Internasional

Misa Malam Paskah, Paus Kutuk Kekejaman Invasi Rusia ke Ukraina

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
ANTARA/Reuters/Remo Casilli/as

Paus Fransiskus mengutuk kekejaman perang di Ukraina dalam
momentum Misa malam Paskah yang dihadirinya, Sabtu (16/4/2022).

Dihadiri pihak Ukraina: Misa juga dihadiri oleh Ivan
Fedorov, wali kota Melitopol yang ditahan oleh pasukan Rusia bulan lalu dan
kemudian dibebaskan dalam pertukaran tahanan.

Kardinal Italia Giovanni Battista Re menggantikan Paus
memimpin kebaktian itu, yang melibatkan prosesi dalam kegelapan hampir
menyeluruh di bagian tengah gereja terbesar Dunia Kekristenan itu.

Paus duduk di depan Basilika Santo Petrus di kursi putih
besar di samping, tampak waspada dan berdiri selama pembacaan Injil.

Dia membaca homili sambil duduk tapi dengan suara normal dan
kemudian bangkit untuk membaptis tujuh orang yang memeluk Agama Katolik.

Paus berpaling dari teks yang disiapkan untuk menyapa
Fedorov, keluarganya dan tiga anggota parlemen Ukraina yang duduk di depan.

Dia berbicara tentang “kegelapan perang,
kekejaman”.

“Kami semua berdoa untukmu dan bersamamu. Kami berdoa
karena ada begitu banyak penderitaan. Kami hanya bisa menemanimu, doa kami dan
berkata kepadamu ‘jangan berkecil hati, kami menemanimu,'” kata Fransiskus,
dikutip lewat Antara.

Dia mengakhiri dengan mengatakan “Kristus telah
bangkit” dalam bahasa Ukraina.

Bertemu delegasi Ukraina: Vatikan mengatakan Fransiskus
bertemu secara pribadi dengan delegasi Ukraina sebelum Misa.

Tengah sakit: Dia tak memimpin Misa diduga lantaran Paus
yang berusia 85 tahun itu menderita linu panggul, yang menyebabkan nyeri pada
satu kaki dan mengakibatkan kesulitan berjalan dengan normal.

Baru-baru ini Fransiskus juga mengalami sakit di lutut
kanannya. Kondisi itu seolah kambuh dan pulih.

Sebuah program yang dikeluarkan oleh Vatikan pada Jumat
mencantumkan Paus sebagai kepala selebran (imam Misa) pada kebaktian Sabtu
malam.

Vatikan tidak memberikan alasan resmi untuk perubahan itu.

Pada Jumat sore, Paus cukup sehat untuk berjalan di
sepanjang lorong baik pada awal dan akhir kebaktian Jumat Agung di basilika
tapi dia tidak bersujud di lantai seperti biasanya selama kebaktian itu.

Dia harus membatasi beberapa gerakannya selama perjalanan ke
Malta pada awal April dan juga harus meminta seorang kardinal untuk
menggantikannya dalam Misa pada Desember.

Beberapa kegiatan Pekan Suci, yang berpuncak pada Minggu,
menandai pertama kalinya sejak 2019 publik diizinkan untuk hadir setelah dua
tahun pembatasan COVID-19.

Pada Minggu Paskah, hari terpenting dalam kalender liturgi
Kristen, Paus akan mengadakan Misa di Lapangan Santo Petrus dan kemudian
menyampaikan pesan dan berkat “Urbi et Orbi” ( Kota dan Dunia) dua
kali setahun.

Baca Juga

Share: Misa Malam Paskah, Paus Kutuk Kekejaman Invasi Rusia ke Ukraina