat Pemuda Positif Narkoba Usai Pesta Sahur on The Road 

AS-Rusia Tukar Tahanan, Eks Marinir Ditukar Kurir Narkoba

Share: Fakta Cuitan Elon Musk soal Sejarah Kokain di Coca-Cola